6 Makanan Lezat nan Sehat yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

Walaupun mengandung nutrisi yang tinggi dan baik untuk tubuh. Tapi bukan berarti susu bisa langsung dikonsumsi setelah diperah. Di dalam susu hewan seperti sapi dan kambing terdapat bakteri Escherichia coli dan salmonella yang sangat berbahaya bagi tubuh. Terlebih jika dikonsumsi bagi ibu hamil. Bukan hanya beresiko menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu hamil seperti diare, tapi juga pada janin yang tengah dikandung.

Oleh karena itu, pastikan kamu telah merebus susu segar sebelum dikonsumsi. Bahkan susu segar yang sering kamu lihat di supermarket sebenarnya telah melalui proses pasteurisasi terlebih dahulu sebelum dijual. Yaitu memanaskan susu pada temperatur dan waktu tertentu untuk mematikan parasit dan mensterilkan susu.

Telur memang menjadi salah satu bahan makanan yang kaya akan kandungan gizi dan ekonomis. Tak mengherankan jika telur menjadi makanan favorit banyak orang. Bahkan bagi ibu hamil sebenarnya banyak mengonsumsi telur dapat memberikan dampak yang positif.

Tapi kalau kamu hobi mengonsumsi telur setengah matang, lebih baik hentikan kebiasaan ini selama masa kehamilan. Ini lantaran di permukaan kulit telur kerap ditemukan bakteri salmonella yang memungkinkan telur baik kuning maupun putih telur terkontaminasi bakteri salmonella dari kulit telur.

Selama ini sushi dikenal sebagai kudapan yang bergizi dan lezat lantaran salah satu bahan dasar dalam pembuatan sushi, yaitu ikan terkenal memiliki gizi yang tinggi. Terlebih dalam pembuatan sushi, ikan yang digunakan umumnya tidak melalui proses pematangan terlebih dahulu seperti digoreng atau dipanggang, sehingga dinilai mengandung nutrisi yang utuh.

Tapi sayangnya, hal ini justru berbahaya bagi ibu hamil. Sebab ikan mentah berpotensi terkontaminasi bakteri dan parasit yang berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Terlebih jika ikan yang digunakan tidak disimpan dengan cara yang benar.

Kerang merupakan hewan air yang pasif, untuk bertahan hidup kerang makan dengan cara menyerap apa pun yang ada di sekitarnya. Sayangnya, kerang tidak memiliki kemampuan untuk memfilter material yang diserap. Alhasil berbagai material berbahaya seperti logam dan limbah juga ikut terserap.

Jika dikonsumsi oleh manusia, hal ini tentunya dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti keracunan, mual, diare, hingga kanker. Bahkan jika dikonsumsi secara terus-menerus, bukan tidak mungkin dapat memicu timbulnya kanker. Terlebih jika dikonsumsi oleh wanita yang sedang hamil. Bukan hanya membahayakan sang ibu, kesehatan bayi juga bisa terancam.

Konsumsi daging sebenarnya dapat memberikan bermanfaat kesehatan bagi ibu hamil dan janin. Zat besi di dalam daging dapat mencegah dan mengatasi anemia. Selain itu, daging juga kaya akan protein yang berfungsi dalam pembentukan otot dan jaringan di dalam tubuh.

Akan tetapi, pastikan kamu mengonsumsi daging dalam keadaan sudah dicuci dan dimasak hingga benar-benar matang. Di dalam daging banyak terdapat bakteri toxoplasma dan parasit lainnya yang berbahaya. Bagi orang normal, hal ini tidak akan berdampak pada kesehatan. Akan tetapi bagi ibu hamil, toxoplasma dapat memberikan efek yang mengerikan, mulai dari keguguran, perkembangan yang lambat, sampai keterbelakangan intelektual pada bayi.

Untuk itu, selama kehamilan kamu wajib menghindari menu-menu seperti medium rare steak, sate, dan menu olahan daging setengah matang lainnya. Untuk lebih amannya, sebaiknya kamu menghindari mengonsumsi daging yang dijual di luar untuk menghindari proses pengolahan daging yang kurang higienis dan belum matang sempurna.

Kandungan serat yang tinggi di dalam sayur membuat makanan ini bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan yang sering dialami ibu hamil seperti konstipasi, intensitas buang air besar yang menurun, dan sebagainya. Tapi sebenarnya pada sayuran segar terdapat banyak bakteri dan bahkan mungkin sisa pestisida yang menempel di permukaan.

Kandungan buruk tersebut kemungkinan akan berkurang saat kamu mencucinya dengan air mengalir. Akan tetapi hal tersebut tidak menjamin bakteri dan pestisida yang ada di permukaan sayur bisa hilang sepenuhnya. Cara paling tepat untuk membunuh bakteri di dalam sayuran adalah dengan memasaknya. Jadi, pastikan untuk selalu mengolah sayuran sebelum mengonsumsinya, minimal dengan cara direbus selama beberapa saat.

Itu tadi beberapa daftar makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil. Selain menjaga pola makan, hal lain yang tak kalah penting untuk dilakukan ibu hamil adalah rutin melakukan olahraga ringan, dan jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran-saran yang penting.