TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Perubahan Mengerikan pada Penampilan akibat Kebiasaan Merokok

Dapat diatasi dengan berhenti merokok

Ilustrasi pria (pexels.com/Min An)

Kamu pasti sudah tahu bahwa merokok dapat mempengaruhi kesehatan. Namun, di luar berbahaya bagi kesehatan, merokok juga berdampak negatif pada penampilan.

Ya, setiap batang rokok yang kamu isap dapat menimbulkan bekas di wajah dan tubuh, yang intinya memengaruhi penampilan secara negatif. Inilah sederet perubahan penampilan yang dapat terjadi akibat kebiasaan merokok, dirangkum dari laman Health dan Verywell Mind.

1. Penuaan dini dan munculnya kerutan

pexels.com/Kevin Bidwell

Kita semua pasti akan mengalami penuaan dan munculnya keriput di wajah seiring bertambahnya usia. Akan tetapi, yang tidak wajar adalah saat kerutan tampak dengan jelas pada usia yang masih relatif muda.

Salah satu penyebab penuaan dini adalah kebiasaan merokok. Para ahli setuju bahwa merokok mempercepat penuaan, sehingga perokok terlihat rata-rata 1,4 tahun lebih tua daripada bukan perokok. Mengapa demikian?

Ini karena merokok menghambat suplai darah. Suplai darah sendiri sangat penting untuk membuat jaringan kulit terlihat kenyal dan sehat.

Baca Juga: 13 Timeline Proses Berhenti Merokok, Efeknya Sudah Terasa dalam 1 Jam

2. Perubahan warna kulit

pexels.com/Min An

Merokok bisa membuat warna kulit jadi tidak merata, cenderung ke arah warna oranye atau abu-abu. Kurangnya pasokan oksigen pada sel-sel kulit berperan dalam terjadinya kondisi ini, bersama dengan efek negatif dari banyak bahan kimia lain dalam tembakau yang jumlahnya ada lebih dari 7.000 bahan kimia.

Kebiasaan memegang rokok di antara jari yang sama selama bertahun-tahun juga dapat menyebabkan kulit menguning akibat nikotin dan racun lain dalam rokok yang biasa disebut tar. Perubahan warna ini hampir mustahil untuk dihilangkan dengan sabun dan air. Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan berhenti merokok.

3. Jerawat inversa

pexels.com/cottonbro

Hidradenitis suppurativa, lebih dikenal sebagai jerawat inversa, adalah inflamasi pada kulit yang relatif umum di area tubuh di mana kulit bergesekan dengan kulit, seperti ketiak, selangkangan, dan di bawah payudara.

Jerawat inversa menyebabkan nodul seperti bisul yang mengeluarkan nanah. Kondisi ini terasa menyakitkan dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan hitungan tahun. Kabar buruknya, merokok merupakan salah satu faktor risiko penyebab jerawat inversa.

4. Rambut jadi lebih tipis

pexels.com/Skitterphoto

Bukan hanya kulit, merokok juga dapat merusak rambut. Para ahli memperkirakan bahan kimia beracun dalam asap rokok bisa merusak DNA di folikel rambut dan menghasilkan radikal bebas yang merusak sel. Akibatnya, perokok memiliki rambut yang lebih tipis dan cenderung lebih cepat beruban dibandingkan bukan perokok.

Laki-laki yang merokok diperkirakan dua kali lebih mungkin kehilangan rambutnya daripada bukan perokok, jika memperhitungkan faktor-faktor yang meningkatkan risiko kebotakan, seperti penuaan dan genetika. Artinya, perokok juga lebih mungkin mengalami kebotakan.

Baca Juga: Lebih Berbahaya atau Tidak, Ini 5 Informasi seputar Rokok Elektronik

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya