TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Teh Sehat yang Cocok untuk Pasien Artritis Reumatoid

Salah satunya adalah teh hijau

ilustrasi nyeri pada pasien artritis reumatoid (freepik.com/karlyukav)

Autoimun adalah kondisi ketika imun tubuh yang seharusnya melindungi malah menyerang tubuh sendiri. Akibatnya, terjadi berbagai gangguan kronis. Salah satu jenis penyakit autoimun adalah artritis reumatoid (RA). 

Menyerang persendian tubuh, beberapa gejala umumnya adalah:

  • Nyeri pada satu atau lebih persendian
  • Kekakuan pada lebih dari satu sendi
  • Nyeri saat dipegang dan bengkak di lebih dari satu sendi
  • Hilangnya fungsi sendi
  • Deformitas persendian
  • Kelelahan
  • Demam ringan
  • Kehilangan selera makan
  • Kelemahan

Teh bisa menjadi salah satu bentuk pencegahan dan pengobatan

ilustrasi minum teh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kabar baiknya, teh ternyata bisa jadi solusi untuk RA. Hal ini dikemukakan lewat sebuah riset di Swedia pada Agustus 2021 lalu. Mereka yang menyesap dua cangkir teh sehari-hari memiliki kemungkinan lebih kecil terkena RA dibanding mereka yang tidak minum teh secara rutin.

Kalau itu pencegahan, bagaimana dengan pengobatan? Everyday Health melansir bahwa teh mampu mengatasi RA karena memiliki khasiat antiinflamasi yang seharusnya bisa menangani peradangan RA. Sayangnya, perlu dicatat, teh tidak tercatat sebagai terapi obat untuk RA, sehingga tak bisa diandalkan.

Saat menyeduh teh, maka kamu mendapatkan manfaat yang terkandung pada ekstraknya. Salah satunya adalah senyawa antioksidan polifenol. Bukan cuma meredakan RA, minuman berkafein ini juga menurunkan risiko penyakit jantung, beberapa jenis kanker, hingga diabetes.

Sebelum meneguk tehnya, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan dokter. Ini karena berbagai senyawa teh bisa saja berinteraksi dengan obat RA. Jika sudah mendapat lampu hijau, inilah beberapa teh yang direkomendasikan untuk pasien RA!

1. Wedang jahe

ilustrasi wedang jahe (utopia.org)

Teh pertama yang direkomendasikan untuk RA adalah teh jahe (Z. officinale) atau wedang jahe. Menurut sebuah riset di Italia dalam Natural Product Research tahun 2017, suplemen jahe ditambah Echinacea ampuh untuk meringankan gejala osteoartritis lutut secara signifikan.

Membuat wedang jahe tergolong mudah karena hanya merebus jahe (dan bahan alami lain untuk menambah rasa). Akan tetapi, perlu dicatat kalau jahe memiliki efek pengencer darah atau antikoagulan. Jadi, jika kamu memiliki riwayat pendarahan atau sedang mengonsumsi obat antikoagulan, konsultasikan dengan dokter lebih dulu.

Baca Juga: Radang Sendi (Artritis): Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

2. Teh hijau

ilustrasi teh hijau (pixabay.com/appledeng)

Terbuat dari daun teh C. sinensis, teh hijau terkenal akan manfaat kesehatannya. Manfaat tersebut juga berlaku untuk RA. Menurut sebuah studi hewan di Amerika Serikat (AS) dan India tahun 2016, senyawa fitokimia epigallocatechin-3-gallate (EGCG) diketahui dapat menangkal gejala RA tanpa memengaruhi fungsi sel sekelilingnya.

Sementara masih terbatas pada hewan, bukti studi ini menunjukkan potensi manfaat EGCG untuk manusia, terutama pada pasien RA. Akan tetapi, konsultasikan dulu ke dokter karena selain EGCG, beberapa senyawa dalam teh hijau bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.

3. Teh rosehip

ilustrasi teh rosehip (womansworld.com)

Sering digunakan sebagai obat herbal, rose hip adalah "buah" yang muncul pada bunga mawar dan kaya akan vitamin CRose hip ternyata juga mengandung khasiat antiinflamasi yang juga berguna untuk pasien RA. Selain teh, rose hip juga umum ditemukan dalam bentuk selai hingga wine.

Akan tetapi, situs Michigan Medicine melarang konsumsi rose hip, terutama pada orang dengan anemia sel sabit, anemia, dan/atau diabetes. Selain itu, ibu hamil juga perlu konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi rose hip.

4. Teh hitam

ilustrasi teh hitam (freepik.com/8photo)

Seperti teh hijau, teh hitam berasal dari daun C. sinensis. Teh ini kaya akan kuersetin yang memiliki khasiat antiinflamasi. Menurut sebuah studi hewan di Eropa yang dimuat dalam jurnal Archives of Biochemistry and Biophysics tahan 2015, kuersetin ampuh mengurangi inflamasi dan meningkatkan antioksidan.

Akan tetapi, teh hitam memiliki kandungan kafein tinggi (tergantung cara menyeduhnya). Kafein yang tinggi dapat mengganggu khasiat obat. Jadi, konsultasikan dengan dokter atau pilih opsi tanpa kafein.

5. Teh kulit pohon dedalu atau willow

ilustrasi teh kulit pohon dedalu atau willow (medicaldaily.com)

Umum digunakan untuk pengobatan tradisional, kulit pohon dedalu atau willow (Salix) memiliki kinerja sama dengan aspirin. Jadi, apakah tak berguna untuk sendi?

Ternyata, kulit pohon willow ini memiliki efek positif untuk RA dan osteoartritis. Menurut sebuah riset gabungan dalam jurnal Phytotherapy Research menemukan ekstrak kulit pohon willow memiliki khasiat analgesik dan antiinflamasi dari senyawa polifenol dan flavonoid.

Meski begitu, konsumsi teh ini tidak dianjurkan jika sedang menjalani pengobatan, terutama methotrexate atau MTX untuk RA, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), penghambat beta, dan obat antikoagulan. Selain itu, ibu hamil dan individu di bawah 16 tahun juga tidak diperbolehkan.

Baca Juga: Penderita Artritis, Hindari 8 Makanan dan Minuman Ini!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya