TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Positif dan Negatif, Ini 5 Dampak Media Sosial bagi Otak

Gunakanlah media sosial secara bijak

ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Media sosial adalah tempat yang memberi kita banyak hal baik maupun buruk. Akan tetapi, satu hal yang mungkin mengejutkanmu adalah bahwa media sosial bisa memberikan pengaruh pada otak kita secara signifikan, entah itu pengaruh baik maupun buruk.

Untuk mengetahui seperti apa pengaruh media sosial terhadap otak, simak sampai selesai penjelasan di bawah ini.

1. Meningkatkan memori

ilustrasi media sosial (pexels.com/Ready Made)

Tidak seperti album foto lama yang jarang dibuka, mengunggah foto dan acara di media sosial sebenarnya meningkatkan ingatan tentang peristiwa tertentu. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Memory, peristiwa yang diunggah secara online dilaporkan jauh lebih mungkin untuk diingat daripada yang tidak diunggah secara online.

Ingatan ini juga terlepas dari apakah peserta memandang acara itu penting atau tidak. Terlebih, unggahan media sosial yang menyertakan gambar dapat meningkatkan daya ingat secara signifikan.

Baca Juga: Ini Dampak Aplikasi Kencan Online pada Kesehatan Mental

2. Mengaktifkan pusat penghargaan di otak

ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Memiliki unggahan yang disukai dan menyukai unggahan orang lain di media sosial dapat mengaktifkan pusat penghargaan otak. Ini merupakan salah satu alasan mengapa scrolling media sosial bisa sangat membuat ketagihan.

Semakin banyak unggahan atau foto kita yang mendapatkan likes, semakin besar rasa puas ini. Melihat foto dengan banyak likes dibandingkan dengan sedikit dikaitkan dengan aktivitas yang lebih besar di daerah saraf yang terlibat dalam pemrosesan penghargaan, kognisi sosial, imitasi, dan perhatian, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science.

3. Dapat memicu getaran hantu

ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Setiap kali ponsel bergetar dengan push notification, pusat penghargaan di otak diaktifkan, lagi dan lagi dan lagi. Studi dalam jurnal Computers in Human Behavior melihat prevalensi getaran hantu atau getaran palsu ini dari perangkat elektronik pada mahasiswa sarjana. Hasilnya, mereka yang memiliki reaksi lebih tergantung untuk menerima pesan lebih mungkin untuk percaya bahwa telepon mereka berdengung lagi, padahal sebenarnya tidak.

Ini mungkin tampak seperti bukan masalah besar. Namun, dalam sebuah studi kecil yang diterbitkan di jurnal Computational Intelligence and Neuroscience, ada bukti efek samping dari getaran hantu akibat media sosial ini. Dari 14 peserta penelitian, ditemukan bahwa push notification menyebabkan orang melakukan tugas dengan lebih buruk dan memiliki efek negatif pada fungsi kognitif dan konsentrasi.

4. Mengganggu kemampuanmu untuk berpikir secara mandiri

ilustrasi seseorang sedang berpikir (pexels.com/Athena)

Dilansir The Healthy, media sosial mendorong sekelompok orang yang terhubung satu sama lain secara online untuk berbagi ide dan keyakinan yang sama. Psikologi dasar manusia menunjukkan bahwa manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kelompok mereka sehingga mereka dapat diterima dan disukai. Seiring waktu, nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh suatu kelompok menjadi lebih mirip.

Sebagai contoh, kamu dapat melihat fenomena ini dalam kelompok politik. Pemikiran kelompok ini bukan hanya merusak pemikiran asli, tetapi bahkan bisa berbahaya dalam beberapa kasus ketika keinginan untuk konformitas menghasilkan pengambilan keputusan yang berlebihan atau tidak rasional.

Baca Juga: Media Sosial Bikin Depresi? Ini 8 Fakta dan Solusinya

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya