TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Manfaat Medis yang Bisa Kamu Dapatkan ketika Mengeluarkan Unek-unek

Meskipun tampak sepele, dampaknya cukup besar

ilustrasi mengobrol dan mengeluarkan unek-unek (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, unek-unek bisa diartikan sebagai 'perasaan yang terpendam dan mungkin sulit untuk diungkapkan'. Unek-unek juga biasanya berkorelasi dengan kekecewaan, kesedihan, kemarahan, dan berbagai perasaan negatif lainnya.

Nah, tahukah kamu bahwa unek-unek ternyata bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang? Mungkin memendam sesuatu memang terkesan sepele dan gak penting. Namun, dampak dari memendam unek-unek yang berlangsung cukup lama bisa terbilang serius, lho.

So, dilihat dari sisi medis, mengungkapkan unek-unek dan bercerita dari hati ke hati ternyata membawa banyak manfaat. Gak percaya? Simak, deh, artikel ini sampai selesai.

1. Mencurahkan isi hati bisa mengurangi tingkat depresi

ilustrasi bercerita dengan teman (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Mengeluarkan unek-unek bisa dilakukan kepada orang yang dapat dipercaya, misal keluarga, teman, bahkan psikolog profesional. Nah, bagi penderita depresi, mengeluarkan isi hati dengan berbicara dari hati ke hati merupakan salah satu jalan untuk mengurangi penderitaannya. Mungkin gak akan langsung sembuh, tapi setidaknya seseorang bisa lebih merasakan kelegaan.

Itu sebabnya, di dunia psikologi, ada yang namanya talk therapy, sebuah metode yang akan mengajak penderita depresi untuk bercerita dari hati ke hati pada ahli psikologi profesional. Menurut laman Healthline, metode ini sudah dilakukan sebagai salah satu jalan penyembuhan bagi penderita depresi dan gangguan kecemasan.

Baca Juga: Mengenal Emotional Wellness, Aspek Penting untuk Jaga Kesehatan Mental

2. Bercerita dan berbagi adalah jalan untuk menjaga mental tetap sehat

ilustrasi berbagi cerita (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Pada dasarnya, manusia tergolong sebagai makhluk sosial yang berarti saling membutuhkan satu sama lain. Nah, ternyata hal ini merupakan hasil dari proses evolusi yang sudah terjadi sejak zaman purba. Agar kesehatan mental kita tetap terjaga, bercerita dan saling berbagi adalah cara sederhana yang dapat dilakukan setiap harinya.

Lalu, apakah menceritakan mengenai keterpurukan mental itu merupakan hal buruk? Tentu tidak. Dengan bercerita dan berbagi, sebetulnya kita sudah mendukung orang lain dan diri kita sendiri. Bahkan, ada banyak komunitas yang bisa saling mendukung satu sama lain berkenaan dengan kesehatan mental.

3. Membangun koneksi sosial juga bagus untuk kesehatan jantung

ilustrasi berdiskusi secara berkelompok (unsplash.com/Brooke Cagle)

Dengan mengeluarkan unek-unek dan berdiskusi, kamu sebetulnya sudah menjalin koneksi sosial dengan orang lain, lho. Itu artinya, kamu sudah berani untuk maju dan ini bagus buat kesehatan jantungmu. Gak percaya? Menurut laporan dari Harvard Medical School, orang-orang yang memiliki koneksi sosial ternyata juga akan mempunyai kualitas hidup yang baik, terutama jika ditilik dari kesehatan jantung mereka.

Memang, untuk menjadi orang yang terbuka dan memiliki koneksi sosial itu gak mudah. Apalagi kalau seseorang termasuk dalam golongan introver, mengungkapkan unek-unek sudah pasti sulit dilakukan. Namun, kembali lagi, kamu harus ingat bahwa manusia membutuhkan koneksi dengan lingkungan sosialnya karena kita tidak bisa hidup normal tanpa hubungan sosial tersebut.

4. Memendam unek-unek secara berlebihan sama saja dengan menimbun penyakit

ilustrasi mengobrol santai (unsplash.com/Bewakoof.com Official)

Unek-unek yang negatif, seperti kekecewaan, kesedihan, dan kemarahan, hanya akan membawa seseorang pada kondisi yang tidak sehat. Memendam kemarahan, misalnya, dapat memperburuk kondisi kesehatan tanpa disadari. Menurut artikel dalam laman Every Health, kemarahan hanya akan menurunkan sistem imun tubuh kita.

Rasa negatif yang terus dipendam dalam kurun waktu yang lama tentu akan membuat tubuh dan mental menjadi terpuruk. Bahkan, tak jarang kasus ini akan mengakibatkan seseorang menjadi kehilangan kesadaran dan kesehatan mentalnya. Cara tepat untuk mengatasinya adalah menemui bantuan profesional dan lakukan konseling secara teratur.

Baca Juga: 5 Manfaat Arung Jeram untuk Kesehatan Mental, Menumbuhkan Keberanian!

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya