TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mencegah Sembelit selama Berpuasa, biar Puasa Tetap Nyaman!

Coba dan rasakan sendiri manfaatnya

ilustrasi sembelit atau konstipasi (freepik.com/wayhomestudio)

Bulan suci Ramadan telah tiba. Pada bulan suci ini, setiap muslim yang mampu diperintahkan untuk menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Banyak dampak positif yang bisa didapatkan dari menjalankan ibadah puasa. Namun, perubahan pola makan selama Ramadan juga sering kali menyebabkan sembelit atau konstipasi, terutama saat hari-hari awal menjalaninya. Padahal, gangguan pencernaan ini sebetulnya bisa dicegah asal kamu menerapkan pola hidup dan kebiasaan sehat.

Dirangkum dari Women's Health dan Boldsky, inilah beberapa tips atau cara mencegah sembelit yang bisa kamu lakukan selama berpuasa. Terapkan mulai hari ini, ya!

1. Minum kopi saat sahur

ilustrasi minum kopi saat sahur (pexels.com/Pixabay)

Minum kopi sering kali bisa memicu keinginan untuk buang air besar hanya dalam hitungan menit setelah mengonsumsinya. Meskipun mekanisme kerjanya tidak sepenuhnya dipahami, tapi banyak orang yang merasakan efek kopi untuk mengatasi sembelit.

Ini dimungkinkan karena kopi merangsang reseptor di usus besar untuk berkontraksi, dan diperkirakan bahwa kafeina itu sendiri bukanlah penyebabnya. Jika kamu tidak memiliki masalah terhadap kopi, kamu bisa minum kopi hitam saat sahur. Sebaiknya berhati-hati jika minum kopi saat berbuka karena bisa menyebabkan sulit tidur.

Baca Juga: Apa yang Dimakan Nabi Muhammad SAW saat Sahur dan Buka Puasa?

2. Tetap aktif secara fisik

ilustrasi olahraga (pixabay.com/Keifit)

Berpuasa bukanlah alasan untuk bermalas-malasan, karena kamu bisa mendapatkan manfaat dengan tetap aktif saat berpuasa. Aktivitas fisik merangsang motilitas usus. Sebaliknya, gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menjadi faktor penyebab sembelit.

Meningkatnya motilitas usus menurunkan jumlah waktu tinja berada di usus besar, yang menurunkan jumlah air yang diserap tinja dari usus besar. Artinya, tinja tidak akan terlalu kering dan keras serta lebih mudah dikeluarkan.

Menariknya lagi, olahraga apa pun cukup baik untuk merangsang motilitas usus, tetapi aerobik mungkin bisa jadi yang paling efektif karena mampu meningkatkan aliran darah ke semua organ, termasuk saluran pencernaan.

3. Tingkatkan asupan serat

ilustrasi makanan yang tinggi serat (pexels.com/Kaboompics.com)

Para ahli menyarankan agar tiap individu mendapatkan 25 hingga 30 gram serat per hari. Mendapatkan serat yang cukup akan memastikan feses cukup besar untuk dikeluarkan dan dapat keluar dari sistem dengan lancar.

Salah satu sumber serat terbaik dan menyehatkan adalah sayuran. Sayuran seperti kacang-kacangan, kacang polong, dan buncis perlu dimasukkan ke dalam menu makanan selama puasa Ramadan agar feses menjadi lunak dan mudah dikeluarkan.

4. Cukupi kebutuhan cairan

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Daria Shevtsova)

Air memiliki fungsi penting dalam menjaga tubuh. Asupan air harian yang direkomendasikan adalah sekitar tiga liter per hari. Bersama dengan serat, air memegang kunci penting dalam membantu buang air besar tetap lancar.

Selain air putih, kamu juga bisa mencukupi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi jus buah segar untuk mencegah dehidrasi dan sembelit saat berpuasa. Sertakan air kelapa, jus semangka, jus jeruk, jus nanas, dan jus anggur untuk mencegah dehidrasi.

Baca Juga: 7 Buah-buahan Rekomendasi Nabi Muhammad SAW, Sunah yang Kaya Khasiat

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya