TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Aturan Tak Tertulis Sebelum Kunjungan ke Dokter Gigi

Yuk, saling melindungi dan menghargai!

ilustrasi ke dokter gigi (pexels.com/adreapiacquido)

Mengunjungi dokter gigi merupakan hal yang perlu dilakukan agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga. Tidak perlu menunggu gigi mengalami permasalahan yang serius, pemeriksaan secara rutin setiap enam bulan sekali bisa membuat gigi terhindar dari berbagai masalah. 

Berkunjung ke dokter bisa dilakukan kapan saja selama memiliki perjanjian pemeriksaan. Namun ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan sebelum ke dokter gigi. Berikut beberapa peraturan tak tertulis yang sebaiknya dilakukan!

1. Perhatikan kebersihan rongga mulut

ilustrasi perempuan sedang membersihkan gigi (pexels.com/shorashimazaki)

Sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut. Selain aroma mulut yang kurang sedap karena sisa makanan di dalam mulut, sisa makanan di gigi bisa mengganggu kinerja dokter gigi. Tidak cukup hanya dengan sikat gigi, kamu bisa menggunakan flossing (benang gigi) untuk membersihkan sisa makanan yang terjangkau di sela-sela gigi. 

Dilansir Healthline, American Dental Association merekomendasikan flossing setidaknya sekali sehari untuk menjangkau area gigi tempat berkumpulnya sisa makanan. Penggunaan benang gigi dianjurkan sebelum menggosok gigi, bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindari makanan masuk lebih dalam gigi saat menggunakan sikat gigi. 

2. Riasan wajah dan rambut seperlunya

ilustrasi perempuan di klinik dokter gigi (pexels.com/adreapiacquido)

Menggunakan make up dan mengatur rangambut agar lebih rapi merupakan hal yang wajib dilakukan. Namun jika berlebihan tentu menganggu proses pemeriksaan dokter gigi. Apalagi dengan menggunakan lipstik  yang tebal. Ketika gigi diperiksa, lipstik akanluntur dan mengenai area sarung tangan dokter. 

Tatanan rambut tak kalah penting. Hindari mengikat rambut tinggi dan ke belakang. Nantinya ketika diperiksa, posisi rambut menahan kepala dan terasa pegar dalam jangka waktu yang lama. Disarankan mengurai rambut jika pendek dan jika rambut panjang sebaiknya dikepang.

Baca Juga: 6 Alternatif Membersihkan Gigi saat Tak Ada Sikat atau Pasta Gigi

3. Menggunakan pakaian yang memadai

ilustrasi dua orang sedang berada di klinik dokter gigi (pexels.com/annashvets)

Usahakan menggunakan pakaian dengan pakaian panjang atau hampir menutupi sebagian besar tubuh. Hal ini untuk menghindari penularan penyakit dari alat-alat medis. Meskipun saat ini setiap dokter gigi  menggunakan alat pelindung diri (APD), perlindungan diri juga sangat penting. 

Terutama jika kamu melakukan cabut gigi, darah yang keluar dari gusi akan mengalir intens setelah proses pencabutan. Menggunakan pakaian yang panjang bisa meminimalisir risiko tertularnya bakteri dari darah. 

4. Tidak merokok

ilustrasi rokok (unsplash.com/andreassiimon)

Merokok merupakan salah satu penyebab gangguan pada gigi dan mulut. Aroma rokok selain tercium dari rongga mulut juga bisa menyebabkan aroma badan seorang perokok berbeda dengan orang yang tidak merokok. Meski dokter memakai masker, aroma rokok bisa tercium oleh dokter gigi. 

Dikutip dari Dental Health, plak dan pembusukan pada gigi sebagian besar dipengaruhi oleh nikotin dan tar pada rokok. Selain itu, rokok juga menghambat aliran darah dalam gusi hingga berpotensi mengalami pembusukan di area gigi yang keropos.

Baca Juga: Gigi Tidak Rapi Bisa Tingkatkan Risiko Gigi Berlubang

Verified Writer

AKbar

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya