TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

#GiziLokal: 7 Manfaat Sehat Papeda, Bisa Jadi Alternatif Nasi

Wah, siapa sangka papeda mengandung antioksidan?!

Hidangan papeda dengan ikan tude bakar dan kuah kuning. (wikimedia.org)

Siapa yang tidak kenal dengan papeda? Makanan khas dari wilayah Indonesia Timur ini dianggap sebagai salah satu pengganti nasi yang populer. Bisa dipadukan dengan hidangan apa saja, papeda biasa ditemani dengan ikan kuah kuning.

Diolah dari sagu (Metroxylon sagu), papeda memiliki warna putih dan tekstur lengket bak lem. Selain enak, tahukah kamu kalau papeda memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tak kalah menggiurkan? Apa sajakah itu? Simak jawabannya di bawah ini, ya!

1. Sumber energi yang baik

ilustrasi joging (pexels.com/Daniel Reche)

Memang papeda tidak mengandung banyak vitamin. Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia Kemenkes RI, dari berbagai jenis vitamin, porsi 100 gram papeda tercatat hanya mengandung 0,06 miligram (mg) vitamin B1 atau tiamina.

Meski begitu, papeda bisa menjadi sumber energi yang baik. Ini karena komposisi karbohidrat (14,9 gram) dan kalori yang cukup tinggi (61 kalori). Kedua aspek ini amat penting bagi tubuh kita agar dapat memproduksi energi untuk berfungsi sehari-hari.

2. Mengandung antioksidan

ilustrasi sistem imun tubuh (chiroeco.com)

Manfaat kedua, sagu pada papeda mengandung antioksidan yang baik untuk mencegah penumpukan zat radikal bebas. Dengan kata lain, mengonsumsinya bisa membantu mencegah risiko penyakit kronis akibat stres oksidatif, meningkatkan imun, hingga menekan risiko penyakit jantung. Papeda dikatakan kaya akan antioksidan polifenol.

Menurut studi di Malaysia yang dimuat dalam jurnal Sago Palm tahun 2018, sagu—yang merupakan bahan pembuat papeda—ditemukan kaya akan flavonoid. Selain itu, studi di Universitas Sam Ratulangi, Manado, yang dimuat dalam jurnal Molekul tahun 2016 menemukan kandungan tanin dan fenolik yang tinggi pada sagu baruk (A. microcarpha).

Baca Juga: #GiziLokal: 9 Manfaat Kesehatan Leunca, Lalapan Super!

3. Menurunkan risiko diabetes

ilustrasi tes diabetes (freepik.com/goffkein)

Perlu diketahui, sagu mengandung 7,5 persen pati resistan. Sesuai namanya, pati resistan dapat melalui saluran pencernaan tanpa tercerna. Hasilnya, sagu bisa menjadi prebiotik, dan saat mencapai usus, pati resistan ini dapat dipecahkan menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA).

Pada penelitian gabungan di Iran dan Amerika Serikat (AS) pada tahun 2019, sagu diujikan sebagai konsumsi prebiotik untuk tikus. Hasilnya, tingkat SCFA di usus tikus meningkat dan risiko resistansi insulin (salah satu faktor penyebab diabetes) turut berkurang. Meski baru teruji pada hewan, manfaat pati resistan pada manusia seharusnya tidak jauh berbeda.

4. Melancarkan pencernaan

ilustrasi pencernaan sehat (kalishinstitute.com)

Manfaat papeda tidak hanya terhenti sebagai prebiotik. Pati resistan pada papeda juga ditemukan bermanfaat untuk melancarkan pencernaan yang juga menyeimbangkan mikrobioma pada saluran pencernaan.

Data Komposisi Pangan Indonesia mencatat, papeda juga memiliki kandungan serat sekitar 0,5 mg. Meski kandungan seratnya tidak banyak, konsumsi papeda dan makanan serta minuman berserat lainnya dapat melancarkan pencernaan.

Sebagai informasi, asupan serat yang dibutuhkan sehari-hari adalah sekitar 28-37 gram untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan adalah 27-32 gram.

5. Mencegah gangguan jantung

ilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)

Tingkat kolesterol dan trigliserida tinggi menjadi penyebab utama penyakit jantung. Menurut studi hewan di Jepang pada tahun 2000, pemberian sagu bisa menurunkan trigliserida dan kolesterol. Mengapa bisa begitu?

Ini karena kandungan amilosa, tipe glukosa yang lambat dicerna. Dengan begitu, pelepasan gula jadi lebih terkontrol, sehingga menurunkan kolesterol dan trigliserida. Sebuah studi lama di AS pada tahun 1989 menemukan bahwa diet padat amilosa menurunkan kolesterol, trigliserida, dan kontrol gula darah—tiga faktor penentu kondisi jantung.

6. Menurunkan risiko hipertensi

ilustrasi cek tekanan darah pada orang dengan hipertensi (pixabay.com/geraldoswald62)

Papeda bisa bantu mencegah tekanan darah tinggi atau hipertensi? Tidak perlu kaget. Menurut Data Pangan Komposisi Pangan Indonesia, papeda memiliki kandungan kalium yang tidak sedikit, yaitu sekitar 20 mg.

Menurut keterangan dari American Heart Association, kalium dapat mengimbangi natrium, salah satu senyawa yang memicu hipertensi, dan membuangnya lewat urine. Selain itu, kalium dapat membuat dinding pembuluh darah relaks, sehingga mencegah tekanan darah agar tidak naik.

Baca Juga: #GiziLokal: 10 Manfaat Ikan Kembung untuk Kesehatan, Tinggi Omega-3!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya