5 Minuman yang Bisa Sebabkan Dehidrasi, Jadi Makin Haus!

Menikmati minuman bersoda di siang hari mungkin terasa menyegarkan. Namun, WHO menunjukkan bahwa gula dalam minuman ringan ini dapat memiliki efek hipernatremia pada tubuh. Artinya, minum soda bisa menarik air dari jaringan dan menghabiskan cairan tubuh.

Lebih lanjut, kafein dalam minuman bersoda merupakan diuretik yang bisa membuat kamu lebih sering buang air kecil.

Sebuah studi dari PLOS One juga menunjukkan, bahwa minum minuman berkarbonasi dapat memberi kamu kesan yang salah, seperti minuman bersoda itu menghidrasi, padahal sebenarnya justru menghilangkan air dari tubuh.

Alkohol bersifat diuretik yang artinya menyebabkan tubuh kehilangan cairan dengan membuat kamu lebih sering buang air kecil. Sebab diuretik membuat kamu jadi lebih sering ke kamar mandi, orang jadi merasa tidak boleh minum air saat mengonsumsi alkohol.

Menurut laman Healthline, minum lebih banyak air adalah cara yang tepat untuk membantu tubuh mendapatkan kembali hidrasi. Hal itu juga dapat mencegah gejala mabuk setelah minum semalaman.

Teh telah lama dikenal sebagai minuman sehat yang menawarkan banyak manfaat. Semakin lama, varian teh juga semakin banyak. Bahkan, ada juga produsen yang membuat teh detoks yang umumnya bertujuan untuk menurunkan berat badan.

Teh dikemas dengan banyak polifenol dan antioksidan yang meningkatkan kesehatan. Namun, varietas detoks sebenarnya menyebabkan dehidrasi dan menimbulkan risiko kesehatan.

Menurut laman Eat This Not That, banyak dari teh detoks untuk menurunkan berat badan mengandung daun senna yang memiliki efek pencahar. Sebab alasan ini, sebaiknya kamu menghindari teh detoks atau varian teh yang bertujuan untuk menurunkan berat badan.

Pada dasarnya, menikmati satu atau dua cangkir kopi setiap pagi boleh-boleh saja. Namun, mengonsumsi kafein secara berlebihan dapat menimbulkan risiko dehidrasi.

Menurut sebuah penelitian yang dilaporkan di jurnal Medical Sciences, kafein memiliki efek diuretik yang dapat menghambat reabsorpsi natrium.

Jadi, kamu masih bisa menikmati kopi, tapi pastikan untuk membatasi konsumsi hingga 400 mg kafein setiap hari. Kamu juga harus menghindari penggunaan gula atau pemanis buatan.

Minum minuman berenergi mungkin tampak seperti ide yang bagus untuk kamu yang harus begadang atau mencegah kantuk. Sebenarnya, minuman berenergi yang dijual di pasaran sering kali menimbulkan lebih banyak bahaya daripada manfaat.

Menurut sebuah penelitian di jurnal Amino Acids, minuman energi memiliki efek menghilangkan cairan.

Penelitian di International Journal of Health Sciences juga menunjukkan, bahwa minuman ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan saat meminumnya setelah berolahraga.

Sebagai gantinya, kamu bisa minum minuman berenergi alami, seperti smoothie atau jus buah dan sayur.

Ternyata tak semua minuman dapat membuat tubuh tetap terhidrasi. Pastikan kamu membatasi konsumsi kelima minuman di atas, agar terhindar dari dehidrasi dan efek samping lainnya.