TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips agar Lebaran Tetap Sehat, Gak Mau Sakit kan?

Jangan kalap, porsi makan harus diatur

ilustrasi makanan bersama saat Lebaran (pexels.com/cottonbro)

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan hari yang paling dinanti umat Islam setelah 30 hari menjalankan ibadah puasa. Dalam momen ini, banyak makanan dan minuman yang disajikan, mulai dari ketupat, opor ayam, ketupat sayur, rendang, balado, gulai, dan sebagainya.

Meskipun ini merupakan hari perayaan yang diramaikan dengan silaturahmi serta aneka sajian khas nan spesial, tetapi kamu tetap harus memperhatikan asupan makanan dan minuman agar kesehatan tetap terjaga. Berikut ini tipsnya untuk menjaga kesehatan saat Lebaran.

1. Porsi makan yang seimbang

ilustrasi makanan seimbang (freepik.com/Master1305)

Saat Idul Fitri, banyak menu makanan yang tersedia dan umumnya kita makan dengan porsi yang lebih banyak dari biasanya. Namun, tahan diri jangan sampai kalap. Perhatikan pola makan tetap seimbang.

Porsi makan setiap orang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Porsi makan yang seimbang yaitu 1/4 piring karbohidrat seperti nasi, kentang, atau bihun, lalu 1/4 lainnya diisi dengan lauk seperti ayam, ikan, kacang-kacangan, dan 1/2 piring berisi sayur-sayuran untuk memenuhi asupan serat.

"Makanlah sebelum merasa lapar dan berhentilah sebelum merasa kenyang. Sesuaikan dengan porsi yang dianjurkan," ungkap dr. Yohannessa Wulandari, MGizi, SpGK kepada IDN Times saat diwawancara.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kolesterol kala Lebaran, Jangan Kalap!

2. Kontrol makanan yang dikonsumsi agar terhindar dari risiko berbagai penyakit

ilustrasi gangguan jantung (pexels.com/freestocks.org)

Hidangan yang tersaji di meja makan saat Lebaran membuat kita ingin mencoba semuanya. Namun, agar kesehatan tetap terjaga, kita wajib memperhatikan makanan yang harus dihindari, seperti makanan yang digoreng, kue manis, serta minuman manis secara berlebihan.

"Cookies dan kue-kue banyak mengandung gula. Ketika berlebihan mengonsumsi gula, kalori yang terkandung di dalamnya besar sama seperti makan biasa (nasi dan lauk). Sumber gula bisa meningkatkan risiko kesehatan seperti diabetes," kata dokter yang berpraktik Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, dan menyelesaikan pendidikan Spesialis Gizi Klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.

Jika kamu mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan makanan/minuman manis secara berlebihan, ini akan memengaruhi kesehatan tubuh jangka panjang dan dapat menyebabkan:

  • Penyakit jantung.
  • Kolesterol tinggi.
  • Hipertensi.
  • Diabetes.

3. Konsumsi sayuran dan buah

ilustrasi sayuran (pixabay.com/RitaE)

Jenis makanan yang biasanya ada saat Lebaran adalah makanan berlemak dan berminyak, sehingga kebutuhan serat dalam tubuh sering kali kurang tercukupi. Nah, mengonsumsi sayuran sangat baik untuk mendapatkan asupan vitamin, mineral, dan serat. Sayuran juga dapat membersihkan racun dalam tubuh.

"Selalu serat dibanyakin, dari sayuran dan buah-buahan diperbanyak," kata dr Yohanessa. 

Menambahkan dari WebMD, beberapa contoh sayur dan buah yang tinggi kandungan seratnya termasuk:

  • Apel, pisang, jeruk, stroberi semuanya mengandung sekitar 3 sampai 4 gram serat.
  • Rasberi mengandung 8 gram per cangkir.
  • Mangga, kesemek, dan jambu biji masing-masing mengandung 5 gram, 6 gram, dan 9 gram serat.
  • Sayuran berdaun gelap (makin gelap warnanya, makin tinggi kandungan seratnya). Contohnya wortel, bit, brokoli, dan masih banyak lagi.
  • Kentang berukuran sedang mengandung sekitar 3 gram serat bila dimakan beserta kulitnya.

4. Memperhatikan pemilihan dan pengolahan makanan

ilustrasi ayam bakar (commons.wikimedia.org/amrufm from Shah Alam, Malaysia)

Pengolahan menu makan Lebaran beragam, mulai dari dipanggang, digoreng, direbus, dan lainnya. Nah, pengolahan makanan ini juga turut memengaruhi kesehatan kita, lo!

"Bisa memilih ayam yang dibakar daripada ayam goreng. Misalnya ada gulai dengan banyak santan, yang dikonsumsi hanya lauknya saja tidak dengan kuahnya. Pemilihan cara pengolahannya yang lebih sehat bisa kita pilih," dr. Yohannessa menyarankan.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi Setelah Lebaran  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya