TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Superfood yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan, Apa Saja?

Salah satunya adalah alpukat

ilustrasi alpukat (pixabay.com/coyot)

Pertama kali istilah "superfood" digunakan dalam sejarah, yakni ketika memperkenalkan pisang di awal abad ke-20. Saat itu, pisang dianggap sebagai makanan yang kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Seiring berkembangnya penemuan, pengetahuan, dan berbagai penelitian di ranah kesehatan, ada banyak makanan yang dianggap sebagai makanan super alias superfood.

Secara umum superfood memiliki ciri berupa kaya akan nutrisi dan rendah kandungan kalorinya. Meskipun ada banyak keuntungan dari konsumsi makanan super, mengonsumsinya secara berlebihan juga berpotensi buruk kepada kesehatan.

Apa sajakah jenis superfood yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan? Simak ulasannya berikut.

1. Brokoli

ilustrasi brokoli (pexels.com/catscoming)

Dilansir Verywell Fit, dalam 91 gram brokoli hanya mengandung 31 kalori, 6 gram karbohidrat, dan 0,3 gram lemak. Selain itu, brokoli juga diketahui kaya akan serat, protein, vitamin C, kalium, serta vitamin dan mineral lainnya.

Namun ada satu hal yang perlu kamu ketahui tentang brokoli. Mengutip Livescience, dikatakan bahwa konsumsi terlalu banyak brokoli dan sayuran sejenis lainnya (seperti kangkung, kembang kol, kubis, dan kubis Brussel) dapat meningkatkan risiko iritasi usus dan menyebabkan perut kembung atau banyak gas.

Baca Juga: Mengenal Khasiat 7 Superfood Kaya Nutrisi, Coba Perbanyak Konsumsi ya!

2. Alpukat

ilustrasi alpukat (pexels.com/dariashevtsova)

Alpukat telah dikenal sebagai superfood dalam beberapa tahun terakhir karena kandungan gizinya yang tinggi. Dilansir Healthline, sebanyak 100 gram alpukat dapat memenuhi seperempat kebutuhan vitamin K orang dewasa, seperlima dari kebutuhan folat, dan sepersepuluh dari kebutuhan vitamin E harian. Buah ini juga kaya omega-3 dan serat. Hebat, ya?

Akan tetapi, seperti dijelaskan di laman Eat This, Not That!, terlalu banyak konsumsi alpukat juga dapat meningkatkan risiko peradangan pada arteri, menimbulkan gas pada pencernaan, dan sakit perut.

Selain itu, dilansir Health, alpukat tidak hanya padat nutrisi, tetapi juga memiliki jumlah kalori yang tinggi. Seperti kalori lainnya, asupannya yang terlalu banyak bisa menyebabkan penambahan berat badan

3. Salmon

ilustrasi salmon (unsplash.com/christinesiracusa

Salmon adalah sumber protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk mengurangi peradangan. Salmon dengan berat 85 gram dapat memenuhi hampir 30 persen dari kebutuhan protein harian orang dewasa.

Sayangnya, berdasarkan laporan dalam jurnal NDT Plus tahun 2011, konsumsi berlebihan omega-3 dapat berdampak negatif pada tubuh. Di antaranya yakni berefek buruk pada jumlah trombosit darah dan dapat mengencerkan darah.

Selain itu, mengutip dari Harvard Health Publishing, makan terlalu banyak salmon bisa meningkatkan kadar merkuri dalam darah.

4. Kombucha

ilustrasi kombucha (unsplash.com/tim-olivermetz)

Kombucha adalah teh fermentasi yang kaya akan nutrisi. Minuman ini diketahui tinggi akan kandungan antioksidan dan probiotik. Kombucha makin banyak diminati dan menjadi salah satu pilihan dalam pola makan sehat yang punya fungsi detoksifikasi.

Meski menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan, dilansir RxListkombucha tidak begitu membawa khasiat bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ini karena kombucha mengandung berbagai jenis bakteri dan ragi karena disajikan dalam keadaan mentah dan belum dipasteurisasi sempurna.

Baca Juga: Apakah Benar Makanan Organik Lebih Sehat? Ini Faktanya

Verified Writer

bocah bandung99

I will write an amazing researched article

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya