5 Tanda dan Cara Mengatasi Avoidant Personality Disorder

Cenderung menghindari interaksi sosial karena cemas dan takut 

Rasa malu saat berinteraksi dengan orang baru merupakan suatu hal yang lumrah. Akan tetapi, kalau rasa malu tersebut berlebihan sampai merasa takut dan cemas untuk berinteraksi dengan orang lain hingga membuatmu jadi cenderung menghindari orang, bisa jadi itu adalah tanda avoidant personality disorder atau gangguan kepribadian menghindar.

Avoidant personality disorder (AVPD) dapat ditandai dengan sensitivitas saat menerima saran atau kritik dari orang lain, menghindari kontak dengan orang sekitar, atau memandang rendah diri sendiri dibanding orang lain. Untuk memahami tanda dan cara mengatasi gangguan kepribadian ini, simak terus informasinya yang telah dirangkum dari laman Healthline dan Cleveland Clinic.

1. Terlalu sensitif dan gampang tersinggung kalau dikritik

5 Tanda dan Cara Mengatasi Avoidant Personality Disorderilustrasi avoidant personality disorder atau gangguan kepribadian menghindar (pexels.com/Noelle Otto)

Pada dasarnya, seseorang yang memiliki gangguan kepribadian ini punya tingkat kepercayaan diri yang rendah, yang mana hal ini membuatnya jadi gampang tersinggung kalau dikritik orang lain. Karena, untuk bisa unjuk diri saja sebetulnya sulit untuk mereka, maka ketika mendapat kritik, orang tersebut akan sangat sensitif dan merasa kurang dihargai.

Untuk mengatasinya, mungkin bisa diawali dengan membaca banyak buku bertema self improvement dan menambah wawasan diri tentang kehidupan sosial. Dengan begitu, perlahan orang dengan AVPD bisa berpikiran terbuka dan bisa menerima kritik dari orang lain dengan lebih santai.

2. Sering menurut dan mengalah untuk menghindari konflik

5 Tanda dan Cara Mengatasi Avoidant Personality Disorderilustrasi avoidant personality disorder atau gangguan kepribadian menghindar (pexels.com/Fauxels)

Tanda kedua dari gangguan kepribadian avoidant adalah seseorang yang mengalaminya cenderung menghindari konflik dengan orang lain, sehingga ia pun memilih untuk mengalah dan menurut saja apa kata orang.

Hal tersebut sebenarnya membahayakan diri sendiri, yang mana bisa menjebak diri pada situasi yang tidak nyaman karena asal menurut dengan orang lain demi menghindari masalah.

Apabila ingin mengatasinya, sebetulnya ini bisa dimulai dari kesadaran diri sendiri agar memiliki prinsip dan komitmen diri yang kuat, sehingga berani untuk mengemukakan pendapat. Berbeda dengan orang lain tidak perlu ditakuti, dan kalaupun terjadi konflik tetaplah tenang dan hadapi dengan bijak. Jangan menghindar terus atau kamu sendiri yang bakal rugi.

Baca Juga: Memahami Kepribadian Dark Triad, Sering Dianggap Berbahaya

3. Cenderung menghindari kegiatan atau pekerjaan yang melibatkan interaksi dengan orang lain

5 Tanda dan Cara Mengatasi Avoidant Personality Disorderilustrasi avoidant personality disorder atau gangguan kepribadian menghindar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Orang dengan AVPD biasanya punya ketakutan dan kecemasan berlebihan terhadap penolakan orang lain, yang mana ini ditandai dengan kecenderungan menghindari interaksi sosial. Orang tersebut  merasa cemas kalau dirinya tidak bisa menyesuaikan diri hingga berakhir pada penolakan dan tersingkir.

Hal ini bisa menyebabkan seseorang tidak mau berkegiatan atau melakukan pekerjaan yang melibatkan interaksi dengan orang lain, dan bisa dibilang ini dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup seseorang.

Cara mengatasinya bisa mulai dengan mencoba berinteraksi dengan sedikit orang. Apabila merasa rasa cemas sudah berkurang, barulah tingkatkan jumlah orang yang berinteraksi denganmu hingga lama-lama akhirnya terbiasa.

4. Tidak mau terlibat urusan dengan orang lain kecuali kalau mereka memang menyukaimu

5 Tanda dan Cara Mengatasi Avoidant Personality Disorderilustrasi avoidant personality disorder atau gangguan kepribadian menghindar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tanda lainnya dari AVPD ialah tidak mau terlibat urusan dengan orang lain kecuali apabila kamu yakin bahwa mereka memang menyukai dan menerimamu. Bisa dibilang kalau ini adalah dampak dari kecemasan sosial tingkat akut, yang mana bisa jadi disebabkan oleh trauma terhadap penolakan atau perundungan (bullying).

Mengatasinya mungkin tidak semudah yang dikira, tetapi tetap bisa dicoba dengan memberanikan diri berinteraksi dengan orang-orang baru di sekitarmu. Dengan begitu, kamu bisa melihat berbagai respons orang lain yang tidak semuanya negatif, bahkan mungkin ada yang dengan senang hati menerimamu dan menyukaimu. Namun, tentu saja semuanya tergantung apakah kamu mau memberanikan diri atau tidak.

5. Minim rasa percaya diri dan cenderung menilai diri sendiri dengan rendah

5 Tanda dan Cara Mengatasi Avoidant Personality Disorderilustrasi avoidant personality disorder atau gangguan kepribadian menghindar (pexels.com/Min An)

Hal kelima yang menandakan AVPD adalah minimnya rasa percaya diri dan cenderung menilai diri sendiri dengan rendah. Merasa bahwa dirimu bukanlah apa-apa dibanding orang lain, jelek, bodoh, dan pikiran itu menggiring opini sendiri bahwa kamu pasti ditolak oleh mereka.

Intinya, ketidakpercayaan diri dan rasa rendah diri inilah yang membuat dirimu jadi selalu menghindari orang-orang karena menganggap kamu tidak sebanding dengan orang lain.

Kalau kondisinya seperti itu, cara untuk mengatasinya adalah dengan mengubah pola pikir. Menghilangkan pikiran negatif dan menanamkan pikiran positif, terutama dalam memandang diri sendiri dan orang lain.

Jika ingin tahu lebih pasti tentang gangguan kepribadian yang mungkin kamu miliki, periksalah ke psikiater dan jangan asal diagnosis diri sendiri. Kalau kamu memiliki lima tanda avoidant personality disorder seperti yang dipaparkan di atas, maka cobalah untuk mengatasinya secara perlahan. Meski mungkin tidak mudah, tetapi usaha sangat diperlukan supaya hidupmu tidak terjebak dalam hal ini terus-menerus.

Baca Juga: 11 Tipe Kepribadian Seks untuk Mengekspresikan Love Language

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya