TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Rabies Sedunia, Mengapa Rabies Sangat Mematikan?

Tingkat kematian hampir 100% jika tidak segera ditangani

ilustrasi anjing (pexels.com/Alexas Fotos)

Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day diperingati setiap tanggal 28 September. Momentum tersebut untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit rabies sekaligus menjadi pengingat bahwa rabies masih ada, termasuk di Indonesia.

Rabies merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi rabies. Jika tidak mendapatkan pertolongan segera, maka kondisi penderitanya dapat memburuk dan dapat berakibat fatal. Mengapa rabies sangat mematikan? Berikut penjelasannya!

1. Mengenal rabies

ilustrasi virus (pixabay.com/PIRO4D)

Rabies adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus. Rabies dapat menginfeksi hewan liar maupun hewan peliharaan. Penyakit ini ditularkan dari hewan melalui air liur hewan yang masuk melalui luka terbuka.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), ketika gejala klinis muncul, rabies hampir 100 persen berakibat fatal. Meskipun berakibat fatal, tetapi kabar baiknya rabies dapat dicegah.

Baca Juga: 5 Langkah Pencegahan Rabies yang Wajib Diketahui

2. Rabies di Indonesia

ilustrasi sakit (unsplash.com/Olga Kononenko)

Mengutip penjelasan laman Kemenkes, kasus rabies masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Di Indonesia, angka kematian akibat rabies cukup tinggi, yaitu 100 sampai 156 kematian per tahun dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate hampir 100 persen. Ini menunjukkan bahwa rabies masih jadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.

Untuk saat ini, masih ada provinsi yang belum bebas rabies. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya ada 8 provinsi yang dinyatakan bebas rabies. Provinsi tersebut yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Papua, Papua Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

3. Cara penularan

ilustrasi gigitan anjing (freepik.com/aleksandarlittlewolf)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melansir, virus rabies dapat masuk ke tubuh melalui kontak langsung dari air liur hewan terinfeksi dengan kulit yang terbuka atau selaput lendir seperti mata, hidung, dan mulut. Seseorang dapat terinfeksi rabies setelah mengalami gigitan atau cakaran hewan yang tertular rabies.

WHO menyebutkan bahwa rabies dapat menginfeksi hewan peliharaan maupun hewan liar. Paparan anjing yang terinfeksi rabies masih menjadi penyebab hampir semua kematian pada manusia akibat rabies di seluruh dunia.

4. Mengapa rabies dapat berakibat fatal?

ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

CDC menjelaskan, virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat. Ketika virus menyebar ke sistem saraf pusat, maka terjadi peradangan di otak dan sumsum tulang belakang.

Apabila tidak segera mendapatkan penanganan setelah terjadinya paparan rabies, virus menyebabkan masalah pada otak dan dapat berakibat fatal. Begitu muncul gejala rabies, hampir 100 persen berakibat fatal.

Selain itu, ketika sudah muncul gejala, tidak ada pengobatan yang efektif untuk menyembuhkannya, mengutip penjelasan Mayo Clinic dan Medical News Today.

Meskipun begitu, rabies dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi pada hewan peliharaan, menjauhi hewan liar, dan segera mencari pertolongan medis apabila ada kemungkinan tertular sebelum munculnya gejala.

Baca Juga: Rabies: Penyakit dari Hewan untuk Manusia yang Belum Bisa Disembuhkan

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya