TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Risiko Konsumsi Kombucha secara Berlebihan

Bisa berbahaya untuk orang-orang dengan kondisi tertentu

ilustrasi kombucha (freepik.com/freepik)

Kombucha dianggap sebagai minuman sehat karena kandungan bakteri menguntungkan di dalamnya. Kombucha adalah minuman probiotik yang terbuat dari fermentasi teh dan gula, terkadang bersama bahan lainnya.

Kombucha mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Akan tetapi, mengonsumsi jenis kombucha yang salah atau meminumnya terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping merugikan.

Masalah lain seperti kontaminasi atau fermentasi berlebihan juga berperan dalam kemungkinan efek samping kombucha, dan ada beberapa karakteristik yang harus diwaspadai saat memilih minuman fermentasi ini.

Inilah beberapa risiko kesehatan akibat konsumsi kombucha secara berlebihan atau memilih jenis minuman yang salah.

1. Asupan kalori berlebihan

Jenis kombucha ada banyak. Sementara beberapa rendah kalori, tetapi beberapa lainnya bisa mengandung 120 kalori per botol. Dilansir Healthline, minum sesekali mungkin tidak akan menambah lingkar pinggang. Namun, meminumnya setiap hari bisa menyebabkan konsumsi kalori berlebih yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Menurut laporan dalam jurnal Physiology & Behavior tahun 2014, orang yang sering minum minuman berkalori tinggi lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas daripada mereka yang tidak. Ini karena kalori cair jauh lebih mudah dikonsumsi dan lebih sedikit mengenyangkan daripada kalori dari makanan padat.

Selain itu, minuman berkalori sering menggantikan camilan bergizi yang lebih mengenyangkan yang dapat membantu kamu merasa kenyang lebih lama.

2. Menyebabkan gangguan pencernaan

ilustrasi kombucha (unsplash.com/Tim-Oliver Metz)

Meskipun kombucha dapat meningkatkan kesehatan usus dan memperbaiki kondisi seperti sembelit dan wasir, tetapi konsumsi terlalu banyak bisa berakibat buruk, menurut ulasan Journal of Chemistry tahun 2015. Dalam hal ini, minum kombucha dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual dan diare.

Kombucha bersifat asam, sehingga memungkinkan minuman tersebut memicu mual pada orang-orang yang sensitif terhadap minuman asam.

Selain itu, kombucha mengandung gula. Menurut sebuah penelitian kecil dalam jurnal Nederlands Tijdschrift voor Geneeskunde tahun 2006, makan terlalu banyak gula dan terlalu banyak pemanis dapat menyebabkan diare. Jika tubuh tidak terbiasa dengan probiotik, mengonsumsinya terlalu banyak atau terlalu cepat dapat menyebabkan gejala serupa.

Baca Juga: 5 Manfaat Sehat dari Natto, Sajian Kedelai Fermentasi Khas Jepang

3. Waspadai gula tambahan

Proses fermentasi kombucha membutuhkan gula untuk memberi makan bakteri probiotik dalam minuman. Banyak produsen juga akan menambahkan gula tambahan atau buah dan jus tinggi gula ke dalam minuman.

Minuman yang dimaniskan dengan gula memiliki kaitan dengan sejumlah kondisi kesehatan. Misalnya, penelitian dalam jurnal Circulation tahun 2012 mencatat hubungan antara konsumsi minuman manis dan kondisi seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Studi lainnya dalam European Journal of Nutrition tahun 2019 menyebutkan bahwa orang yang minum lebih banyak minuman manis memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit hati berlemak nonalkohol.

Jadi, jika memungkinkan pilihlah produk yang rendah gula, ya.

4. Bisa berbahaya untuk orang-orang dengan kondisi tertentu

ilustrasi risiko konsumsi kombucha secara berlebihan (unsplash.com/Tyler Nix)

Meskipun kombucha aman bagi kebanyakan orang, tetapi tidak untuk beberapa orang. Karena kombucha tidak dipasteurisasi dan mengandung campuran berbagai jenis bakteri dan ragi, minuman fermentasi ini dapat mendorong pertumbuhan bakteri oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi pada orang-orang tertentu.

Misalnya, mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien kanker, penyakit ginjal, atau HIV, mereka dapat mengalami komplikasi serius dari minum kombucha.

Meskipun jarang, tetapi ada laporan kasus reaksi alergi parah, asidosis, dan komplikasi hati akibat konsumsi kombucha yang berpotensi terkontaminasi (21).

Karena kombucha tidak dipasteurisasi dan mengandung sejumlah kecil kafein dan alkohol, ibu hamil dan menyusui juga sebaiknya menghindarinya.

5. Menyebabkan kafein berlebih

Kombucha biasanya dibuat dengan teh hitam atau teh hijau, yang keduanya mengandung kafein. Walaupun kombucha mengandung jauh lebih sedikit kafein daripada teh yang diseduh secara tradisional, mungkin saja terjadi asupan kafein berlebih jika meminum kombucha terlalu banyak, apalagi jika kamu sensitif terhadap stimulan ini.

Orang yang sensitif terhadap efek kafein mungkin merasa cemas atau gelisah jika terlalu banyak mengonsumsi kombucha. Tak hanya itu, minum kombucha menjelang waktu tidur dapat menyebabkan gangguan tidur.

6. Dapat merusak gigi

ilustrasi erosi gigi (pixabay.com/LionFive)

Dilansir Everyday Health, minuman yang memiliki kadar asam tinggi, seperti kombucha, dapat mengikis gigi yang dapat menyebabkan pembusukan, sensitivitas, dan perubahan warna.

Menurut studi dalam jurnal Beverages tahun 2020, proses fermentasi kombucha menghasilkan asam seperti asam asetat. Ini adalah asam yang sama yang ditemukan dalam cuka, dan memberikan rasa tajam pada kombucha.

Pelepasan asam asetat selama proses fermentasi menurunkan tingkat pH minuman, sehingga bersifat asam.

Penelitian dalam Journal of Chemistry tahun 2015 mencatat bahwa kombucha memiliki pH lebih rendah dari 4,2. Karena itu, meminumnya terlalu banyak dapat membuat gigi berisiko mengalami erosi.

Ada beberapa cara untuk menjaga gigi tetap aman dan sehat, seperti meminumnya dengan sedotan untuk membantu mengurangi kontak langsung minuman dengan gigi. Setelah selesai meminumnya, berkumurlah dengan air putih.

7. Toksisitas hati

Meskipun jarang, tetapi beberapa orang mungkin memiliki reaksi yang lebih parah terhadap kombucha. Sebuah penelitian dalam jurnal South Dakota Medicine tahun 2016 mengaitkan beberapa kasus toksisitas hati dan peradangan dengan konsumsi kombucha. Ini dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit kuning atau asidosis laktat.

Orang-orang yang memiliki kondisi yang memengaruhi hati mungkin ingin menghindari minuman fermentasi ini atau memastikan kombucha berasal dari lingkungan yang terkendali.

8. Bisa memicu sakit kepala

ilustrasi sakit kepala (unsplash.com/Usman Yousaf)

Sakit kepala adalah kemungkinan efek samping lain dari minum terlalu banyak kombucha. Penyebab pasti sakit kepala memang tidak diketahui. Namun, kombucha memang mengandung kafein dan alkohol, yang sendiri atau bersama-sama dapat menyebabkan sakit kepala pada orang-orang yang sensitif.

Kafein terkadang digunakan sebagai pereda sakit kepala. Akan tetapi, sementara terdapat pengobatan yang efektif, tetapi paparan berulang terhadap kafein dapat memiliki efek sebaliknya, yaitu memicu sakit kepala harian kronis, menurut laporan dalam jurnal Current Pain and Headache Reports tahun 2008.

Baca Juga: 5 Manfaat Dahsyat Teh Kombucha bagi Kesehatan, Sudah Tahu?  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya