TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Agar Tidak Infeksi, Ini 5 Cara Menangani Luka akibat Gigitan Kucing

Jangan sepelekan gigitan kucing

unsplash.com/Timothy Meinberg

Saat manusia memiliki interaksi yang sering dengan kucing, tidak heran jika gigitan kucing adalah cedera yang umum, terutama pada anak-anak. Walaupun kucing tampak lucu dan menggemaskan, tapi luka akibat gigitan kucing tidak bisa dianggap remeh. Sebab, tak jarang gigitan kucing menyebabkan luka yang dalam dan membawa berbagai bakteri yang bisa menyebabkan infeksi.

Dirangkum dari laman Verywell Health dan Stanford Children's Health, merawat gigitan kucing harus selalu memperhatikan keselamatan semua yang terlibat, termasuk pasien, penyelamat, dan kucing itu sendiri. Setelah itu, segera lakukan langkah-langkah berikut agar luka bisa terkendali dan tidak semakin parah.

1. Bawa pasien ke tempat yang aman

freepik.com/prostooleh

Amankan baik pasien maupun kucing yang menyerang. Pisahkan keduanya sampai masing-masing berada di tempat yang aman. Jika pemilik kucing ada di sekitar, minta dia untuk mengamankan kucingnya. Jika tidak, pindahkan pasien ke lokasi yang aman.

Kucing biasanya hanya menggigit jika dirinya merasa ketakutan atau anaknya terancam. Perlu diingat, kamu tidak boleh memulai perawatan apa pun sampai benar-benar yakin bahwa kucing tidak akan menyerang lagi.

Baca Juga: Antara Digigit Kucing atau Anjing, Mana yang Lebih Berbahaya?

2. Kontrol pendarahan

Ilustrasi digigit kucing. (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

This is article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Jika kamu bukan pasien, kenakan alat pelindung diri jika tersedia demi keamanan. Minimal mengenakan sarung tangan dan masker.

Kendalikan perdarahan apa pun dengan menggunakan tekanan langsung dan elevasi. Jangan menggunakan torniket (balutan yang menjepit sehingga menekan aliran darah), kecuali pasien mengalami perdarahan hebat dan khawatir tidak dapat dikendalikan dengan cara lain. Hanya saja, hampir mustahil gigitan kucing bisa menyebabkan pendarahan yang cukup parah.

Apabila tekanan tidak mampu untuk menghentikan perdarahan, kamu bisa menggunakan pembalut bertekanan.

3. Cuci luka dengan air bersih dan sabun

pexels.com/ Burst

Setelah pendarahan berhasil dikendalikan, bersihkan luka dengan sabun dan air di bawah tekanan keran setidaknya selama 5 menit. Jangan menggosok bagian yang terluka karena dapat mengakibatkan memar jaringan.

Jangan lupa juga bersihkan bagian dalam luka dan pastikan untuk membilas semua sabun, untuk menghindari terjadinya iritasi. Untuk membersihkan luka gigitan, kamu cukup membersihkannya dengan sabun biasa, bukan sabun antibakteri atau antiseptik.

4. Balut luka

pexels.com/Roger Brown

Setelah luka selesai dibersihkan, segera keringkan luka dan tutupi dengan pembalut steril. Jangan menutup luka dengan menggunakan plester atau perban kupu-kupu. Sebab, cara tersebut bisa menjebak bakteri berbahaya di dalam luka.

Sebenarnya, kamu bisa mengoleskan salep antibiotik pada gigitan terlebih dahulu sebelum luka ditutup dengan perban jika merasa perlu. Namun, pada kebanyakan kasus, antibiotik tidak diperlukan.

Baca Juga: 13 Langkah Do and Don't Pertolongan Pertama Atasi Gigitan Ular Berbisa

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya