TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Peringatan Harus Stop Olahraga saat Hamil, Jangan Berlebihan!

Kenali tandanya agar tahu batas amannya

ilustrasi bumil olahraga (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat hamil, melakukan beberapa aktivitas fisik memang direkomendasikan. Bahkan, para ahli menyarankan untuk tetap berolahraga selama kehamilan untuk menjaga tubuh tetap bugar dan fit, baik secara fisik maupun mental.

Selain itu, olahraga selama kehamilan juga memiliki begitu banyak manfaat, dilansir The Bump. Di antaranya untuk memastikan penambahan berat badan kehamilan yang sehat, menurunkan risiko diabetes gestasional, preeklampsia, dan persalinan sesar.

Meski begitu, olahraga saat hamil juga tak bisa disamakan seperti halnya saat kamu dalam kondisi normal, ya. Kamu mungkin perlu menurunkan intensitasnya atau melakukan beberapa modifikasi untuk menyesuaikan kemampuan tubuh.

Nah, jika saat berolahraga kamu merasakan beberapa tanda yang tidak biasa, coba pertimbangkan olahraga yang kamu lakukan, jangan-jangan kamu sudah terlalu berlebihan. Inilah tanda-tanda peringatan yang harus kamu cermati untuk menghentikan olahraga ketika hamil.

1. Sulit bercakap-cakap selama berolahraga

ilustrasi bumil melakukan olahraga (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tanda pertama yang bisa kamu kenali untuk menghentikan olahraga selama kehamilan adalah kesulitan bercakap-cakap selama sesi olahraga. Ini menunjukkan bahwa olahragamu sudah terlalu keras sehingga menyebabkan detak jantung berdetak semakin kencang dan kehabisan napas. 

Dulu, para ahli merekomendasikan bahwa detak jantung aman selama olahraga saat hamil adalah tidak lebih dari 140 detak per menit. Namun, angka ini sekarang sudah dianggap tidak valid.

Alih-alih berpacu pada monitor detak jantung, sebaiknya kamu lebih mendengarkan kesanggupan tubuhmu. Idealnya, intensitas olahraga yang aman saat hamil adalah tidak menyebabkan kamu terengah-engah parah yang membuat sulit berbicara. Artinya, kamu masih bisa berbicara atau melanjutkan kalimat dengan normal, meski tidak harus bisa menyanyi. 

2. Merasa pusing

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Jika kamu mengalami pusing saat olahraga, ada baiknya untuk segera menghentikannya. Kemungkinan ini terkait dengan proses pemompaan darah ekstra ke seluruh tubuh selama kehamilan, dilansir Baby Centre.

Apabila rasa pusing disertai dengan jantung berdebar-debar (palpitasi), ini bisa menjadi tanda dehidrasi atau kekurangan zat besi dalam darah (anemia defisiensi besi). Jadi, sebaiknya hentikan aktivitasmu sebelum semakin terhuyung-huyung.

Baca Juga: 5 Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil, Tetap Aktif dan Sehat

3. Merasa kesakitan, seperti nyeri punggung dan panggul

ilustrasi ibu hamil (freepik.com/user18526052)

Pada dasarnya, olahraga adalah untuk menjadi sehat. Akan tetapi, jika kamu justru merasa kesakitan atau merasa nyeri di beberapa bagian tubuh setelah olahraga, ada baiknya menghentikan aktivitas tersebut. Kenapa demikian?

Pada saat hamil, tubuh memproduksi hormon relaksin dalam jumlah yang tinggi. Ini adalah hormon yang dapat mengendurkan ligamen dan persendian. Sebenarnya, hormon ini baik untuk mendukung proses persalinan nantinya. Akan tetapi, ini juga bisa membuatmu lebih berisiko mengalami cedera saat olahraga, seperti keseleo atau cedera sendi lainnya. 

4. Merasa mual, muntah, dan ingin pingsan

ilustrasi kehamilan (pexels.com/Negative Space)

Tanda peringatan lain bahwa kamu sudah berlebihan saat olahraga selama hamil adalah merasa mual, muntah, dan ingin pingsan. Jika kamu merasa mual atau ingin muntah, kurangi intensitasnya secara perlahan dan istirahatlah.

Namun, jika kamu merasa ingin pingsan, kemungkinan ini terkait penurunan kadar gula darah. Jadi, berhentilah dengan segera dan sebaiknya ambil minum atau makanan yang mengandung gula. 

5. Merasa kepanasan

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Yan Krukau)

Saat hamil, beberapa ibu mungkin merasa lebih mudah mengalami kepanasan. Nah, ini mungkin juga bisa diperparah ketika melakukan olahraga.

Jika kamu merasa sangat panas selama olahraga, sebaiknya hentikan latihan tersebut. Sebab, peningkatan suhu tubuh yang terlalu panas selama kehamilan bisa berbahaya, terutama pada trimester pertama. Dilansir Baby Center, saat ibu merasa kepanasan, bayi di dalam kandungan juga akan merasakannya.

Baca Juga: 7 Bahaya Polusi Udara untuk Ibu Hamil, Bayi Bisa Lahir Prematur

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya