TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan yang Harus Dihindari saat Mengonsumsi Zat Besi

Tak disangka, salah satunya adalah telur!

ilustrasi suplemen zat besi (pexels.com/Mari Monpari)

Zat besi adalah salah satu suplemen yang digunakan untuk mengurangi gejala akibat anemia defisiensi zat besi.

Apabila kamu sudah beberapa minggu mengonsumsi suplemen zat besi tetapi belum merasakan efek yang diinginkan, mungkin beberapa makanan yang ada dalam daftar inilah yang menyebabkan efek zat besi menjadi tidak optimal.

Nah, berikut inilah beberapa makanan yang perlu dihindari saat mengonsumsi zat besi. Catat, ya!

1. Telur

ilustrasi telur (pexels.com/Trang Doan)

Telur merupakan salah satu makanan yang harus dihindari saat kamu mengonsumsi suplemen zat besi. Kandungan protein dalam telur dapat mengurangi penyerapan zat besi.

Menurut sebuah studi terhadap hewan, kuning telur dapat menurunkan penyerapan zat besi. Ini disebabkan kandungan protein dan fosfvitin pada kuning telur, sehingga penyerapan zat besi menjadi terganggu, dilansir Journal of Food Science.

Selain itu, pada penelitian lainnya, putih telur terbukti menurunkan penyerapan zat besi pada manusia, mengutip laporan dalam jurnal The American Journal of Clinical Nutrition.

Jika ingin tetap makan telur, beri jeda minimal 2 jam saat ingin menggunakan suplemen zat besi, seperti dilansir National Health Service. Dengan adanya jeda waktu, diharapkan kandungan dalam telur tidak berinteraksi dengan zat besi.

Baca Juga: 17 Makanan yang Baik untuk Kesuburan, biar Cepat Hamil!

2. Biji-bijian utuh

ilustrasi roti (pexels.com/cottonbro)

Biji-bijian utuh juga merupakan makanan yang harus dihindari saat minum suplemen zat besi. Dilansir Healthline, ini karena biji-bijian utuh mengandung asam fitat. Contohnya adalah oat, beras cokelat, popcorn, dan lainnya. 

Selain itu, asam fitat juga terkandung dalam sereal, kacang kedelai, kacang, dan polong. Senyawa ini dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga yang terserap tubuh jumlahnya menjadi berkurang.

Dilansir The American Journal of Clinical Nutrition, diketahui bahwa asam fitat dalam jumlah kecil sudah mampu mengurangi penyerapan zat besi, begitu pula 2 mg asam fitat yang terkandung dalam makanan. Menambahkan dari Healthline, saat 250 mg asam fitat dikonsumsi, maka 82 persen zat besi menjadi tidak diserap oleh tubuh. Duh!

Kabar baiknya, ada beberapa cara untuk menurunkan kandungan asam fitat pada makanan, yaitu penggilingan, pemanasan, perendaman, perkecambahan, dan fermentasi. Selain itu, efek dari senyawa ini juga bisa diminimalkan dengan mengonsumsi vitamin C atau daging.

3. Susu

ilustrasi susu (pexels.com/Charlotte May)

Susu merupakan salah satu minuman yang kaya akan kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang. Namun, adanya kalsium ini ternyata bisa menghambat penyerapan zat besi, sehingga efeknya menjadi kurang optimal.

Ada penelitian yang menyebutkan bahwa 165 mg kalsium dalam susu bisa menghambat penyerapan zat besi hingga 50–60 persen. Tidak hanya pada susu, kalsium juga terdapat pada berbagai produk olahan susu seperti keju dan yoghurt, serta suplemen kalsium.

Tak hanya sampai di situ, kandungan protein dalam susu juga turut menghambat penyerapan zat besi. Protein utama dalam susu sapi, yaitu kasein dan whey, terbukti menghambat penyerapan zat besi, seperti dilansir The American Journal of Clinical Nutrition.

Maka dari itu, kamu dianjurkan untuk memberi jeda waktu 2 jam antara pemberian zat besi dengan susu dan produk olahannya. Tujuannya agar zat besi yang diserap tubuh maksimal. Sementara itu, untuk suplemen yang mengandung kalsium, kamu disarankan untuk meminumnya pada hari yang berbeda saat mengonsumsi suplemen zat besi.

4. Kacang kedelai

ilustrasi tahu (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Makanan selanjutnya yang juga tidak disarankan untuk dikonsumsi berbarengan dengan zat besi adalah kacang kedelai. Ini karena protein yang terkandung dalam kacang tersebut bisa menghambat zat besi diserap oleh tubuh, begitu pula dengan adanya kandungan asam fitat.

Jadi, hindari penggunaan kacang kedelai dan produk olahannya bersamaan saat sedang mengonsumsi zat besi. Kamu tetap bisa mengonsumsi kedelai dan produk olahannya dengan memberi jeda waktu selama 2 jam, mengutip National Health Service.

Baca Juga: 7 Makanan Pengencer Darah secara Alami, Cegah Penggumpalan!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya