5 Langkah Pencegahan Rabies yang Wajib Diketahui

Rabies 95 persen mematikan, 100 persen dapat dicegah 

Tahukah kamu bahwa setiap tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia?

Sejak tahun 2007, setiap tahunnya dunia memperingati khusus Hari Rabies Sedunia dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat tentang bahaya penyakit rabies serta cara mencegah terkena rabies.

Indonesia sendiri masih merupakan negara yang termasuk dalam daerah endemis rabies. Pada tahun 2016, dilaporkan tiga provinsi dengan kasus kematian terbanyak akibat rabies; secara berurutan adalah Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, dan Sumatra Utara.

5 Langkah Pencegahan Rabies yang Wajib Diketahuiilustrasi Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (freepik.com/freepik)

Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), rabies atau awam sering menyebutnya penyakit anjing gila, merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf di otak akibat virus dari keluarga Rhabdoviridae genus Lyssavirus yang ditularkan melalui hewan mamalia. Virus ini bersifat mudah mati dalam air sabun dan pH di bawah 3. Hewan yang paling sering menularkan rabies adalah anjing, kucing, kelelawar, musang, rakun, dan rubah. 

Uniknya, gejala rabies tidak langsung muncul pasca terkena gigitan dari hewan yang terinfeksi. Virus penyebab rabies membutuhkan waktu 20 hari sampai tahunan untuk bisa sampai ke otak, kemudian ke kelenjar ludah, dan akhirnya ke seluruh tubuh.

Terkadang, pasien dengan rabies sudah lupa dengan kejadian tergigit hewan liar. Gejala awalnya pada manusia tidak khas, umumnya hanya berupa gatal dan kesemutan pada area gigitan. Kemudian, dalam beberapa hari dapat berkembang menjadi gelisah, mulut berbusa, sulit menelan, takut pada air dan cahaya, kejang, kelumpuhan, dan akhirnya mengalami koma.

Kematian pada rabies disebabkan oleh kelumpuhan otot napas dan infeksi otak berat. Bila sudah muncul gejala penyakit rabies, maka perlu perawatan intensif di rumah sakit. Sayangnya, sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan rabies pada manusia sehingga angka kematiannya cukup tinggi, yaitu hingga 95 persen!

Akan tetapi, jangan khawatir karena penyakit rabies bisa dengan mudah dicegah. Bagi pencinta hewan, khususnya anjing atau kucing, kamu wajib mengetahui langkah-langkah untuk mencegah rabies.

1. Vaksinasi hewan peliharaan kamu secara berkala

5 Langkah Pencegahan Rabies yang Wajib DiketahuiGerakan Vaksinasi Rabies (instagram.com/pdhi_jakarta)

Vaksin rabies pada hewan sampai saat ini diketahui merupakan cara yang paling efektif dalam menurunkan kejadian rabies di seluruh dunia. Pencegahan rabies baru efektif jika 70 persen hewan dalam radius 10 km sudah terlindungi.

Jangan khawatir dengan biaya vaksinasi, karena Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia cabang DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta dan PT Romindo Primavetcom akan mengadakan Gerakan Vaksinasi Rabies Gratis di beberapa Praktik Dokter Hewan Mandiri, Klinik Hewan, dan Rumah Sakit Hewan yang berpartisipasi di wilayah DKI Jakarta. 

Info lebih lanjut dapat dilihat pada akun Instagram @pdhi_jakarta. Mari bersama-sama peduli dengan membawa hewan peliharaan kamu untuk mendapatkan vaksin rabies di tempat praktik dokter hewan.

2. Cegah hewan peliharaan kamu berkontak dengan binatang liar

5 Langkah Pencegahan Rabies yang Wajib Diketahuiilustrasi anjing peliharaan (pexels.com/Chris F)

Hewan peliharaan harus dijaga agar tidak berkeliaran bebas dan berkontak dengan hewan liar. Harapannya, mengurangi kontak dengan hewan liar dapat mencegah hewan peliharaan kamu tertular virus rabies.

Beberapa ahli juga merekomendasikan tindakan kebiri pada hewan peliharaan untuk mengurangi kontak yang tidak diinginkan dengan hewan liar.

Baca Juga: Rabies: Penyakit dari Hewan untuk Manusia yang Belum Bisa Disembuhkan

3. Segera ke dokter hewan apabila hewan peliharaanmu tampak aneh

5 Langkah Pencegahan Rabies yang Wajib Diketahuiilustrasi dokter hewan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Gejala hewan yang terkena rabies yaitu menjadi lebih agresif, banyak mengeluarkan liur, mulut berbusa, kemudian menjadi lumpuh dan cenderung bersembunyi.

Apabila kamu melihat ada gejala-gejala tersebut pada hewan peliharaanmu, segera periksakan ke dokter hewan, ya! Namun, jangan lupa untuk menggunakan alat pelindung agar tidak tergigit.

4. Cuci luka akibat gigitan atau cakaran hewan dengan air mengalir dan sabun

5 Langkah Pencegahan Rabies yang Wajib Diketahuiilustrasi cuci tangan dengan air mengalir dan sabun (pexels.com/Jenny K.)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, virus penyebab rabies cepat mati dengan air sabun. Bila tergigit atau tercakar hewan, maka pertolongan pertama yang dapat kamu lakukan adalah mencuci luka dengan air mengalir dan sabun atau detergen selama 15 menit. Selanjutnya, bersihkan luka dengan menggunakan antiseptik.

5. Segera ke dokter untuk mendapat vaksin dan serum anti rabies

5 Langkah Pencegahan Rabies yang Wajib DiketahuiFlow chart penatalaksanaan kasus gigitan hewan tersangka atau rabies (Kemenkes RI)

Setelah mencuci luka, maka langkah selanjutnya adalah ke fasilitas kesehatan terdekat. Nantinya, dokter akan mengategorikan tindakan selanjutnya berdasarkan derajat luka dan kondisi hewan yang menggigit.

Luka yang berisiko tinggi adalah luka yang berada pada area yang makin dekat dengan kepala dan kedalaman luka yang dalam.

Hewan yang menggigit sebisa mungkin ditangkap, untuk dipantau selama 10–14 hari dengan tujuan memastikan apakah hewan tersebut terinfeksi rabies atau tidak. Jika luka yang didapat masuk dalam kategori luka berisiko tinggi dengan status hewan yang menggigit mengarah pada gejala rabies, maka perlu mendapatkan serum anti rabies (SAR) dan vaksin anti rabies (VAR). 

Mari bersama kita lebih peduli pada hewan peliharaan kita pada Hari Rabies Sedunia hari ini. Yuk, bersama-sama mewujudkan program Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengeliminasi kematian akibat rabies di tahun 2030!

Baca Juga: 6 Fakta dan Sejarah Rabies di Indonesia, Terus Waspada!

chrissanty c Photo Writer chrissanty c

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya