5 Dampak Negatif Konsumsi Bubble Tea, Jangan Berlebihan!
Minuman populer yang banyak disukai anak muda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bubble tea telah menjadi minuman favorit anak muda di berbagai negara. Butiran kenyalnya tak sengaja ditemukan oleh Liu Han-Chieh, yang merupakan pemilik kedai teh di Taiwan pada tahun 1998.
Saat bosan, ia mencampur puding tapioka ke dalam es teh dan setelah dicoba ternyata rasanya enak. Kemudian, ia memasukkan produk temuannya ke dalam menu kedainya. Sebuah inovasi bernama bubble tea muncul dan menyebar ke seluruh Taiwan, dan sekarang dunia.
Namun, ada beberapa risiko kesehatan yang disebabkan dari bahan yang digunakan untuk membuat boba atau pearl dalam minuman bubble tea. Berikut beberapa dampak negatif bubble tea bagi kesehatan terutama bila dikonsumsi secara berlebihan.
1. Gangguan pencernaan
Dilansir Healthline, mengonsumsi bubble tea berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Tepung kanji atau tepung tapioka yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan boba mengandung pati resistan yang sulit dicerna tubuh.
Satu cangkir bubble tea yang nikmat itu ternyata mengandung 540 kalori dan karbohidrat dari pati. Ada kasus karena seringnya mengonsumsi bubble tea, seorang remaja usia 14 tahun di Zheijang, China, mengalami gangguan pencernaan. Saat pemeriksaan, ditemukan butiran bola-bola dalam hasil pindaian tomografi terkomputerisasi (CT). Kabar baiknya kondisi remaja tersebut teratasi setelah diberikan obat pencahar.
Baca Juga: 7 Minuman Terbaik untuk Kesehatan Jantung Menurut Ahli
Baca Juga: 5 Dampak Negatif Obesitas yang Harus Kamu Ketahui!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.