TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Makanan yang Digoreng Buruk untuk Kesehatan?

Konsumsi berlebihan meningkatkan risiko berbagai penyakit

Kenapa makanan yang digoreng tidak baik untuk kesehatan kita? (pexels.com/Tim Samuel)

Menggoreng makanan merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, adanya peningkatan harga minyak goreng membuat beberapa orang lebih berhemat saat menggunakan minyak goreng. 

Seperti yang kita tahu, mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan. Sebenarnya, apa, sih, yang membuat makanan yang digoreng berbahaya bagi tubuh? Agar lebih jelas, yuk, simak penjelasan berikut ini sampai tuntas!

1. Makanan yang digoreng

ilustrasi menggoreng telur (pexels.com/Megha Mangal)

Dilansir Healthline, menggoreng merupakan teknik memasak yang bisa dipraktikkan pada hampir semua jenis makanan. Menggoreng menggunakan minyak bisa dilakukan pada daging ayam, ikan, kentang, telur, dan masih banyak lagi.

Banyak orang yang menyukai makanan yang digoreng. Namun, di balik rasanya, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng tidak baik untuk kesehatan. Apa yang menjadikannya tidak sehat?

Baca Juga: Air Hangat Bisa Menetralkan Efek Makan Gorengan? Ini Faktanya!

2. Makanan yang digoreng lebih tinggi kalori

Gorengan mengandung kalori yang tinggi. (pexels.com/Pixabay)

Menggoreng makanan tidak hanya mengubah rasa makanan, tetapi nutrisi yang dikandungnya pun ikut berubah, mengutip GoodRx. Menambahkan dari Healthline, makanan yang digoreng dibandingkan dengan teknik memasak yang lain menunjukkan peningkatan kalori.

Menggoreng berarti menggunakan minyak, sehingga kandungan air dalam makanan tersebut akan hilang dan menyerap lemak dari minyak, sehingga akan meningkatkan kalori.

Saat makanan digoreng menggunakan minyak, maka kandungan air dalam makanan tersebut akan hilang dan menyerap lemak dari minyak, sehingga akan meningkatkan kalori. Inilah yang menyebabkan gorengan mengandung lemak dan kalori yang tinggi dibandingkan makanan yang dimasak dengan teknik memasak lainnya.

3. Makanan yang digoreng lebih tinggi kandungan lemak trans

ilustrasi makanan yang digoreng (pexels.com/Alena Shekhovtcova)

Seperti dijelaskan sebelumnya, makanan yang digoreng akan menyerap minyak sehingga akan menghasilkan produk akhir dengan kandungan lemak lebih tinggi. Apabila memakai minyak secara berkali-kali, maka makanan akan menyerap minyak lebih banyak lagi.

Jadi, makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans sehingga mengakibatkan kadar kolesterol darah menjadi naik. Ini yang menyebabkan makanan yang digoreng tidak baik bagi tubuh.

4. Akibat dari konsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan

ilustrasi jantung (pixabay.com/StockSnap)

Makanan yang digoreng memiliki kalori dan lemak trans yang tinggi. Ini menyebabkan kadar kolesterol menjadi naik. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan penumpukan plak pada pembuluh darah. 

Kondisi penumpukan plak pada pembuluh darah ini dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit, di antaranya obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan lainnya. Makin sering mengonsumsi makanan yang digoreng, maka makin tinggi pula risiko terkena berbagai penyakit.

Baca Juga: Enak dan Manjur, Ikuti 5 Cara Memasak yang Menyehatkan Tubuh Ini

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya