Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!

Kamu bakalan tercengang mengetahui fakta-faktanya

Kita semua pasti pernah mendengar cerita dan fakta gak mengenakkan tentang makanan cepat saji yang konon gak sehat dan bikin berat badan naik. Tapi ternyata itu belum seberapa, lho. Jika kamu mengetahui fakta berikut ini, pasti kamu gak akan menyukainya.

1. Menyapu bakteri baik di ususmu

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!express.co.uk

Banyak penelitian bakteri yang dilakukan di saluran pencernaan kita, dan bakteri tersebut bertanggung jawab lebih dari sekedar mengolah makanan. Bakteri baik itu juga memiliki peran penting untuk menyerap nutrisi dan membantu menyeimbangkan suasana hati kita, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan menjauhkan hal-hal buruk seperti sindrom iritasi usus besar.

Tim Spector, seorang profesor Epidemiologi Genetik di King's College, melakukan penelitian untuk melihat dampak dari makanan cepat saji pada bakteri baik yang tinggal di usus. Dia merekrut putranya untuk gak makan apa pun selain mengkonsumsi makanan cepat saji selama 10 hari, yang kemudian memberikan sampel untuk melihat bagaimana nasib bakteri diususnya. Dan hasilnya sangat mengejutkan.

Dia gak hanya kehilangan sebagian besar bakteri yang bertanggung jawab untuk menekan peradangan, tetapi dia juga kehilangan seluruh spesies bakteri baik di tubuhnya. Lebih tepatnya, ia kehilangan 1400 spesies.

Angka itu fantastis. Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin banyak bakteri baik di usus kita, maka semakin sehat pula tubuh kita. Sebanyak 1400 spesies bakteri baik itu menyumbang sekitar 40 persen dari bakteri di ususnya, dan parahnya bisa hilang dalam 10 hari karena gak makan apa-apa selain makanan cepat saji.

2. Mudah merasa depresi

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!goabroad.com

Penelitian telah menunjukkan bahwa makan makanan cepat saji (dan jenis junk food lainnya) juga terkait dengan masalah depresi.

Ada penelitian yang melibatkan 8.954 orang, yang dilakukan oleh Universitas Las Palmas de Gran Canaria dan Universitas Granada, mereka meneliti orang-orang tersebut dengan seberapa banyak mereka memakan makanan cepat saji dan dampak depresi yang ditimbulkan.

Ada sekitar 51 persen yang mengkonsumsi banyak makanan cepat saji, dilaporkan lebih mungkin menderita depresi. Mereka juga menemukan bahwa semakin banyak makanan cepat saji yang dimakan orang, semakin dalam lubang kesedihan yang dirasakan.

Studi itu didukung data dari studi lain yang melakukan penelitian serupa, tetapi belum ada kepastian bagaimana makanan cepat saji memicu korelasi besar antara konsumsi dan depresi.

Satu dugaan menyatakan bahwa kekurangan nutrisi (seperti asam lemak omega-3) ada hubungannya dengan pengaturan suasana hati, dan kemungkinan ada juga hubungannya dengan bakteri baik di usus dan suasana hati.

3. Meningkatkan risiko asma

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!premierhealth.com

Sekitar 26 juta orang di Amerika menderita asma, yang di antaranya 7 juta anak-anak dan biasanya pemicu asma berbeda-beda setiap orangnya. Umumnya, asma dipicu oleh olahraga, stres, alergi, dan makanan tertentu.

Dalam sebuah studi mengenai asma, yang disebut International Study of Asthma and Allergies in Childhood, para peneliti mengamati 500.000 anak-anak dari 31 negara yang berbeda. Mereka mencari pencetus yang membuat anak-anak dan remaja lebih mungkin terserang asma, dan sangat mencengangkan ketika mereka menemukan korelasi antara makanan cepat saji dan kesulitan bernafas.

Mereka menemukan bahwa mengkonsumsi makanan cepat saji tiga kali seminggu, memicu kemungkinan terkena asma sebesar 27 persen pada anak-anak, dan 39 persen pada remaja. Gak hanya statistik yang signifikan, tetapi makanan cepat saji adalah satu-satunya kelompok makanan yang memiliki dampak absolut terhadap masalah pernapasan.

Para peneliti mengatakan bahwa ada hubungannya dengan jumlah lemak jenuh dalam makanan cepat saji. Dalam masa pertumbuhan anak akan berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuhnya. Yang pada akhirnya membuatnya lebih rentan terhadap efek negatif dari pemicu alergi.

Baca Juga: Hati-hati! Menurut Penelitian Makan Junk Food Bisa Picu Depresi

4. Merusak kulit

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!independent.co.uk

Jerawat dan kulit berminyak adalah masalah yang cukup besar hampir bagi setiap orang, dan studi yang sama oleh International Study of Asthma and Allergies in Childhood menemukan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan dampak jerawat yang bisa ditimbulkannya.

Mereka mengira bahwa hal itu bisa terjadi karena adanya kemungkinan mekanisme yang sama dalam makanan. Makanan cepat saji mengandung segala jenis nastiness yang membuat tubuh kita kurang mampu mengatur diri sendiri, dan lebih rentan terhadap faktor luar, seperti alergen dan iritasi.

Masalah kulit seperti eksim juga bisa menyerang, dan hanya butuh mengkonsumsi makanan cepat saji tiga kali seminggu. Korelasi tersebut agaknya semakin terbukti ketika para peneliti menemukan ada cara untuk memerangi masalah potensial, yakni mengonsumsi beberapa porsi buah.

5. Menyebabkan kerusakan hati

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!medlife.com

Fakta bahwa kerusakan hati bisa disebabkan oleh makanan cepat saji hanya dalam waktu seminggu sepertinya terdengar seperti bualan. Tapi berikut studinya.

Salah satu studi besar yang dilakukan oleh Universitas Linkoping Swedia, yang memberi seorang sukarelawan mengkonsumsi makanan cepat saji dua kali sehari selama sebulan, bersama dengan instruksi untuk gak berjalan lebih dari 5000 langkah sehari.

Ketika mereka menguji fungsi hati sukarelawan tersebut, mereka menemukan bahwa kadar enzim hatinya lebih tinggi dari rata-rata, dan kadar lemak sel hatinya meningkat dari 1,1 persen menjadi 2,8 persen. Dan itu bukan sesuatu yang baik.

Mereka mengambil gagasan bahwa makanan cepat saji bisa perlahan-lahan mencekik organ seseorang, Saint Louis University Medical Center mempelajari apa yang terjadi ketika seseorang berhenti mengkonsumsi makanan cepat saji dan memulai diet yang lebih sehat.

Mereka menemukan bahwa seseorang dapat membalikkan kerusakan (yang sebagian besar dilakukan dengan makan terlalu banyak kalori, gula dan lemak), selama orang itu membatasi makanan cepat saji, menghindari segala sesuatu yang terlalu sarat akan gula, dan mulai berolahraga.

6. Otak melambat, dan risiko demensia meningkat

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!medkit.info

Makanan cepat saji gak hanya saja merusak secara fisik, tetapi juga secara mental. Sebuah penelitian di Ohio State University mengamati apakah ada korelasi antara tes pada anak-anak dan seberapa sering mereka makan makanan cepat saji.

Sekitar 8000 anak-anak dari seluruh negeri diuji, dan mereka yang makan makanan cepat saji hanya tiga kali seminggu menunjukkan secara konsisten memiliki kecenderungan nilai yang lebih rendah di sekolah.

Ketika UCLA masuk dan mulai menggabungkan hasil tes yang lebih kecil dan mempelajari korelasi antara makanan cepat saji dan fungsi otak, mereka menemukan pola yang cukup jelas. Lebih banyak mengkonsumsi makanan cepat saji gak hanya memiliki skor tes yang lebih rendah, tetapi juga peningkatan masalah perilaku.

Para peneliti berpikir bahwa itu berasal dari asam lemak omega-3, yang merupakan senyawa yang bertanggung jawab untuk memperkuat sinapsis dan koneksi antara neuron di otak, dan itu juga senyawa yang sering ditemukan dalam makanan cepat saji.

Peneliti Brown University menemukan bahwa semua perilaku makanan gak sehat bukan hanya membuat seseorang gemuk, tapi juga menumpuk di otak, membuat sel-sel otak berhenti merespons insulin, dan mencegah pembentukan ingatan baru dan pola pikir. Kondisi itu bisa mengarah pada hal-hal seperti demensia dan bahkan Alzheimer.

7. Adanya resistensi terhadap insulin

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!verywellhealth.com

Hal ini terjadi ketika sel-sel berhenti menyerap glukosa dari aliran darah, dan kadar insulin yang lebih tinggi diperlukan untuk menjaga tubuh tetap melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Ini adalah langkah pertama untuk mengembangkan penyakit diabetes.

Pada tahun 2005, para peneliti dari University of Minnesota menyelesaikan penelitian selama 15 tahun tentang asupan makanan cepat saji dan resistensi insulin. Mereka menemukan bahwa hanya memerlukan konsumsi makanan cepat saji dua kali seminggu selama satu dekade dan setengahnya untuk mendapatkan rata-rata 10 pound lebih banyak resistensi insulin daripada mereka yang gak memakannya.

Menjadi masalah besar antara tahun 1980 dan 2002, kasus resistensi insulin pada populasi orang dewasa meningkat dua kali lipat. Dalam kisaran 11-18 tahun, bisa meningkat sepuluh kali lipat.

8. Masalah pada jantung

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!mountelizabeth.com.sg

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Minnesota melakukan studi selama 16 tahun tentang dampak makanan cepat saji terhadap jantung. Hasilnya sangat mengejutkan, dan mereka menyimpulkan bahwa makan makanan cepat saji hanya sekali seminggu meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 20 persen.

Mereka juga menemukan bahwa semakin banyak mengkonsumsi makanan cepat saji, kemungkinannya semakin besar, seperti makan dua atau tiga kali dalam seminggu. Persentase itu meningkat hingga 50 persen.

Makan makanan cepat saji empat kali atau lebih, risikonya naik menjadi 80 persen dan bisa terserang penyakit jantung, atau bahkan mati mendadak. Studi ini melacak kebiasaan makan dan kesehatan 52.000 orang Tionghoa yang tinggal di Singapura, dan mereka memilih kelompok tertentu untuk mengkonsumsi makanan cepat saji Barat kepada mereka.

Sampai saat itu, mereka sebagai masyarakat, berisiko untuk terserang penyakit jantung, diabetes, dan masalah kardiovaskular lainnya. Selama penelitian, 1400 peserta meninggal karena penyakit jantung dan serangan jantung, sementara 2.300 didiagnosis dengan diabetes tipe 2.

9. Pembuluh darah menyumbat dan risiko stroke meningkat

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!newsnetwork.mayoclinic.org

University of Calgary melihat efek jangka pendek dari mengkonsumsi makanan cepat saji, dan mereka menemukan bahwa jika seseorang yang mengkonsumsi minuman bersoda, dan makanan cepat saji lainnya akan menyebabkan aliran darah mengalir terbatas melewati arteri.

Temuan ini membuktikan bahwa satu makanan cepat saji dapat memiliki konsekuensi yang serius. Hanya dua jam setelah subjek sarapan cepat saji, mereka memiliki 15 hingga 20 persen lebih sedikit darah yang mengalir ke seluruh tubuh mereka. Ini disebut VTI, atau velocity time interval.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Nueces County, Texas, melihat korelasi antara konsentrasi makanan cepat saji dan stroke. Hasilnya? Semakin sering makanan cepat saji diakses, semakin tinggi tingkat stroke. Korelasi tampak begitu jelas, penelitian menyatakan makanan cepat saji memiliki risiko kesehatan.

10. Merusak gigi

Ini 10 Hal yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Cuma Makan Fast Food!huffingtonpost.co.uk

Dari tahun 1988 hingga 2004 menunjukkan peningkatan besar dalam masalah gigi pada anak-anak. Penelitian ini gak hanya mengenai masalah gigi pada anak-anak, tetapi kasus obesitas dan juga kekurangan gizi. Itu terjadi ketika mereka mengonsumsi banyak lemak, gula, dan kalori, tanpa mendapatkan vitamin dan nutrisi yang mereka butuhkan. Singkatnya, makanan cepat saji.

Karen Sokal-Gutierrez, seorang dokter anak program Kedokteran Bersama UCSF-Berkeley, menemukan contoh lain seberapa besar kerusakan yang diakibatkan dari makanan cepat saji terhadap kesehatan gigi. Pernah menjadi relawan bersama Korps Perdamaian tiga dekade lalu, dia menulis tentang senyum sempurna anak-anak dari El Salvador. Sejak itu, makanan cepat saji dan minuman berat telah menginvasi negara itu, dan sekarang? Senyum-senyum itu kurang "sempurna" dan bahkan "gak bergigi".

Ini bukti yang sangat jelas, bahwa semua gula tambahan dan kalori menyebabkan kerusakan serius di hampir setiap bagian tubuh manusia. Gak ada yang baik dari makan makanan cepat saji setiap hari.

Sah-sah saja memanjakan diri dengan makanan cepat saji, tapi jumlahnya harus sangat dikurangi, dan jangan mengonsumsinya terlalu sering. Imbangi dengan makanan sehat, seperti sayuran dan buah, serta olahraga yang cukup. Permasalahan kesehatan bukan hal yang sepele, guys.

Baca Juga: 7 Mitos tentang Fast Food yang Sering Dipercaya Orang, Kamu Termasuk?

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya