TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Boleh Makan Ikan, Ini 10 Manfaat Diet Pescatarian

Bermanfaat bagi kesehatan tubuh serta lingkungan

ilustrasi pola makan pescatarian (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Bila diet vegetarian terasa berat karena cuma boleh makan makanan dari sumber nabati, diet pescatarian mungkin lebih pas untukmu. Sebab, selain memperbanyak sayur dan buah, diet pescatarian masih membolehkanmu makan produk hewani, yaitu ikan dan makanan laut lainnya.

Mirip vegetarian, seorang pescatarian bisa mengonsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, telur, susu, tetapi menjauhi daging dan unggas. Akan tetapi, perbedaan mencoloknya adalah pescatarian dapat mengonsumsi ikan, kepiting, udang, dan jenis seafood lainnya. Singkatnya, pescatarian adalah diet yang menambahkan makanan laut makanan laut ke dalam pola makan vegetarian.

Melansir Healthline, istilah pescatarian sendiri diciptakan pada awal 1990-an dan merupakan kombinasi dari bahasa Italia yakni "pesce" yang berarti ikan dan "vegetarian." Mengonsumsi makanan dari bahan nabati memiliki berbagai manfaat kesehatan, begitu pula dengan penambahan ikan dan makanan laut lainnya.

Penasaran apa saja manfaat diet pescatarian untuk kesehatan kita? Berikut beberapa informasinya.  

1. Dapat mencegah masalah jantung dan stroke

Ikan, terutama yang berlemak, adalah sumber asupan asam lemak omega-3 rantai panjang. Lemak tak jenuh ini sangat bermanfaat bagi manusia. Karenanya, ikan merupakan salah satu makanan paling sehat untuk jantung.

Berbagai penelitian skala besar telah menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi ikan secara teratur memiliki tekanan darah lebih rendah, risiko irama jantung abnormal yang lebih rendah, penurunan risiko stroke, serta risiko serangan jantung yang lebih rendah dibanding orang-orang yang tidak mengonsumsi ikan.

Dalam diet pescatarian juga mengonsumsi banyak makanan nabati. Berdasarkan penelitian, orang yang mengonsumsi sayur dan buah dalam kadar yang tinggi memiliki risiko penyakit jantung koroner yang lebih kecil dibanding yang tidak (Nutrients, 2017).

Selain itu, mengonsumsi bahan-bahan nabati juga dapat mengatur lipid darah dan menurunkan tekanan darah. Mengonsumsi buah dan sayur juga dapat membalikkan plak aterosklerotik bila dikombinasikan dengan olahraga dan manajemen stres yang baik. Karenanya, diet pescatarian juga baik untuk mencegah aterosklerosis, atau penumpukan plak di arteri yang membuatnya arteri mengeras, menyempit, dan membatasi aliran darah.

2. Membantu mencegah kanker kolorektal

ilustrasi pola makan dalam diet pescatarian (unsplash.com/Travis Yewell)

Mengurangi atau bahkan tidak mengonsumsi daging merah dapat menurunkan risiko kanker. Menurut studi, diet pescatarian dikatakan memiliki efek perlindungan yang kuat terhadap kanker kolorektal atau kanker usus besar dan rektum (JAMA Internal Medicine, 2015).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pola makan diet pescatarian memiliki risiko dari semua kanker kolorektal yang jauh lebih rendah dibanding non vegetarian. Hal ini juga termasuk risiko kanker usus besar yang diteliti secara spesifik.

3. Dapat menurunkan risiko diabetes dan peradangan

Mengonsumsi makanan berbahan dasar nabati juga dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik. Hal ini juga meliputi beberapa kondisi seperti resistansi insulin tekanan darah tinggi, dan obesitas.

Kemudian, bahan-bahan nabati juga kaya akan zat antiinflamasi dan antioksidan seperti flavonoid, senyawa alami yang biasa ditemukan di tumbuhan. Flavonoid memiliki sifat antiinflamasi dan antidiabetes.

Selain itu, ikan juga kaya akan omega-3 yang baik untuk mengurangi peradangan. Karena kandungan omega-3 yang melimpah, ikan tidak jarang diolah menjadi suplemen minyak ikan.

4. Baik untuk kesehatan otak

ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Fungsi otak manusia menurun seiring bertambahnya usia. Meski ini hal normal, tetapi beberapa penyakit neurodegeneratif serius seperti penyakit Alzheimer juga dapat menyerang. Karenanya, melindungi otak untuk mencegah penyakit seperti ini sejak dini dengan mengonsumsi ikan penting dilakukan.

Banyak penelitian observasional yang menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak ikan memiliki tingkat penurunan mental yang lebih lambat. Mengonsumsi ikan setiap minggunya juga meningkatkan materi abu-abu, jaringan fungsional utama di otak yang berfungsi untuk mengatur emosi dan memori.

Selain itu, dilansir Cognitive Vitality, suplemen asam dokosaheksaenoat (DHA) dapat bermanfaat bagi orang dengan gangguan kognitif ringan. Kemudian, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki kadar DHA tinggi memiliki risiko mengembangkan demensia yang lebih rendah.

Baca Juga: Tren Diet di Tahun 2023, Bukan Hanya Menurunkan Berat Badan, lho!

5. Sumber protein yang lebih mudah dicerna

Mengutip dari Fishy Vegetarian, mengonsumsi ikan beberapa kali dalam seminggu dapat memenuhi kebutuhan protein. Bahkan, protein dalam ikan dikatakan lebih mudah diserap oleh tubuh dibanding protein dalam daging merah dan unggas.

Protein tersebut sangat baik untuk sel-sel tubuh. Bila tubuh kekurangan protein, maka berbagai masalah seperti pertumbuhan yang terhambat, penyembuhan luka yang lama, rambut rontok, dan jaringan otot yang berkurang dan melemah dapat terjadi. Beberapa ikan yang kaya akan protein adalah salmon, sarden, tuna, dan ikan kod.

Selain itu, buah dan sayur juga memiliki banyak kandungan protein. Karenanya, diet pescatarian baik dilakukan karena tetap dapat memenuhi kebutuhan protein tubuh meskipun tidak mengonsumsi daging merah ataupun unggas.

6. Membantu menjaga kesehatan mata

ilustrasi mata (unsplash.com/Marina Vitale)

Mengonsumsi banyak asupan ikan juga sangat baik untuk menjaga kesehatan mata. Tepatnya, omega-3 pada ikan dapat berperan mencegah masalah pada mata seperti degenerasi makula terkait usia (AMD) misalnya. Omega-3 dapat membantu mata tetap lembap dan mengurangi tekanan mata, sehingga dapat pula mencegah glaukoma.

Diterangkan dalam laman Healthline, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa asupan ikan secara teratur dapat menurunkan risiko AMD sebanyak 42 persen pada perempuan. Kemudian, penelitian lain juga menemukan bahwa ikan yang berlemak bila dikonsumsi sekali dalam seminggu dapat menurunkan risiko AMD basah sebanyak 53 persen.

7. Menjaga berat badan

Selain dengan olahraga teratur, kunci penurunan berat badan yang sehat adalah dengan mengatur pola makan. Karenanya, tak sedikit orang yang menjadi vegetarian saat menurunkan berat badan agar kalori yang masuk ke tubuh tidak terlalu besar. Namun, pola makan nabati seperti vegan atau vegetarian biasanya tidak mengenyangkan, sehingga karbohidrat dan gula olahan kerap menjadi pilihan agar bisa tetap kenyang.

Melakukan pola makan nabati yang tidak benar justru dapat meningkatkan berat badan dan menimbulkan beberapa potensi bahaya. Karenanya, diet pescatarian dapat menjadi pilihan karena masih bisa makan ikan, kepiting, ikan, dan produk laut lainnya yang relatif lebih mengenyangkan daripada hanya produk nabati.

Lemak dan nutrisi dari ikan dan produk laut lain juga sangat menyehatkan. Terlebih lagi, makanan laut bisa dengan mudah diolah menjadi berbagai masakan yang lezat.

8. Meningkatkan suasana hati

ilustrasi sajian sup ikan (pixabay.com/Anthony Langdon)

Salah satu alasan utama ikan sangat baik untuk kita adalah karena kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi. Karena melawan stres oksidatif yang merusak fungsi otak, omega-3 dari ikan dan makanan laut terkait dengan kesehatan mental yang lebih baik dan risiko demensia, depresi, kecemasan, dan ADHD yang lebih rendah.

Artinya, mengikuti pola makan pescatarian bisa menjadi obat alami untuk kecemasan dan dapat membantu mengobati gejala ADHD sambil menangkal gejala depresi, dikutip dari laman Dr. Axe.

9. Asupan nutrisi bisa menjadi lebih variatif

Walaupun tidak makan daging, tetapi pola makan pescatarian bisa membuat pola makan dan asupan nutrisi kamu lebih beragam.

Penelitian menunjukkan bahwa melalui periode sampel diet acak pada vegetarian, pescatarian, konsumen daging sekali seminggu, dan konsumen daging yang sering, peneliti menemukan bahwa semua kelompok selain dari pemakan daging yang sering membuat pilihan diet yang lebih disukai (dengan makan lebih banyak sayuran, lebih banyak serat, dan tren positif lainnya) dan makan jenis makanan yang lebih beragam (Nutrition Journal, 2013).

Ada pula studi yang menganalisis banyak pola diet dan menemukan bahwa pescatarian mengonsumsi flavonoid paling banyak dari semuanya (British Journal of Nutrition, 2016).

Kalau kamu ingin mendiversifikasi pola makan atau meningkatkan asupan antioksidan, pola makan ini mungkin cocok buat kamu.

Baca Juga: Aman untuk Orang dengan Intoleransi Laktosa, Ini 8 Manfaat Susu Unta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya