TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Klaster Keluarga, Perlukah Kita Pakai Masker saat di Rumah?

Ternyata bisa mengurangi risiko penularan hingga 79 persen!

ilustrasi wabah (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pakai masker, pakai masker, pakai masker!

Otoritas kesehatan, tenaga medis, dan berbagai pihak lainnya tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker saat di luar rumah. Alasannya sederhana, yaitu mencegah penularan SARS-CoV-2, virus corona strain baru penyebab COVID-19, dari atau kepada orang lain.

Lantas, bagaimana bila kita tidak keluar rumah? Apakah kita perlu tetap pakai masker saat di rumah? Berikut ini jawaban dari pertanyaan tersebut.

1. Pakai masker dapat mencegah droplet menyebar

pexels.com/cottonbro

Seperti yang telah diketahui bersama, seperti yang dinyatakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC),  penularan utama COVID-19 adalah lewat cairan tubuh (droplet) yang dikeluarkan lewat ludah atau lendir hidung saat batuk, tertawa, bersin, atau berbicara.

Masker dapat menahan cairan tubuh yang dikeluarkan lewat saluran pernapasan agar tidak menyebar ke mana-mana.

“Jika seseorang memiliki infeksi pernapasan, (dalam kasus ini adalah infeksi SARS-CoV-2) maka bernapas, batuk, dan bersin dapat mengeluarkan cairan tubuh yang bisa mencapai 4 meter. Masker dapat mengurangi penyebarannya itu," ujar Lisa M. Lee, PhD, ahli kesehatan masyarakat dengan spesialisasi epidemiologi penyakit menular dan etika kesehatan masyarakat di Virginia Tech, Amerika Serikat (AS), seperti dikutip di laman Health.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Masker Scuba dan Buff Tidak Efektif Cegah COVID-19

2. Ternyata, risiko penularan COVID-19 di rumah cukup besar

pexels.com

Sebuah studi di Tiongkok melihat kehidupan keluarga di Beijing pada masa pandemik, yang temuannya diterbitkan dalam jurnal BMJ Global Health tahun 2020.

Studi tersebut menyebut bahwa sebagian besar kasus penularan terjadi di dalam rumah. Kasus-kasus tertentu dapat meningkatkan risiko penularan. Misalkan, saat seseorang yang terinfeksi COVID-19 mengalami diare, maka diperkirakan risiko penularannya meningkat hingga empat kali lipat.

Peningkatan risiko tersebut belum ditambah dengan kontak dekat atau langsung dengan penderita. Aktivitas sehari-hari seperti makan atau menonton televisi bersama bisa meningkatkan penularan COVID-19 di dalam rumah hingga 18 kali lipat! 

3. Jadi, perlukah kita pakai pasker saat di rumah?

pexels.com/Ivan Samkov

Masih mengacu dari studi di Tiongkok dalam jurnal BMJ Global Health, disebutkan bahwa penggunaan masker di rumah dapat mengurangi penularan COVID-19 di lingkungan tersebut. Bahkan, angka risikonya bisa diturunkan hingga 79 persen! Hanya saja, bila gejala sudah muncul, penggunaan masker dikatakan tidak terlalu efektif.

"Studi ini mengonfirmasi risiko penularan tertinggi dalam lingkup rumah bisa terjadi sebelum gejala terlihat. Akan tetapi, tindakan pencegahan seperti menggunakan masker di dalam rumah bisa mencegah penularan COVID-19 selama pandemik ini,” seperti keterangan tertulis dalam BMJ Global Health.

4. Penurunan risiko bisa lebih besar bila penggunaan masker dikombinasikan dengan tindakan pencegahan lainnya

pexels.com/Nandhu Kumar

Selain penggunaan masker, disebutkan pula bahwa melakukan tindakan pencegahan COVID-19 lainnya bisa memaksimalkan penurunan risiko penularan di dalam rumah.

Sebagai contoh adalah disinfeksi rumah. Masih dari penelitian di jurnal yang sama, disebutkan juga bahwa penggunaan disinfektan dalam memerangi penularan COVID-19 setara dengan penggunaan masker. Efektivitasnya mencapai 77 persen.

Baca Juga: Masyarakat Diimbau Pakai Masker Kain, Masker Bedah untuk Tenaga Medis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya