TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bawang Merah Bisa Mengatasi Gigitan Ular Berbisa, Mitos atau Fakta?

Penanganan yang terlambat dapat menimbulkan cedera serius

ilustrasi bawang merah (unsplash.com/K8)

Bawang merah maupun bawang putih sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Penggunaan bawang merah dan bawang putih dapat menambah cita rasa masakan. 

Selain untuk bumbu dapur, sebagian orang memanfaatkan bawang merah sebagai pengobatan tradisional. Kandungan dalam bawang merah dipercaya dapat memberi manfaat kesehatan.

Katanya nih, bawang merah juga bermanfaat untuk mengatasi luka akibat gigitan ular berbisa. Benarkah demikian? Berikut penjelasannya!

1. Kabar mengenai bawang merah bermanfaat untuk mengatasi gigitan ular berbisa

ilustrasi bawang merah (pexels.com/mali maeder)

Bawang merah kabarnya dapat digunakan untuk mengatasi gigitan ular berbisa. Caranya adalah dengan mengunyah bawang merah sampai halus kemudian membalurkannya ke luka gigitan ular.

Cara tersebut diklaim dapat menyembuhkan gigitan ular seketika. Namun, klaim yang menyebutkan bawang merah dapat mengatasi gigitan ular berbisa ternyata tidak benar.

Baca Juga: Studi: Orang yang Makan Daging Ular Berisiko Terinfeksi Parasit

2. Jadi, mitos atau fakta?

ilustrasi ular (pexels.com/Pixabay)

Dijelaskan dalam laman Kementerian Komunikasi dan Informatika bahwa kabar tentang gigitan ular dapat diatasi menggunakan bawang merah termasuk disinformasi. Menggunakan bawang merah tidak dapat menyembuhkan gigitan ular berbisa.

Saat terkena gigitan ular berbisa, hal yang harus dilakukan adalah memasang bidai untuk mengurangi pergerakan di bagian tubuh yang tergigit ular. Agar bagian tubuh tidak bisa bergerak dapat menggunakan kayu, bambu, kardus, atau benda kaku lainnya. Selanjutnya, segera pergi ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

3. Gigitan ular

ilustrasi ular berbisa (unsplash.com/Nivedh P)

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), gigitan ular termasuk masalah kesehatan yang terabaikan atau neglected public health di banyak negara tropis dan subtropis. Sekitar 5,4 juta kasus gigitan ular terjadi setiap tahun, yang mana 1,8 sampai 2,7 juta di antaranya merupakan kasus gigitan ular berbisa.

Sebagian besar kasus gigitan ular terjadi di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Hampir 2 juta orang di Asia terkena gigitan ular yang membutuhkan pengobatan. Gigitan ular berbisa memengaruhi perempuan, anak-anak, dan petani di kawasan rural di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

4. Setiap gigitan ular harus dianggap sebagai kondisi darurat

ilustrasi ambulance (unsplash.com/camilo jimenez)

Ular akan menggigit untuk menangkap mangsa dan sebagai pertahanan diri. Sebagian ular ada yang berbisa dan ada pula yang tidak memilikinya.

WHO melarang menggunakan pengobatan tradisional atau pengobatan herbal sebagai pertolongan pertama saat mengalami gigitan ular berbisa. Menurut Cleveland Clinic, setiap gigitan ular harus diperlakukan sebagai keadaan darurat medis, kecuali benar-benar yakin bahwa gigitan berasal dari ular tidak berbisa. Sebab, pengobatan yang terlambat pada gigitan ular berbisa dapat mengakibatkan cedera serius, bahkan dapat berakibat fatal.

Baca Juga: Hobi Beraktivitas di Alam? Waspadai Gigitan Ular!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya