5 Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh untuk Produksi Sel Darah Merah

Dilansir Healthy Eating, vitamin A atau retinol membantu mendukung produksi dan perkembangan sel darah merah. Ketiga jenis sel darah berasal dari sel punca yang ditemukan di sumsum tulang belakang. Kehadiran faktor nutrisi menentukan apakah sel punca ini membentuk sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit.

Vitamin A membantu sel punca berkembang menjadi sel darah merah, dan vitamin ini memastikan bahwa tubuh harus menghasilkan sel darah merah yang cukup untuk mengganti sel darah merah yang sebelumnya sudah mati karena usia.

Vitamin A juga membantu penyerapan zat besi (pembuat hemoglobin yang merupakan komponen utama dari sel darah merah).

Kekurangan vitamin B12 di dalam tubuh bisa menyebabkan kerusakan sel darah merah. Kerusakan sel darah merah ini bisa menyebabkan kerja semua organ yang ada di dalam tubuh terganggu. Oleh karena itu, kamu harus memenuhi kebutuhannya lewat pola makan.

Untuk menyediakan vitamin B12 ke dalam tubuh, terutama sel tubuh, kamu harus mengonsumsi makanan seperti telur dan makanan yang diperkaya dengan produk susu. 

Dilansir MedlinePlus, vitamin B12 memiliki tugas membantu tubuh untuk menghasilkan sel darah merah yang baru setiap minggunya di dalam sumsum tulang belakang.

Vitamin B12 juga penting untuk sintesis DNA dengan cepat selama pembelahan sel pada jaringan, terutama jaringan sumsum tulang yang bertanggung jawab untuk pembentukan sel darah merah.

Sel darah merah diproduksi oleh sumsum tulang belakang setiap minggu. Sejumlah nutrisi dibutuhkan untuk proses ini. Namun, tidak semua jenis nutrisi bisa membantu memproses dan memproduksi sel darah merah.

Mengutip Britannica, asam amino merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk produksi sekaligus pembentukan protein sel darah merah, khususnya hemoglobin.

Ada dua puluh jenis asam amino yang bisa memproduksi sel darah merah di dalam tubuh, yaitu asam amino esensial isoleusin. Jenis asam amino ini tidak diproduksi sendiri oleh tubuh. Untuk mendapatkannya, kamu bisa mendapatkannya dari makanan seperti ikan salmon.

Vitamin B6 terlibat dalam pembentukan sel darah merah. Dikutip dari RxList, vitamin B6 dikonversikan menjadi piridoksal fosfat (zat pembatas laju dalam pembuatan heme). Heme adalah pigmen berbasis besi dalam sel darah merah yang membantu proses pembentukan sel darah merah dengan meningkatkan produksi hemoglobin. 

Selain itu, vitamin B6 juga berperan mengubah makanan yang dikonsumsi untuk memproduksi sel darah merah. Makanan yang mengandung tinggi vitamin B6 yaitu daging sapi.

Selain vitamin B6, daging sapi juga mengandung juga zat besi heme. Makanan tersebut bisa mengandung sekitar 55 sampai 70 persen total kandungan zat besi dalam bentuk hemoglobin dan mioglobin.

Menurut laporan dalam Journal European Food Safety Authority tahun 2014, dari semua jenis nutrisi yang berperan memproduksi sel darah merah, sebenarnya zat besi merupakan nutrisi pendukung utamanya. Zat besi merupakan nutrisi pendukung utama yang berkontribusi untuk pembentukan normal hemoglobin dan sel darah merah. 

Warna merah dari sel darah merah berasal dari hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Kekurangan hemoglobin bisa menyebabkan kekurangan sel darah merah.

Zat besi bisa didapat dari mengonsumsi makanan, misalnya bayam. Zat besi yang didapat dari mengonsumsi bayam ini akan dibentuk menjadi hemoglobin oleh sumsum tulang belakang.

Lima nutrisi tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi sel darah merah, produksi sel darah merah sendiri dilakukan di dalam sumsum tulang belakang. Tanpa kelima nutrisi tersebut, sumsum tulang belakang tidak bisa memproduksi sel darah merah.