TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makan

Butuh penanganan yang kompleks

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/SHVETS production)

Malnutrisi artinya tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan. Akibatnya, kamu bisa kekurangan kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Lebih lanjut, kekurangan salah satu dari nutrisi ini dapat membuat seseorang mengalami gejala, seperti penurunan berat badan, infeksi, energi rendah, sulitnya penyembuhan luka, dan banyak lagi. Ada berbagai penyebab potensial malnutrisi, salah satu yang banyak diketahui adalah pola makan yang buruk.

Pada dasarnya, malnutrisi disebabkan oleh kekurangan zat gizi. Di sini, kita akan menguraikan beberapa penyebab utama yang berkontribusi terhadap kekurangan gizi.

1. Pola makan yang buruk

ilustrasi makan junkfood (pexels.com/Tim Samuel)

Dijelaskan dalam laman Verywell Health, pola makan bukan hanya perihal pilihan, tetapi juga ditentukan oleh akses ke makanan sehat, masalah keuangan, atau masalah lain.

Misalnya, di lingkungan tempat tinggalmu makanan cepat saji lebih mudah didapat daripada makanan segar yang membuat kamu lebih banyak makan makanan cepat saji. Padahal, makanan cepat saji tidak memiliki cukup nutrisi penting yang menyebabkan kamu kehilangan beberapa nutrisi.

Pola makan juga dapat dipengaruhi oleh masalah kesehatan. Misalnya, jika kamu sedang mengalami konstipasi, kecemasan, hiperosmia, atau sedang menjalani kemoterapi, kamu mungkin mengalami mual parah, yang akhirnya membuat kamu cenderung menjauhi makanan tertentu.

2. Masalah fisik

ilustrasi orang dengan disabilitas (freepik.com/jcomp)

Malnutrisi juga dapat disebabkan oleh masalah fisik. Menurut laman NHS inform, beberapa masalah fisik yang dapat berkontribusi pada malnutrisi di antaranya:

  • Jika gigi dalam kondisi buruk, gigi palsu tidak terpasang dengan benar, atau jika mulut terasa sakit, makan bisa menjadi aktivitas yang terasa sulit atau menyakitkan.
  • Kehilangan indra penciuman dan perasa yang menyebabkan kehilangan nafsu makan.
  • Disabilitas fisik yang membuat sulit untuk memasak atau berbelanja makanan sendiri.

Baca Juga: Mengenal Disfagia, Gangguan Menelan yang Bisa Sebabkan Malnutrisi

3. Kondisi kesehatan

ilustrasi seseorang sedang sakit (pexels.com/cottonbro)

Dijelaskan dalam laman National Health Service, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan malnutrisi, seperti:

  • Masalah kesehatan jangka panjang yang menyebabkan hilangnya nafsu makan, tidak enak badan, muntah, perubahan kebiasaan buang air besar, kanker, dan sebagainya.
  • Gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau skizofrenia, yang dapat memengaruhi suasana hati dan keinginan untuk makan.
  • Kondisi yang mengganggu kemampuan untuk mencerna makanan atau menyerap nutrisi, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
  • Demensia, yang dapat menyebabkan seseorang mengabaikan kesehatannya dan lupa makan.
  • Gangguan makan, seperti anoreksia.
  • Memiliki gerakan yang tidak disengaja seperti tremor.

4. Gangguan penggunaan alkohol

ilustrasi alkohol (freepik.com/drobotdean)

Mengonsumsi terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan gastritis atau kerusakan jangka panjang pada pankreas. Masalah ini kemudian dapat membuat sulit mencerna makanan, menyerap vitamin, dan memproduksi hormon yang mengatur metabolisme, seperti dilansir Medical News Today.

Alkohol juga mengandung kalori yang menyebabkan seseorang mungkin tidak merasa lapar setelah meminumnya. Oleh sebab itu, orang tersebut mungkin tidak makan cukup makanan sehat untuk memasok nutrisi penting bagi tubuh.

5. Status sosial ekonomi

ilustrasi anak-anak di pengungsian (pexels.com/Tehmasip Khan)

Menurut laman Save The Children, kemiskinan adalah penyebab nomor satu kekurangan gizi di negara berkembang. Banyak keluarga kurang mampu yang kesulitan mendapatkan makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran segar. Banyak komunitas di sana juga tidak memiliki toko kelontong dengan layanan yang secara teratur menyediakan produk segar.

Bahkan, jika di sana ada buah-buahan dan sayuran segar, harganya bisa dirasa terlalu mahal. Saat harga makanan sehat tidak terjangkau, mereka lebih mungkin memilih makanan yang lebih murah, meskipun kurang sehat.

6. Peningkatan kebutuhan gizi

ilustrasi orang yang baru menjalani operasi memerlukan lebih banyak nutrisi (pexels.com/RODNAE Productions)

Sebagian besar kondisi medis menyebabkan kamu lebih mungkin menghabiskan energi tubuh. Dengan demikian, tingkat nutrisi juga bisa terkuras. Misalnya, ibu hamil memerlukan lebih banyak kalori dan nutrisi, dan kekurangan nutrisi dapat berdampak pada ibu dan bayi.

Infeksi besar, trauma, atau pemulihan setelah operasi juga dapat menyebabkan tubuh menguras lebih banyak kalori saat sembuh. Akibatnya, kamu mungkin mengalami penurunan berat badan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelahnya.

Baca Juga: Hati-hati! Ini 6 Gejala Awal Malnutrisi dan Perlu Segera Ditangani

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya