TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Benarkah Kebanyakan Tidur Bikin Cepat Pikun?

Ternyata terlalu banyak tidur tidak baik bagi otak

ilustrasi terlalu banyak tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk kesehatan tubuh dan otak.

Tidur yang cukup dan berkualitas dapat meningkatkan kinerja otak, suasana hati, dan kesejahteraan. Namun, apakah kamu tahu bahwa tidur terlalu banyak juga bisa berdampak buruk bagi otak kamu?

Berikut ini penjelasan mengapa kebanyakan tidur bisa bikin cepat pikun.

1. Kebanyakan tidur bisa mengganggu ritme sirkadian

ilustrasi terlalu banyak tidur (unsplash.com/We-Vibe Toys)

Ritme sirkadian adalah siklus biologis tubuh yang mengatur kapan kamu merasa mengantuk dan kapan kamu merasa segar.

Ritme sirkadian adalah osilasi alami yang berulang setiap 24 jam. Ritme ini merujuk pada proses apa pun yang berasal dari dalam organisme (endogen) dan merespons lingkungan (dipengaruhi oleh lingkungan).

Ritme ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cahaya, suhu, hormon, dan faktor-faktor lainnya.

Ritme sirkadian yang teratur dapat membantu kamu tidur nyenyak dan bangun dengan mudah.

Namun, jika kamu tidur terlalu banyak, ritme sirkadian bisa terganggu. Hal ini bisa membuat kamu sulit tidur pada malam hari, dan merasa lelah dan lesu pada siang hari. Akibatnya, kualitas tidur menurun dan otak kamu tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Ini bisa memengaruhi fungsi kognitif, memori, dan konsentrasi.

Selain itu, tidur berlebihan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, kesehatan mental, kesehatan jantung, dan berpotensi menyebabkan penyakit kronis.

2. Kebanyakan tidur bisa meningkatkan risiko penyakit kronis

ilustrasi terlalu banyak tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur terlalu banyak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan depresi.

Penyakit-penyakit tersebut tidak hanya berdampak negatif bagi kesehatan fisik, tetapi juga bagi kesehatan mental dan otak.

Misalnya, penyakit jantung bisa mengurangi aliran darah ke otak, yang menyebabkan kerusakan sel-sel otak.

Diabetes menaikkan kadar gula darah, yang berpotensi merusak pembuluh darah serta saraf di otak.

Obesitas memicu peradangan dan stres oksidatif, yang bisa mengikis jaringan otak.

Depresi mengacaukan keseimbangan kimia dan aktivitas otak, yang dapat menghambat fungsi kognitif dan emosional.

Baca Juga: Hati-hati, Kebanyakan Tidur Bisa Jadi Tanda Depresi

3. Kebanyakan tidur bisa mengurangi aktivitas otak

ilustrasi terlalu banyak tidur (unsplash.com/Vladislav Muslakov)

Otak membutuhkan stimulasi dan variasi untuk tetap sehat dan bugar. Saat tidur, otak tidak sepenuhnya mati, tetapi masih melakukan beberapa proses penting, seperti membersihkan racun, memperbaiki jaringan, dan mengonsolidasikan memori.

Namun, jika kamu tidur terlalu banyak, otak kamu bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan stimulasi dan variasi dari lingkungan dan pengalaman. Hal ini bisa membuat otak menjadi "malas" dan kurang responsif.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang tidur terlalu banyak cenderung memiliki volume otak yang lebih kecil, terutama di daerah-daerah yang berkaitan dengan kognisi, seperti korteks prefrontal, lobus parietal, dan lobus temporal.

4. Kebanyakan tidur bisa mengubah metabolisme otak

ilustrasi terlalu banyak tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Metabolisme otak adalah proses yang mengatur penggunaan dan produksi energi di otak.

Metabolisme otak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola tidur. Jika kamu tidur terlalu banyak, metabolisme otak kamu bisa terganggu. Hal ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan energi di otak.

Ketidakseimbangan tersebut bisa memicu stres metabolik, yang bisa merusak mitokondria, organel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi di sel-sel otak.

Stres metabolik juga bisa meningkatkan produksi radikal bebas, molekul yang bisa merusak DNA, protein, dan membran sel.

Verified Writer

Agam Praminsya

Tidak ingin menjadi penulis maupun pembaca, aku hanya ingin menjadi pemilik hatimu selama-lamanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya