Kontrasepsi KB Koyo, Apakah Efektif Cegah Kehamilan?

Cara pakainya mudah banget

Ramai beredar video TikTok yang menunjukkan seorang perempuan menempelkan sebuah plester berbentuk persegi. Bukan untuk luka, tempelan ini merupakan alat kontrasepsi, lho. Jarang dijumpai digunakan di Indonesia, patch contraseptive tersebut sejatinya cukup umum di negara lain.

Lantas, seberapa efektif kontrasepsi KB koyo ini? Apakah penggunaannya harus ditempel di lengan? Baca terus untuk tahu lebih banyak tentang kegunaan dan cara pakai dari alat kontrasepsi berbentuk koyo atau plester ini.

Kontrasepsi KB koyo atau contraseptive patch

Contraseptive patch atau tambalan KB berbentuk tempelan persegi tipis berwarna krem. Biasanya plester ini tersedia dalam ukuran 1¾ inci atau 4½ sentimeter.

Mirip dengan plester luka, alat ini tinggal ditempelkan di kulit saja. Meski demikian, cara kerjanya berbeda. KB koyo ini mengandung hormon yang nantinya dilepaskan ke tubuh. Hormon tersebut nantinya memengaruhi siklus menstruasi sehingga dapat mencegah kehamilan, melansir NHS.

Jauh lebih sederhana, alat kontrasepsi ini klaimnya  efektif mencegah kehamilan hingga 99 persen. Tentunya selama penggunaannya benar dan rutin sesuai panduan pakainya, ya.

Cara kerja KB koyo

Kontrasepsi KB Koyo, Apakah Efektif Cegah Kehamilan?ilustrasi KB koyo (commons.wikimedia.org)

Jika dibandingkan dengan pil atau KB suntik, KB koyo ini terdengar unik karena cara menggunakannya hanya tinggal ditempel. Seperti dijelaskan sebelumnya, patch ini mengandung hormon yang dilepaskan ke tubuh begitu ditempel.

Hormon yang terkandung di dalam contraseptive patch ini adalah estrogen dan progestin. Begitu melekat, kulit akan menyerap hormon ke dalam aliran darah. Sama seperti jenis kontrasepsi hormonal lain, hal ini dapat mencegah tubuh berovulasi. Artinya, ovarium tidak akan melepaskan sel telur.

Dengan demikian, potensi kehamilan menjadi rendah karena tidak adanya sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma, melansir Planned Parenthood. Efek pencegahan kehamilan lainnya setelah menggunakan patch KB ini juga meliputi hal berikut:

  • Penebalan lendir serviks sehingga sperma sulit berenang ke rahim
  • Menipisnya lapiran rahim sehingga sel telur yang sudah dibuahi kecil kemungkinan dapat melekat dan berkembang.

Baca Juga: Pil KB Darurat: Kegunaan, Cara Kerja, Efek Samping

Cara menggunakan kontrasepsi KB koyo

Jika tertarik menggunakan kontrasepsi tempel ini, perhitungkan beberapa hal berikut sebelum pemakaiannya. Tujuannya agar patch dapat bekerja efektif untuk mencegah kehamilan. Sebelum memakainya, pastikan dulu beberapa hal berikut:

  • Tes kehamilan negatif
  • Tidak melakukan hubungan seksual sejak haid terakhir
  • Sudah 4 minggu setelah melahirkan bayi atau 7 hari setelah keguguran.

Apabila hal di atas sudah terpenuhi, kamu bisa menempelkan KB koyo ini. Kontrasepsi ini dapat langsung bekerja jika dipasang sesuai waktu yang ditentukan. Meski demikian, tetap gunakan KB tambahan guna mendukung tubuh agar bisa menyesuaikan diri terlebih dahulu. 

KB koyo bekerja pada siklus 4 minggu, melansir Cleveland Clinic. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan hal berikut selama menggunakannya.

  1. Minggu ke-1, 2, 3: pasang tambalan baru setiap minggu pada hari yang sama. Misalnya, pasang pertama hari Senin, maka selama 3 minggu berikutnya kamu perlu mengganti pada hari Senin juga
  2. Minggu ke-4: lepaskan patch pada minggu terakhir. Tidak perlu memasang patch baru selama seminggu ke depan (minggu bebas koyo)
  3. Pakai tambalan baru pada minggu berikutnya yang berarti masuk ke minggu ke-1 lagi. 

Selama masa bebas pakai KB koyo atau di minggu ke-4, kamu mungkin mengalami menstruasi. Pada minggu berikutnya, tetap gunakan patch baru bahkan jika kamu masih mendapatkan pendarahan.

Posisi KB koyo yang dianjurkan dan aturan pakainya

Kontrasepsi KB Koyo, Apakah Efektif Cegah Kehamilan?ilustrasi KB koyo (dok. Xulane)

Kamu bisa meletakkan KB koyo di bagian kulit mana pun. Namun, pastikan kulit dalam kondisi bersih, kering, dan sebisa mungkin tidak terlalu berbulu. Sebaliknya, kamu tidak boleh menempelkan patch KB pada:

  • Kulit yang sakit atau iritasi
  • Area yang mungkin membuat patch mengelupas
  • Bagian dada. 

Sebisa mungkin ubah posisi saat menggunakan KB tempel guna mengurangi kemungkinan iritasi. Misalnya, minggu pertama di lengan kanan, minggu berikutnya di lengan kiri. 

Penting diketahui, kontrasepsi tempel ini wajib selalu terpasang pada waktu yang ditentukan, ya. Termasuk saat mandi, berendam, sauna, atau berenang. 

Apabila tidak sengaja lepasnya kurang dari 48 jam, segera pasang tambalan baru atau mengubahnya pada minggu depannya. Dengan demikian, kamu akan terhindar dari kemungkinan hamil. Namun, jika penggunaan patch benar selama seminggu terakhirnya. 

Apabila lepasnya lebih dari 48 jam, sebaiknya pasang patch baru. Jika berada di siklus KB koyo minggu ke-1 atau ke-2, ubah pada minggu selanjutnya. Namun, jika berada pada siklus pemasangan minggu ke-3, mulai siklus patch baru dan lewatkan periode tanpa patch. Kamu pun mungkin memerlukan kontrasepsi tambahan guna mencegah kehamilan. 

Kelebihan dan kekurangan KB koyo

Sama seperti jenis kontrasepsi lainnya, KB koyo punya sejumlah kelebihan dan kekurangan. Berikut perbandingannya menurut WebMD.

Kelebihan

  • Periode menstruasi lebih ringan
  • Minim risiko anemia
  • Risiko kista ovarium, kanker tertentu, penyakit lainnya menjadi lebih rendah
  • Cara penggunaannya lebih mudah dan durasi terprediksi

Kekurangan

  • Tidak melindungi dari risiko penularan penyakit menular seksual
  • Tidak bisa digunakan pada perempuan yang berusia lebih dari 35 tahun dan seorang perokok
  • Tidak bisa digunakan oleh mereka yang memiliki berat badan lebih dari 198 pound atau sekitar 89,8 kg
  • Tidak bisa dipakai oleh perempuan hamil atau berencana hamil
  • Rentan terhadap penggumpalan darah
  • Tidak bisa digunakan oleh mereka yang pernah menderita kanker payudara atau kanker rahim maupun sedang mengonsumsi obat epilepsi. 

Adapun efek samping penggunaan KB koyo yaitu sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Payudara sedikit lebih kenyal
  • Mual atau muntah
  • Ruam dan kemerahan di bekas tempelan KB koyo
  • Perubahan suasana hati
  • Kram menstruasi.

Tidak semua pengguna mengalami efek samping ini. Namun, penggunaan KB koyo berpotensi memicu gejala tersebut.

Meski pemasangannya lebih mudah, penggunaan KB koyo tetap harus dengan konsultasi ke dokter, ya. Kamu pun perlu membicarakan pada dokter apabila patch terlepas atau lupa menggantinya.

Baca Juga: 6 Kontrasepsi yang Aman untuk Busui, Cegah Kehamilan Tanpa Risiko

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya