TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Mengatasi Gatal setelah Cukur Rambut Kemaluan

Hilangkan gatal-gatal yang menyebalkan itu!

ilustrasi pisau cukur untuk mencukur bulu kemaluan (unsplash.com/Helen Barth)

Mencukur bulu kemaluan adalah salah satu kiat menjaga kebersihan diri. Bukan hanya sehat, kamu akan lebih percaya diri dengan kebersihan daerah intim yang tetap terjaga.

Namun, beberapa orang sering kali mengeluhkan efek samping dari mencukur bulu kemaluan, yaitu rasa gatal yang mengganggu. Tidak mungkin, kan, kamu menggaruknya di tempat umum? Jadi, bagaimana cara mengatasi gatal setelah cukur rambut kemaluan tersebut? Yuk, simak!

1. Kenapa muncul rasa gatal setelah mencukur rambut kemaluan?

ilustrasi folikulitis (medicalnewstoday.com)

Pertama-tama, kamu harus tahu dulu apa yang menyebabkan gatal setelah cukur bulu kemaluan. Dilansir Healthline, penyebab pertama munculnya gatal setelah bercukur adalah adanya benjolan merah mirip jerawat akibat peradangan di dekat pori-pori bulu kemaluan. Ini disebut folikulitis.

Saat mencukur bulu kemaluan, biasanya seseorang tak langsung menggundulinya. Biasanya bulu hanya dipangkas agar rapi. Folikel rambut terus menumbuhkan rambut, dan mencukurnya dengan cara yang salah dapat menyebabkan folikulitis.

Inilah yang menyebabkan daerah tersebut gatal setelah bercukur. Folikulitis juga dapat muncul setelah mencukur kulit yang sensitif. Selain itu, bahan pada celana yang kamu gunakan juga dapat bergesekan dengan daerah folikulitis, sehingga makin gatal.

Saat kamu mandi pun, bahan-bahan kimia pada sabun dapat membuat kulit di sekitar kemaluan kering, sehingga iritasi makin tidak tertahankan.

ilustrasi mencukur bulu kemaluan (unsplash.com/Supply)

Selain itu, rasa gatal bisa timbul karena prosedur mencukur yang tidak benar. Coba cek pisau cukur yang kamu pakai, apakah cukup tajam?

Kalau pisau cukur yang digunakan tumpul, bukannya mencukur, kamu malah kesakitan karena bulu tidak terpotong, melainkan tercabut! Hal ini dapat menyebabkan bulu kemaluan tumbuh ke dalam (ingrown hair).

Kamu harus cukup berhati-hati saat mencukur rambut di area kemaluan karena folikel pada daerah ini cukup sensitif. Selain itu, bulu kemaluan memang lebih tebal dan kaku dibanding rambut kepala, sehingga menumbuhkannya dapat menyebabkan rasa gatal.

Apa solusinya?

2. Balurkan krim hidrokortison

ilustrasi obat salep (netdoctor.co.uk)

Solusi pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengoleskan krim hidrokortison ke daerah folikulitis agar gatal berkurang hingga menghilang. Dari psoriasis hingga peradangan kulit, krim hidrokortison memang jawabannya.

Jangan menggunakan jenis hidrokortison lain selain dalam bentuk salep. Selain itu, bagi perempuan, jangan coba-coba oleskan krim ini ke dalam organ intim.

Catatan lain, penggunaan hidrokortison dapat melemahkan sistem imun, sehingga dapat menyebabkan iritasi dan infeksi bakteri lain. Oleh karena itu, setelah menggunakan krim hidrokortison, diharapkan untuk menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit atau terinfeksi bakteri lain.

Baca Juga: 9 Tips Mencukur Rambut Kemaluan yang Aman bagi Pria, Jangan Dilanggar

3. Kompres dengan air hangat atau dengan kantung teh

ilustrasi mencukur bulu kemaluan (pexels.com/Castorly Stock)

Kamu dapat mengompres daerah yang teriritasi atau terkena folikulitis dengan handuk dan air hangat. Agar lebih efektif, tambahkan sedikit garam ke dalam air hangat.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan kantung teh bekas pakai. Singkirkan sisa-sisa teh dan kamu bisa menggunakan kantung teh tersebut untuk membantu menghilangkan iritasi di area intim. Ini karena kantung teh mengandung asam tanin yang dapat membantu menyembuhkan peradangan kulit.

Perlu diingat, penggunaan kantung teh ini jangan selagi masih hangat. Biarkan dingin dulu baru tempelkan, lalu tunggu hingga bercak merah dan iritasi pada kulit memudar.

4. Gunakan pelembap berbahan alami

ilustrasi lidah buaya atau aloe vera (pixabay.com/Franziska Ingold)

Ini bisa kamu jadikan pengobatan sekaligus pencegahan. Setelah mencukur bulu kemaluan, oleskan pelembap berbahan alami untuk menjaga kulit tetap lembap dan tidak kering, sehingga mencegah iritasi dan peradangan.

Ada dua jenis bahan pelembap alami yang direkomendasikan, yaitu lidah buaya dan witch hazel.

Menurut National Institute of Health, saat dibalurkan ke kulit, lidah buaya memiliki khasiat menyembuhkan dari luka infeksi hingga luka bakar. Oleh karena itu, lidah buaya adalah bahan yang tepat untuk mengatasi peradangan kulit di daerah intim setelah mencukur.

Selanjutnya, menurut penelitian pada 2011 oleh para peneliti dari Kingston University, Inggris, witch hazel memiliki khasiat menciutkan pori-pori kulit dan zat antibakteri. Oleh karena itu, witch-hazel dapat dioleskan untuk mencegah ingrown hair dan folikulitis.

5. Gunakan celana longgar

ilustrasi memakai celana (unsplash.com/Noah Buscher)

Salah satu faktor yang memperparah gatal di sekitar area kemaluan setelah dicukur adalah celana. Sebagai contoh, setelah kamu mencukur bulu kemaluan, mungkin kamu terburu-buru takut terlambat masuk kerja. Jika kamu langsung memakai celana (apalagi yang ketat) setelah mencukur, ada dua hal yang akan terjadi:

  • Bahan celana membuat selangkanganmu berkeringat.
  • Bahan kimia pada detergen yang kamu gunakan dapat memperparah iritasi kulit di sekitar organ intim.

Baiknya jangan langsung memakai celana setelah mencukur rambut kemaluan. Kalaupun harus, pakai celana yang tidak ketat agar area yang habis dicukur bisa "bernapas".

Baca Juga: 7 Fakta Unik tentang Rambut Kemaluan Kita, Perlu Dicukur atau Tidak?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya