Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebagian orang berpendapat bahwa asupan gula membuat sel kanker tumbuh lebih cepat. Sebab, gula dianggap sebagai makanan bagi sel kanker. Adanya anggapan tersebut membuat sebagain orang menjadi khawatir sehingga menghindari semua makanan yang mengandung gula, termasuk makanan berkarbohidrat.
Menghentikan asupan gula diklaim dapat membuat sel kanker kelaparan sehingga sel kanker akan mati. Namun, benarkah menghentikan asupan gula dapat membunuh sel kanker? Berikut penjelasannya.
1. Benarkah menghentikan asupan gula dapat membunuh sel kanker?
ilustrasi sel kanker (freepik.com/kjpargeter) Gula disebut-sebut menjadi makanan bagi sel kanker. Adanya asupan gula dianggap membuat sel kanker makin berkembang. Menghentikan asupan gula diklaim dapat membunuh sel kanker secara alami.
Namun, kabar yang menyebutkan bahwa diet bebas gula dapat membunuh sel kanker secara alami adalah tidak benar. Dilansir Cancer Council, tidak ada bukti bahwa mengonsumsi gula membuat sel kanker tumbuh lebih cepat atau menyebabkan kanker. Hal senada juga disebutkan dalam Cancer Research UK, bahwa tidak ada bukti menerapkan pola makan rendah karbohidrat dapat membantu mengatasi kanker.
Baca Juga: Mengapa Tubuh Kita Butuh Asupan Protein?
2. Menghentikan pertumbuhan sel kanker tidak semudah hanya dengan menghentikan asupan gula
ilustrasi makan (pexels.com/Kim 40) Sebagian besar sel kanker dapat tumbuh dengan cepat dari sel normal karena membutuhkan energi yang lebih banyak. Ini artinya, sel kanker juga perlu glukosa yang lebih banyak. Selain glukosa, sel kanker juga butuh nutrisi lain yang lebih banyak, seperti asam amino dan lemak.
Sebagian orang mungkin menganggap ketika sel kanker membutuhkan glukosa lebih banyak, maka menghentikan asupan gula dari makanan dapat membantu menghentikan pertumbuan sel kanker. Namun, menghancurkan sel kanker ternyata tidak sesederhana itu. Sebab, semua sel tubuh yang sehat perlu asupan glukosa, tidak hanya sel kanker. Walau sel kanker butuh glukosa lebih banyak, bukan berarti mengonsumsi gula membuat sel kanker tumbuh lebih cepat atau menyebabkan kanker.
3. Mengenal bentuk gula
ilustrasi makanan mengandung gula (pexels.com/Antoni Shkraba) Terdapat berbagai macam bentuk gula. Bentuk gula paling sederhana hanya memiliki satu molekul, misalnya glukosa dan fruktosa.
Molekul gula sederhana dapat bergabung membentuk rantai molekul yang lebih panjang. Makanan yang mengandung pati, seperti nasi, kentang, dan roti merupakan karbohidrat yang memiliki kombinasi molekul gula. Makin panjang rantai gula, maka makanan tersebut menjadi tidak terasa manis.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Semua sel tubuh perlu glukosa sebagai sumber energi
ilustrasi organ tubuh (pixabay.com/www_slon_pics) Hampir setiap sel tubuh membutuhkan energi untuk dapat bertahan hidup dan menjalankan fungsinya dengan baik. Energi bisa didapatkan dari nutrisi yang kita makan, yaitu glukosa. Bisa dibilang, glukosa merupakan bahan bakar bagi setiap sel tubuh. Ketika mengonsumsi makanan atau minuman tinggi glukosa, maka glukosa akan diserap menuju darah sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.
Sementara, makanan yang mengandung pati misalnya nasi, maka tubuh harus memecahnya dahulu menggunakan enzim yang ada di air liur dan enzim pencernaan menjadi bentuk gula sederhana yaitu glukosa. Apabila seseorang tidak mengonsumsi karbohidrat, maka sel tubuh akan mengubah lemak dan protein menjadi glukosa sebagai upaya terakhir agar sel tubuh tetap bertahan hidup.
5. Menjalani diet ketat bebas karbohidrat justru dapat mengganggu kesehatan
ilustrasi lemas (pexels.com/SHVETS production) Diet bebas gula artinya juga mengurangi asupan buah, sayur, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan karena makanan tersebut mengandung gula alami. Menurut Cancer Research UK, tidak ada bukti bahwa diet bebas gula dapat meningkatkan peluang bertahan hidup setelah terdiagnosis kanker.
Mengikuti diet ketat dengan membatasi asupan karbohidrat justru mengganggu kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Sebab, seseorang berisiko kekurangan gizi jika membatasi semua asupan gula.
Baca Juga: 6 Cara Mengurangi Asupan Gula Berlebih