Pengertian Self-Healing dan Cara Melakukannya dengan Benar

Cara self-healing setiap orang berbeda-beda

Terluka dan pulih merupakan dua hal yang saling berkesinambungan. Ketika kamu terluka, tubuh punya mekanisme untuk menyembuhkannya. Ini tak hanya berlaku pada luka fisik, tetapi juga luka batin.

Bicara tentang kesehatan mental, ada istilah yang dikenal sebagai self-healing atau penyembuhan mandiri dari diri sendiri. Bahkan, ada banyak jasa yang menawarkan terapi dengan konsep self-healing, misalnya jasa menghancurkan objek tertentu yang sedang viral.

Apa, sih, sebenarnya self-healing itu? Bagaimana cara melakukannya secara benar? Baca terus penjelasan di bawah ini sampai habis, ya.

1. Self-healing adalah upaya menyembuhkan luka batin personal

Pengertian Self-Healing dan Cara Melakukannya dengan Benarilustrasi meditasi (purewow.com)

Secara definisi, self-healing adalah upaya seseorang untuk menyembuhkan luka batin yang dimiliki. Mengutip laman resmi Universitas Airlangga (Unair), pakar psikologi Unair, Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si, mengatakan kalau self-healing bisa dikatakan merupakan teknik atau intervensi yang terjadi saat muncul masalah psikis.

Ia menjelaskan bila self-healing diperlukan saat perasaan atau pikiran mulai mengganggu aktivitas keseharian. Contohnya adalah munculnya rasa bosan, sulit konsentrasi, hingga merasa cemas tanpa alasan yang jelas. Tanda-tandanya adalah masalah pada mental yang juga bermanifestasi secara fisik, misalnya mudah lelah dan susah tidur.

“Pada dasarnya, self-healing itu merujuk pada serangkaian cara atau strategi untuk berbenah diri melalui suatu proses,” kata Hoshael Waluyo Erlan, M.Psi., Psikolog, mental health counselor di IDN Media ketika diwawancara.

2. Banyak hal yang bisa menyebabkan luka batin

Pengertian Self-Healing dan Cara Melakukannya dengan Benarilustrasi stres (unsplash.com/J Taubitz)

Tidak seperti luka fisik yang tandanya terlihat jelas, luka batin sulit dikenali. Bahkan, penyebab luka batin bisa datang dari masalah yang pernah dialami di masa lalu. Hal inilah yang menyebabkan, untuk melakukan self-healing, seseorang harus sadar terlebih dahulu akan kondisinya.

Ada banyak penyebab yang bisa membentuk luka batin. Mulai dari trauma, pengalaman tidak mengenakkan seperti kegagalan, sampai patah hati.

Baca Juga: Adjustment Disorder: Stres Akibat Peristiwa Kelam dalam Hidup

3. Self-healing bisa dilakukan dengan banyak cara

Pengertian Self-Healing dan Cara Melakukannya dengan Benarilustrasi yoga (wellandgood.com)

Ada beragam cara untuk melakukan self-healing. Meditasi, yoga, olahraga hingga terapi seni seperti melukis, itu adalah beberapa cara self-healing. Meski begitu, melakukannya tidak semudah yang kita kira.

Hoshael memberikan catatan bila bentuk self-healing pada setiap orang berbeda dan jika tidak dibutuhkan, maka itu tidak akan bisa menyembuhkan.

“Sebagai contoh seseorang yang workaholic. Apakah kecemasan akan pekerjaannya akan hilang hanya dengan cara ia pergi berlibur? Saya rasa tidak semudah itu,” ia mencontohkan.

Bentuk self-healing paling dasar adalah mengenali diri sendiri dan memahami apa yang menjadi penyebab yang mendasari luka batin tersebut. Setelah itu, baru bisa diketahui upaya terbaik untuk menyembuhkan diri.

It’s about how good you know yourself,” tambahnya.

4. Waspadai upaya self-healing yang keliru

Pengertian Self-Healing dan Cara Melakukannya dengan Benarilustrasi self harm (id.depositphotos.com)

Mengutip buku “Self Healing is Knowing Your Own Self” oleh Dr. Diana Rahmasari., S. Psi., M.Si., ada upaya-upaya self-healing yang perlu diwaspadai karena bukannya menyembuhkan, cara tersebut malah bisa memperparah kondisi.

Upaya yang sering bikin orang salah kaprah sebagai bentuk self-healing adalah menjauhkan diri terus-menerus, terus-terusan meratapi kesedihan, hingga berusaha melupakan serta membenci. Menyakiti diri sendiri (self-harm) juga dinilai sebagai upaya yang disalahartikan sebagai self-healing, mengingat hal tersebut bisa berdampak buruk pada pelakunya.

Self-healing itu dilakukan demi kesembuhan. Jika merugikan diri sendiri, itu berarti bukan self-healing namanya,” kata Hoshael.

5. Bantuan dari tenaga profesional diperlukan bila upaya self-healing tidak berhasil

Pengertian Self-Healing dan Cara Melakukannya dengan Benarilustrasi terapi (pacifichealthsystems.com)

Mengingat kondisi mental dan bentuk self-healing pada setiap orang bisa tidak sama, ada beberapa individu yang tidak bisa mengatasi luka batinnya meski sudah melakukan berbagai cara. Dalam situasi ini, individu tersebut sangat disarankan untuk mencari tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater.

“Untuk menyembuhkan luka, seseorang harus mendapatkan dukungan dari diri sendiri dan orang lain, internal maupun eksternal. Jangan salah. Sadar mencari bantuan juga bentuk dari self-healing itu sendiri,” ujar Hoshael.

Menjadi sehat kadang secara fisik dan mental kadang tak mudah. Untuk kesehatan mental, diperlukan konsistensi dan komitmen dalam upaya menyembuhkan luka batin yang dirasakan.

Self-healing bisa berbeda-beda pada setiap orang. Maka dari itu, langkah pertama yang paling penting untuk melakukan self-healing dengan benar adalah dengan memahami diri sendiri. Bila luka batin tak kunjung teratasi dan sudah mengganggu kualitas hidup, baiknya minta bantuan ahli kesehatan mental profesional agar masalah tersebut segera teratasi.

Baca Juga: Tak Bisa Mandiri? Waspadai Dependent Personality Disorder

Topik:

  • Abraham Herdyanto
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya