3 Pilihan Kontrasepsi untuk Pria, Ada yang Permanen!
Pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya sebelum menggunakannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi pasangan yang telah menikah, ada kalanya untuk menunda kehamilan karena merasa belum siap untuk menjadi orang tua atau untuk karena alasan lainnya. Nah, untuk mencegah atau menunda kehamilan yang tidak inginkan, maka baik perempuan maupun pria bisa menggunakan alat kontrasepsi.
Jika alat kontrasepsi untuk perempuan memiliki banyak pilihan seperti implan, suntik KB, pil KB, hingga IUD, maka berbeda dengan alat kontrasepsi pria yang hanya sedikit pilihannya. Sebab, pria yang berminat untuk menggunakan kontrasepsi saat berhubungan seks tidak sebanyak perempuan.
Padahal, pihak pria pun juga bisa menggunakan alat kontrasepsi untuk membantu mencegah kehamilan. Apalagi jika pasangannya sering tidak cocok atau memiliki masalah hormon karena menggunakan alat kontrasepsi, yang bisa terjadi karena efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi yang digunakannya.
Nah, berikut ini tiga pilihan kontrasepsi untuk pria yang penting untuk diketahui. Check it out, Guys!
Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Spermisida, Alat Kontrasepsi yang Underrated
1. Kondom
Kondom adalah metode pencegah kehamilan yang paling populer dan mudah digunakan. Bahkan harganya pun juga terjangkau dan mudah untuk di dapatkan, baik di supermarket atau pun di apotek. Nah, untuk mencegah kehamilan, kondom dipasang di penis yang sedang ereksi dan dipakai selama berhubungan seksual.
Kondom bekerja dengan menghentikan air mani memasuki saluran vagina, sehingga sel telur tidak bisa dibuahi. Dengan mengikuti panduan penggunaan yang benar, kondom dapat efektif untuk mencegah kehamilan hingga 98 persen.
Bahkan kondom juga bisa melindungi dari infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia, HIV, gonore, sifilis dan herpes. Namun jika tidak menggunakannya dengan benar setiap kali berhubungan seks, maka peluang untuk hamil secara tidak sengaja dapat sangat tinggi, dan bisa berisiko terkena IMS.
Misalnya saja seperti terlambat memakainya, meninggalkan penis di dalam vagina sesudah ejakulasi atau melakukan tindakan yang mengakibatkan kondom menjadi robek. Nah, untuk memastikan kondom berfungsi dengan baik, berikut beberapa hal yang perlu kamu lakukan:
- Gunakan kondom berbahan lateks atau poliuretan, dan simpan di tempat yang sejuk dan kering. Namun jika kamu atau pasanganmu alergi dengan lateks, maka bisa membeli kondom yang terbuat dari bahan lain seperti poliuretan. Kondom yang terbuat dari kulit domba atau bahan lain kemungkinan tidak bisa melindungi dari HIV dan virus lainnya.
- Periksa tanggal kadaluwarsa pada bungkusnya untuk memastikan kondom tidak expired. Selain itu, kondom juga rusak atau kadaluwarsa karena cahaya dan panas. Kondom yang sudah tua atau kering kemungkinan lebih mudah robek ketika digunakan. Selain itu, gunakan pelumas yang berbahan dasar air atau silikon. Mereka lebih kecil kemungkinannya untuk memecahkan kondom, dibandingkan dengan minyak.
- Penting untuk memeriksa intruksi atau label untuk alergen potensial.
Dikutip dari laman WebMD, berikut panduan cara memakai dan melepas kondom yang tepat:
- Letakkan kondom di atas kepala penis yang keras. Jepit udara yang mungkin terperangkap di ujungnya, dan sisakan sedikit ruang di sana untuk air mani.
- Buka gulungan kondom hingga ke pangkal penis.
- Jika tidak disunat, maka tarik kembali kulup sebelum menurunkan kondom.
- Ketika selesai berhubungan seks, maka pegang pangkal penis dan pegang kondom di tempatnya ketika menariknya keluar.
- Buang kondom.
Baca Juga: Kontrasepsi KB Koyo, Apakah Efektif Cegah Kehamilan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.