TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Mengetahui Golongan Darah Itu Penting?

Mengetahui golongan darah juga penting saat kehamilan

Mengapa mengetahui golongan darah itu penting? (pexels.com/Artem Podrez)

Setiap orang memiliki golongan darah yang berbeda-beda. Bahkan, seorang anak juga bisa memiliki golongan darah yang berbeda dengan kedua orang tuanya. Untuk mengetahui golongan darah, kamu bisa mendatangi fasilitas kesehatan.

Golongan darah biasanya akan ditanyakan pada kondisi tertentu, misalnya saat pembuatan kartu tanda penduduk (KTP). Sayangnya, sebagian orang mungkin masih belum mengetahui golongan darahnya. Padahal, mengetahui golongan darah merupakan hal yang penting. Mengapa kita harus mengetahui golongan darah? Simak penjelasannya!

1. Golongan darah

ilustrasi golongan darah (pixabay.com/200degrees)

Dilansir MedlinePlus, golongan darah adalah metode untuk mengetahui tipe golongan darah yang dimiliki seseorang. WebMD menerangkan, golongan darah ditentukan berdasarkan antigen di permukaan sel darah merah dan antibodi yang ada di plasma darah.

Protein antigen tersebut diturunkan dari orang tua. Antigen merupakan substansi yang membantu tubuh untuk mengenali apakah sesuatu, termasuk bagian dari tubuh atau benda asing. Apabila tubuh mengenalinya sebagai benda asing, maka tubuh akan menyerangnya, mengutip Healthline.

Maka, dibentuklah sistem ABO yang terdiri dari empat kategori golongan darah yaitu:

  • Golongan darah A: Memiliki antigen A dan antibodi B.
  • Golongan darah B: Memiliki antigen B dan antibodi A.
  • Golongan darah AB: Memiliki antigen A dan B namun tidak memiliki antibodi A dan B.
  • Golongan darah O: Tidak memiliki antigen A dan B namun memiliki antibodi A dan B.

Baca Juga: Kenapa Manusia Punya Golongan Darah? Ini Fakta Ilmiahnya

2. Sistem Rh

ilustrasi golongan darah (pixabay.com/200degrees)

Selain sistem ABO, golongan darah selanjutnya juga dikelompokkan berdasarkan faktor resus (Rh). Terdapat dua resus, yaitu resus positif dan resus negatif.

Rh positif (Rh+) artinya terdapat antigen Rh di permukaan sel darah merah. Sebaliknya, Rh negatif (Rh-) artinya di permukaan sel darah merah tidak ada antigen Rh. Jika sistem ABO dan sistem Rh digabungkan, maka terdapat delapan tipe golongan darah yang meliputi A positif, A negatif, B positif, B negatif, AB positif, AB negatif, O positif, dan O negatif.

3. Awal mula penemuan pengelompokan darah

ilustrasi sampel darah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum adanya sistem pengelompokan darah, semua darah awalnya dianggap sama. Ini berakibat sebagian orang meninggal dunia setelah mendapatkan transfusi darah.

Kemudian, seorang dokter bernama Karl Landsteiner menemukan sistem pengelompokan darah pada tahun 1901. Sejak saat ini, para peneliti mulai mengetahui bahwa mencampur golongan darah yang berbeda menyebabkan darah menjadi menggumpal sehingga dapat berakibat fatal.

4. Mengapa penting mengetahui golongan darah?

ilustrasi sel darah merah (pixabay.com/Vector8DIY)

Dengan mengetahui golongan darah, maka seseorang dapat menerima transfusi darah dengan aman. Golongan darah yang hendak diterima sebisa mungkin sangat cocok dengan golongan darah penerima. Apabila darah yang diterima tidak cocok, maka sistem imun tubuh akan mengenali sel darah merah yang masuk sebagai benda asing. Akibatnya, sel darah yang masuk ke dalam tubuh justru akan diserang dan dihancurkan oleh antibodi.

Agar mendapatkan transfusi darah yang aman dan efektif, maka penting bagi donor maupun resipien memiliki golongan darah yang cocok. Biasanya dilakukan proses yang dinamakan crossmatch untuk mengetahui kecocokan darah.

Baca Juga: 10 Tips atau Cara Diet untuk Golongan Darah B, Sehat!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya