TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Khasiat Terapi Berjinjit untuk Kesehatan, Layak Dicoba! 

Tips ini cocok untuk segala usia! Bukan untuk manula saja

ilustrasi berjinjit (stocksy.com/Alexey Kuzma)

Berjinjit bukanlah hal yang asing bagi manusia dari berbagai kalangan usia. Berjalan dengan cara berjinjit dalam waktu yang sangat lama memang dapat menyebabkan serangkaian masalah kesehatan pada kaki, terutama bagian betis dan pinggul seperti yang terjadi pada wanita yang selalu atau sering memakai sepatu hak tinggi.

Namun, berbeda halnya jika kegiatan tersebut digunakan dalam terapi fisik atau bagian dari rutinitas penguatan kaki bagian bawah. Latihan ini tidak memerlukan peralatan apa pun sehingga aman, murah, dan efisien.

Berikut ini 5 manfaat kesehatan dari terapi berjinjit dan cara melakukan latihan tersebut dengan benar. Penasaran apa saja khasiatnya? Yuk, simak ulasan berikut ini!

1. Memperkuat pergelangan kaki

ilustrasi berjinjit (unsplash.com/Marcus Wallis)

Bagian kaki terdiri dari tendon atau otot berukuran besar seperti tendon Achilles (penghubung otot betis ke tulang tumit), otot fleksor hallucis longus (penghubung bagian dalam pergelangan kaki ke jempol kaki), dan otot fleksor digitorum (penghubung bagian dalam pergelangan kaki ke jari kaki lainnya). Tanpa otot-otot tersebut, pergerakan sederhana seperti berjalan akan sangat sulit dilakukan.

Seperti yang dilansir healthyliving.com, terapi berjinjit secara rutin membuat kamu akan sering melatih ketiga otot tersebut bergerak bersamaan sehingga dapat memperkuat pergelangan kaki. Efeknya, kondisi stres hingga cedera pada tumit akibat terlalu lama berdiri atau berlari maupun tekanan yang berlebihan dari alas kaki yang dipakai akan berkurang drastis.

Baca Juga: Alat Terapi Pulihkan Anosmia Pasien COVID-19 Bisa Dibuat Sendiri Lho!

2. Meningkatkan keseimbangan tubuh

ilustrasi seimbang (unsplash.com/Gustavo Torres)

Dilansir sci-hub.se, terdapat penelitian pada tahun 2015 mengenai pengaruh berjinjit pada keseimbangan 25 penari dan 25 non-penari. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa para penari lebih sering menggunakan otot fleksor hallucis longus, sehingga data keseimbangan tubuh yang dihasilkan lebih tinggi daripada non-penari. 

3. Mengatasi penyakit plantar fasciitis

ilustrasi nyeri tumit kaki (sports-health.com)

Dalam laman webmd.com dijelaskan bahwa plantar fasciitis adalah nyeri di bagian tumit atau bagian tengah kaki yang disebabkan oleh ligamen tebal yang menghubungkan tumit ke bagian depan kaki (plantar fascia).

Ada banyak pilihan pengobatan untuk hal tersebut, di antaranya melalui obat-obatan, sepatu ortopedi, maupun mengompres dengan bungkusan es. Terapi berjinjit juga merupakan pilihan yang sangat baik karena tidak memerlukan banyak energi dan tidak banyak menimbulkan efek samping. Pengetahuan ini ditunjang melalui hasil penelitian pada tahun 2014 yang tercantum dalam laman sci-hub.se.

4. Menopang kondisi telapak kaki datar (flat feet)

ilustrasi telapak kaki datar (mdbonefootankledocs.com)

Biasanya ada celah di bawah bagian dalam telapak kaki saat seseorang berdiri. Manusia dengan flat feet memiliki lengkungan yang sangat rendah atau bahkan tidak memiliki lengkungan sehingga tampak rata dengan tanah.

Menurut medicalnewstoday.com, bila kondisi tersebut dialami oleh anak-anak, maka akan terjadi perkembangan tulang yang abnormal seperti spina bifida. Sementara pada orang dewasa, hal tersebut menyebabkan nyeri pada persendian terutama pada bagian pinggul dan lutut akibat distribusi berat tubuh yang tidak merata.

Terapi berjalan secara jinjit dapat memperkuat lengkungan kaki sehingga mampu menopang tubuhmu dengan sangat baik. Dampaknya rasa sakit di pinggul, punggung, dan pergelangan kaki pun akan semakin berkurang.

5. Memperlancar sirkulasi darah di jemari kaki

ilustrasi jemari kaki (os.clinic)

Otot-otot kecil dalam jemari kaki dapat menegang bila digunakan secara berlebihan atau terus-menerus sehingga menyebabkan nyeri pada kaki. Berjinjit secara rutin mampu meregangkan otot-otot tersebut sehingga sirkulasi darah akan meningkat dan kaki pun terasa semakin rileks dan nyaman. 

Baca Juga: 7 Tes Kesehatan yang Harus Dilakukan Individu Usia di atas 50 Tahun

Verified Writer

Aii gie

Si Pengembara

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya