14 Program Diet yang Berbahaya, Jangan Dipraktikkan!

Mulai dari diet bola kapas hingga diet cacing pita

Saat timbangan berat badan sudah mencapai angka "siaga 1", kita cenderung panik dan langsung mencari tips dan program diet yang ampuh untuk menurunkan berat badan dalam waktu cepat.

Di internet, berbagai program diet dengan klaim hasil yang menjanjikan banyak beredar. Ada yang hasilnya bisa terlihat dalam hitungan bulan, minggu, bahkan hari. Pertanyaannya, apakah diet tersebut aman dan efektif? Diet yang tidak benar malah bisa menimbulkan efek samping merugikan, bahkan bisa sampai mengancam nyawa, lo!

Jangan dipraktikkan, inilah beberapa program diet yang berbahaya!

1. Diet cacing pita

Tidak jarang, cacing pita (cacing parasit yang ditemukan di daging sapi atau babi) dijual sebagai "obat" diet. Baik dimakan langsung atau dalam bentuk pil, cacing pita dianggap dapat menurunkan nafsu makan dan berat badan. Setelah kamu mencapai berat ideal, tinggal minum obat untuk membunuh cacing di perut.

Cara ini tentu saja bisa berbahaya! Masuknya cacing pita ke dalam tubuh dapat mengakibatkan taeniasis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penurunan berat badan dan nafsu makan memang gejala taeniasis. Gejala-gejala lainnya meliputi demam, nyeri perut, demam, dan diare.

Menambahkan dari Healthline, taeniasis dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti penyumbatan saluran kemih, usus buntu, dan pankreas, neurocysticercosis, hingga gagal organ fatal. Jadi, yakin mau coba memasukkan cacing pita ke dalam tubuh?

2. Diet sup kubis

14 Program Diet yang Berbahaya, Jangan Dipraktikkan!ilustrasi kubis putih (pixabay.com/RitaE)

Umumnya, diet melibatkan konsumsi makanan yang tidak menaikkan angka timbangan. Salah satunya adalah sup. Dari antara berbagai program diet sup, diet sup kubis adalah salah satu yang paling populer. Sesuai namanya, program diet ini mengharuskanmu mengonsumsi sup kubis saja sehari-hari.

Akan tetapi, dilansir Livestrong, terlalu banyak mengonsumsi sup kubis bisa membuatmu mengalami berbagai efek samping yang tak mengenakkan, seperti:

  • Kembung
  • Nyeri perut
  • Mudah letih
  • Kelaparan
  • Aritmia
  • Dehidrasi dan kandungan elektrolit tidak seimbang

Sementara diet ini memang dapat menurunkan berat badan, tetapi hasilnya amat singkat. Inti dari program diet ini adalah tidak mengonsumsi kalori. Akibatnya, jika gagal, risiko kenaikan berat badan makin tinggi.

3. Diet jeruk limau gedang

Muncul pada 1930-an di Amerika Serikat (AS), diet jeruk limau gedang atau jeruk bali merah (grapefruit), atau juga dikenal sebagai diet Hollywood sempat populer. Sesuai namanya, pelaku diet boleh makan apa saja kecuali karbohidrat dan gula, dan harus disertai jeruk limau gedang. Tidak makan buah-buahan lainnya selain jeruk limau gedang, program diet ini umumnya berlangsung selama 10-12 hari.

Makan buah memang baik. Namun, kalau hanya mengandalkan grapefruit, maka kamu bisa kekurangan nutrisi lain yang dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan lainnya.

Selain itu, kamu juga harus mempertimbangkan faktor risiko seperti alergi atau interaksi obat. Akhirnya, tak ada bukti ilmiah kalau diet grapefruit baik untuk jangka panjang.

4. Diet makanan bayi

14 Program Diet yang Berbahaya, Jangan Dipraktikkan!ilustrasi makanan bayi (pexels.com/Rachel Loughman)

Sesuai namanya, makanan pengganti air susu ibu (MPASI) memang untuk bayi. Namun, bagaimana jika MPASI digunakan untuk diet? Inilah yang dicanangkan oleh trainer diet Tracey Anderson.

Bukan makanan bergizi seimbang, program diet ini mengharuskanmu memakan 14 porsi MPASI untuk sarapan dan makan siang. Barulah, untuk makan malam boleh mengonsumsi makanan lainnya. Selain lunak, MPASI memang rendah kalori sehingga dapat mengurangi asupan kalori dan berat badan.

Akan tetapi, pada dasarnya manusia butuh kalori, dan MPASI tidak memasok nutrisi yang cukup untuk dewasa. Oleh karena itu, hasil diet ini hanya berjangka pendek dan dapat berisiko menaikkan berat badan jika gagal. Jika diteruskan, bukan tidak mungkin pelaku diet ini dapat mengalami malnutrisi dan gangguan kesehatan lainnya.

5. Diet HCG

Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon yang diproduksi semasa kehamilan oleh plasenta. Digunakan untuk mengatasi masalah reproduksi, BPOM AS (FDA) melarang berbagai penggunaan HCG secara bebas, termasuk untuk diet. Namun, ini tidak menghentikan banyak oknum untuk menjual HCG sebagai obat diet.

Mau disuntikkan, diminum, atau dioleskan ke kulit, HCG diklaim dapat mempercepat pembakaran lemak. Akan tetapi, klaim ini tidak terbukti secara medis. Salah satu alasan mengapa berat badan bisa turun adalah kewajiban untuk membatasi asupan makanan sampai 800 kalori.

Dilansir Mayo Clinic, beberapa risiko diet HCG adalah:

  • Meningkatkan risiko kanker akibat produksi sel androgen
  • Pembentukan batu empedu
  • Aritmia
  • Penumpukan cairan (edema)
  • Ginekomastia
  • Tromboemboli
  • Kekurangan vitamin dan mineral
  • Dehidrasi dan kekurangan elektrolit
  • Kecapekan
  • Mudah marah
  • Gelisah
  • Depresi

6. Diet Prolinn

14 Program Diet yang Berbahaya, Jangan Dipraktikkan!iklan diet Prolinn (mensxp.com)

Muncul pada 1970-an, diet Prolinn diciptakan oleh Dr. Roger Linn dalam bukunya, Last Chance Diet. Jika kamu pernah mendengarnya, diet ini mungkin membuat geleng-geleng kepala karena kamu benar-benar dilarang untuk makan.

Kemudian, kamu diwajibkan hanya minum "Ramuan Prolinn". Ramuan protein ini dibuat dari tanduk binatang, kuku, kulit, urat dan tulang yang dihancurkan, serta perasa buatan, enzim, dan pewarna. Masalahnya, selain protein rendah, diet ini hanya memasok tubuh dengan kalori yang juga rendah, hingga di bawah 400 kalori.

Program diet ini tidak memasok nutrisi dan vitamin esensial yang diperlukan tubuh. Menurut Diets in Review, sebanyak 2,4 juta orang telah mencoba dan dari angka tersebut, 58 jiwa melayang karena serangan jantung akibat diet Prolinn.

7. Diet all you can eat

Dalam bukunya pada 1961, Calories Don't Count, Dr. Herman Taller menjabarkan sebuah program diet. Kamu boleh memakan hidangan yang mengandung lemak dan protein, serta menghindari kandungan karbohidrat. Bedanya, Herman menyertakan kapsul minyak kesumba. Inilah yang diklaim menjadi rahasia langsing.

Setahun setelah rilisnya buku tersebut, FDA membantah klaim minyak kesumba untuk program diet. Malah, FDA menuduh Herman menggunakan buku tersebut untuk keuntungan pribadi. Saking parahnya, Herman digugat dengan pasal penipuan dan didenda US$7.000 (US$65.410 atau sekitar Rp938 juta).

Baca Juga: 8 Kesalahan Besar dalam Program Diet Menurut Ahli Gizi

8. Diet Kimkins

14 Program Diet yang Berbahaya, Jangan Dipraktikkan!ilustrasi obesitas (pixabay.com/jarmoluk)

Pada 2007, majalah Women's World dan People sempat membuat blunder dengan menampilkan program diet Kimkins. Pertama kali dicetuskan oleh Heidi Diaz di bawah pseudonim Kim "Kimmer" Drake, diet Kimkins mengadaptasi program diet dari Robert Atkins pada 1970-an (oleh karena itu, ada imbuhan "Kins" di namanya).

Dilansir Verywell Fit, diet Kimkins amat rendah kalori, lemak, karbohidrat, dan serat, komponen-komponen yang sebenarnya dibutuhkan tubuh. Bahkan, diet ini juga menyertakan obat pencahar perut untuk menurunkan berat badan. Tentu saja, program diet ini amat berbahaya jika diteruskan dalam jangka panjang.

Setelah berbagai kontroversi, penyelidikan terhadap Heidi pun dimulai pada 2007. Ternyata, Heidi adalah seorang perempuan dengan obesitas, dan berbagai foto keberhasilan Kimkins diambil dari sumber lain. Duh!

9. Diet Chugay

Pernah dengar ahli bedah plastik menciptakan program diet? Itulah diet Chugay. Sesuai namanya, diet ini diciptakan oleh Nikolas Chugay pada tahun 2009. Bukan larangan makanan, Chugay menjahit sebuah tambalan ke lidah pasien.

Tambalan tersebut membuat aktivitas makan makanan padat terasa sakit. Oleh karena itu, asupan makanan harus berbentuk lunak atau cair, sehingga membatasi kalori. Memang, sih, bisa kurus. Namun, rasa sakit yang ditimbulkan, kurangnya kalori, dan komplikasi lainnya membuat program diet ini bak siksaan.

10. Master cleanse

14 Program Diet yang Berbahaya, Jangan Dipraktikkan!ilustrasi jus lemon (freepik.com/Azerbaijan-stockers)

Saat Beyoncé Knowles membintangi film Dreamgirls pada 2006, ia mengaku mencoba trik diet bernama master cleanse. Sebenarnya, program diet satu ini diciptakan oleh Stanley Burroughs dalam bukunya pada 1976, The Master Cleanser.

Pada program diet master cleanse, kamu hanya mengonsumsi teh dan jus lemon ditambah dengan sirop maple dan cabai rawit. Meskipun Queen B menjadi saksi atas keberhasilannya, tetapi tak ada bukti bahwa diet ini dapat mendetoksifikasi tubuh. Selain itu, meski berat badan turun, hasilnya bersifat jangka pendek dan bobot tubuh berisiko naik lagi.

Kemudian, diet master cleanse ini kekurangan nutrisi yang esensial untuk tubuh dan bergantung pada karbohidrat untuk sumber kalori. Jika diteruskan dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin kalau diet ini dapat mengancam nyawa.

11. Diet bola kapas

Dimuat dalam ABC News pada tahun 2013 silam, sempat dikabarkan adanya program diet berbahaya. Program diet ini melibatkan konsumsi lima bola kapas yang direndam dalam jus jeruk atau buah lainnya. Tujuannya adalah agar seseorang merasa kenyang lebih lama.

Diet ini tentu saja berbahaya! Pertama, bola kapas bukanlah makanan. Bola kapas mengandung banyak senyawa berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Bayangkan saja kamu merendam kausmu ke dalam jus buah lalu kamu makan. Memang enak?

Kedua, makan bola kapas yang tak ada nutrisinya akan menyebabkan malnutrisi dan dapat menyumbat saluran pencernaan. Bayangkan saja seperti rambut yang menggumpal dan menyumbat di pencernaanmu. Konsekuensinya? Nyawamu.

12. Inedia

14 Program Diet yang Berbahaya, Jangan Dipraktikkan!ilustrasi terpapar sinar matahari (pexels.com/Maggie Zhan)

Dalam berbagai kepercayaan, puasa adalah upaya untuk membersihkan diri dari segala hawa nafsu. Namun, beberapa orang melakukannya dengan cara ekstrem. Salah satunya adalah inedia (bahasa Latin untuk "puasa").

Menurut para pegiat inedia, konsumsi makanan (bahkan air) tidaklah penting. Mereka dapat hidup dari sinar matahari. Masalahnya, konsumsi makanan dan air sebenarnya penting untuk menjaga fungsi tubuh. Jika diabaikan, maka bisa terjadi malnutrisi dan dehidrasi. Selain itu, manfaat inedia tidak terbukti secara sains.

Memang, tidak makan dapat membuat tubuh kurus. Namun, ini berjangka pendek dan jika gagal, berat badan malah meroket. Selain itu, tidak sedikit mereka yang melakukan inedia tutup usia karenanya.

13. Diet Fletcher

Umumnya, kita mengunyah makanan 32 kali sebelum menelannya. Bagaimana dengan 100 kali? Tentu saja, rahang bisa sakit. Tahukah kamu, kalau itu adalah salah satu langkah diet? Program diet ini diciptakan oleh Horace Fletcher yang saat itu mengalami obesitas.

Terserah kamu ingin makan apa. Hanya saja, program diet ini mengharuskan kamu untuk mengunyah makanan hingga lumat seperti cairan. Tentu saja, para peneliti dan ahli gizi memperingatkan kalau diet Fletcher tidak memiliki dasar sains yang teguh.

Jika makanan dikunyah hingga terlalu lunak, ini dapat menyebabkan gangguan buang air besar. Akibatnya, diet Fletcher dapat menyebabkan sembelit. Lagi pula, terlalu banyak mengunyah malah bikin rahang sakit. Yang pasti, diet ini bukan melangsingkan badan, malah menyakiti dan membuat trauma.

14. Diet lima gigitan

14 Program Diet yang Berbahaya, Jangan Dipraktikkan!ilustrasi makan (pixabay.com/bohed)

Jangan tertipu dengan namanya. Diciptakan oleh Dr. Alwin Lewis, program diet ini memiliki satu dasar: Jika makan sedikit, makan berat badan pun sedikit. Jadi, tujuan diet ini adalah makan seminimal mungkin.

Pelaku diet ini diharuskan untuk melewatkan sarapan dan cuma minum kopi hitam. Untuk makan siang dan makan malam pelakunya bebas makan apa saja, dengan catatan cuma boleh makan porsi lima gigitan masing-masing. Total, dalam sehari pelaku diet ini cuma makan 10 gigitan saja. Selain itu, minum apa pun boleh asalkan rendah kalori.

Lantas, apa saja risikonya? Pertama, pelaku diet akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, sehingga mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Kedua, tingkat keberhasilan diet ini rendah, sehingga pelaku dietnya bisa saja berhenti di tengah jalan dan malah menambah berat badan akibat frustrasi.

Itulah beberapa program diet yang berbahaya dan tidak patut untuk kamu praktikkan. Ingat, program diet yang sehat adalah dengan pola makan bergizi seimbang disertai rutin olahraga, dengan fokus tak cuma menurunkan berat badan tetapi juga mempertahankannya secara jangka panjang. 

Kalau sampai diet yang dilakukan begitu ekstrem, menyiksa, hingga membuatmu kekurangan gizi dan mengalami berbagai gangguan kesehatan, lebih baik hentikan apalagi kalau sampai nyawa bisa menjadi taruhannya.

Baca Juga: Enak Cuma Sementara, 5 Cara Masak Ini Paling Berbahaya untuk Kesehatan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya