Ini 5 Makanan yang Dianggap Tidak Sehat Tapi Ternyata Baik untuk Tubuh

Banyak orang percaya bahwa kuning telur berdampak buruk bagi kesehatan karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Tidak sedikit orang membuang bagian kuning telur dan hanya memakan bagian putihnya saja karena kolesterol selalu dihubungkan dengan resiko penyakit jantung.

Kenyataannya, penelitian menunjukan bahwa kuning telur dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang justru membantu melindungi kita terhadap resiko penyakit jantung. Kuning telur juga kaya akan zat lutein dan zeaxanthin yang dapat mencegah beberapa jenis penyakit mata.

Jajanan enak yang terbuat dari biji kakao ini selalu disalahkan atas kadar gula dan kalorinya yang tinggi. Karena alasan ini pula, banyak orang menghindari konsumsi cokelat.

Kenyataannya, cokelat gelap dengan kandungan kakao hingga 70 persen mengandung lebih banyak antioksidan. Sedangkan buah beri dan acai dan dapat melindungi tubuh kita dari resiko penyakit degeneratif dan penyakit pembuluh darah.

Garam sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang berujung pada penyakit jantung atau stroke. Memang benar bahwa konsumsi garam seharusnya tidak berlebihan.

Namun jangan sampai konsumsi garam kita juga terlalu kurang. Garam berperan sebagai elektrolit vital dalam tubuh kita yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan, ion, dan juga menjaga kinerja sel otot dan saraf. 

Banyak sekali makanan laut lezat yang ditakuti. Sebut saja udang, kerang, dan kepiting. Mereka sering dilabel sebagai sumber kolesterol tinggi yang berbahaya bagi kesehatan.

Kenyataannya, penelitian menunjukan bahwa jika dikonsumsi secara wajar, makanan-makanan laut ini tidak meningkatkan jumlah kolesterol. Karena hati kita secara otomatis akan mengurangi produksi kolesterol alami dalam tubuh kita, untuk mengimbangi jumlah kolesterol yang masuk. Selain itu, udang, kerang, dan kepiting sangat kaya akan protein, selenium serta iodium yang dapat menjaga fungsi otak, kelenjar tiroid, dan otot.

Banyak anggapan bahwa daging yang berwarna putih seperti daging ayam bersifat lebih sehat dari pada daging berwarna merah seperti sapi, karena kandungan lemaknya lebih rendah. Pernyataan ini ada benarnya, namun tidak selalu.

Beberapa bagian daging sapi, misalnya 100 gram bagian top sirloin daging sapi, mengandung kurang dari 5 gram lemak. Daging merah yang sejenis ini mengandung jauh lebih banyak protein dan zat besi dibandingkan lemak, sehingga menjadikannya pilihan makanan yang sehat. 

Jadi, ternyata tidak semua makanan tersebut perlu dijauhi, ya. Bagaimana pun, sebagian besar makanan tersebut tetap mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kuncinya adalah keseimbangan, yaitu tidak mengonsumsinya secara berlebihan.