TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Adopsi 8 Kebiasaan Sederhana Ini untuk Mencegah Depresi

Jangan remehkan, jagalah selalu kesehatan mentalmu

ilustrasi kondisi mental yang sehat (pexels.com/Julia Avamotive)

Depresi merupakan gangguan mental umum yang cukup serius. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 5 persen orang dewasa di seluruh dunia mengalami depresi.

Depresi ditandai dengan perubahan suasana hati yang buruk, seperti sedih, gelisah, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, dan bila sudah parah adalah adanya pikiran atau usaha bunuh diri. Beda dengan perubahan mood biasa, gejala tersebut bisa berlangsung hingga lebih dari dua minggu.

Banyak yang bisa memicu depresi, mulai dari faktor genetik, lingkungan, dan psikologis. Situasi yang serba sulit selama masa pandemik COVID-19 juga menyebabkan banyak orang yang rentan mengalami gangguan kesehatan mental ini.

Kabar baiknya, depresi bisa disembuhkan melalui obat-obatan dan/atau terapi. Lebih dari itu, depresi pun juga bisa dicegah. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa aktivitas harian tertentu dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan menjauhkan kita dari risiko depresi.

Inilah beberapa kebiasaan baik yang sederhana yang mesti kamu adopsi mulai sekarang untuk membantu mencegah depresi.

1. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang

ilustrasi pola makan sehat (pexels.com/Nathan Cowley)

Sebuah penelitian dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2020 menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan dan gejala depresi. Konsumsi banyak makanan olahan seperti sosis, minuman ringan, dan manisan bisa berdampak pada peningkatan risiko depresi.

Menerapkan pola makan sehat adalah salah satu langkah penting untuk mencegah depresi. Di samping mengurangi konsumsi makanan olahan, kamu juga harus memperbanyak asupan sayuran, buah-buahan, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, serta makanan dan minuman rendah gula.

Baca Juga: 8 Manfaat Berdiam Diri untuk Kesehatan Fisik dan Mental

2. Luangkan waktu untuk berolahraga

Ilustrasi orang berolahraga (pexels.com/Gustavo Fring)

Olahraga merupakan aktivitas yang dapat membantu mencegah maupun mengurangi gejala depresi, mengutip WebMD. Latihan fisik ini juga memberi manfaat jangka panjang bagi orang-orang yang mengalami depresi. Otak diketahui memperbaiki dirinya saat kita berolahraga.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, kamu tak perlu harus melakukan olahraga berat atau menghabiskan waktu berjam-jam di gym. Latihan fisik ringan, seperti rutin jalan kaki atau melakukan yoga di rumah selama beberapa kali dalam seminggu sudah bisa membantu.

3. Cukupi kebutuhan air putih

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Daria Shevtsova)

Cara paling sederhana untuk menjaga kesehatan mental barangkali adalah dengan minum air putih yang cukup. Menurut temuan studi dalam World Journal of Psychiatry tahun 2018, orang yang minum lebih banyak air memiliki risiko lebih rendah terhadap kecemasan dan depresi, dibandingkan dengan orang-orang yang minum air lebih sedikit.

Minum setidaknya 8 gelas air putih per hari merupakan patokan umum untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Namun, kebutuhan minum setiap orang sebenarnya berbeda-beda. Untuk lebih sederhananya, minumlah air saat haus karena hal ini menjadi pertanda bahwa tubuhmu sedang membutuhkan air.

4. Bangun pagi satu jam lebih awal

Ilustrasi bangun pagi (pexels.com/Michelle Leman)

Bangun lebih awal pada pagi hari dapat membuatmu lebih segar dan siap menjalani hari. Namun, lebih daripada itu, kebiasaan ini juga berdampak baik untuk kesehatan mental.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Physchiatry mengungkapkan bahwa orang-orang yang bangun satu jam lebih awal dari biasanya tanpa kekurangan waktu tidur dapat terhindar dari depresi berat. Mereka yang bangun lebih awal memiliki risiko depresi 23 persen lebih rendah dibanding orang yang bangun lebih siang.

5. Manjakan diri sendiri

ilustrasi bersantai sambil membaca buku (pexels.com/George Milton)

Di tengah kesibukan rutinitas harianmu, tak ada salahnya untuk meluangkan waktu khusus untuk me-time. Aktivitas seperti relaksasi dan meditasi, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Complementary Medicine and Therapies tahun 2020, berkontribusi dalam mengurangi gejala depresi dan kecemasan.

Kamu juga bisa melakukan hobi atau hal-hal lainnya yang kamu senangi, seperti membaca buku, mandi air hangat, mendengarkan musik, atau jalan-jalan sore di taman. Tak ada aturan khusus dalam hal ini, intinya nikmati waktumu dengan mengerjakan sesuatu yang membuatmu merasa tenang dan bahagia.

6. Dekat dengan alam

ilustrasi menikmati alam dan pemandangannya (pexels.com/riciardus)

Hidup di tengah perkotaan terkadang bisa melelahkan secara emosional. Hasil penelitian dari Central Institute of Mental Health di University of Heidelberg tahun 2011 mengungkapkan bahwa tinggal di kota berhubungan dengan peningkatan stres dan gangguan mental, khususnya depresi. 

Untuk menghindari efek tersebut, cobalah sesekali untuk menjauh dari hiruk pikuk perkotaan. Menikmati alam yang asri di pedesaan, pergi ke pantai, atau sekadar jalan-jalan di taman dapat membantu meningkatkan mood.

Selain itu, memelihara tanaman di tempat tinggal atau kantor juga merupakan cara alternatif untuk mendapatkan energi positif.

7. Selalu bersyukur

ilustrasi bermeditasi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sering kali kita cenderung berfokus pada hal-hal negatif yang terjadi dalam hidup, mulai dari kekurangan pasangan, masalah di tempat kerja, hingga cuaca yang panas. Bila dibiarkan, ini malah bisa mengarahkan kita pada depresi. Alih-alih mengingat hal-hal yang membuat kesal, lebih baik ingatkan diri kita pada hal-hal yang mesti disyukuri.

Setiap hari saat bangun tidur atau menjelang tidur malam, cobalah ingatkan dirimu pada karunia yang telah kamu miliki. Kamu masih bisa bernapas, memiliki tubuh yang sehat, punya rumah dan pekerjaan yang layak, serta orang-orang baik yang telah kamu temui hari ini, misalnya.

Melatih diri untuk bersyukur, menurut penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2019, juga berdampak pada peningkatan kebahagiaan dan kepuasan hidup.

Baca Juga: Siapkan Hal-hal Ini Saat Pertama Kali Menemui Psikolog atau Psikiater

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya