Teruntuk Mama Millenial, Inilah 5 Cara Cegah Stunting Pada Anak
Mama muda wajib tahu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam dunia kesehatan, sebagian masyarakat mungkin belum mengetahui apa itu stunting. Stunting sendiri adalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada tinggi badan anak, sehingga mereka lebih pendek dari anak seusianya.
Banyak masyarakat yang menyangka jika kondisi tubuh pendek anak itu sebagai sebab genetika. Namun pada kenyataannya, faktor tersebut sangatlah kecil. Faktor lingkungan dan prilaku justru menjadi faktor utama stunting.
Sisi baiknya, hal ini mengindikasikan jika stunting itu sangat bisa dicegah dari awal. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai koordinator kampanye nasional penanganan stunting mendorong komunikasi fokus dan integratif, melalui berbagai kanal komunitas, salah satunya IDN Times Community.
Berikut IDN Times akan menyajikan informasi bagi kalian, para mama ataupun calon mama millenials untuk mengetahui bagaimana cara mencegah stunting ini.
1. Membiasakan pola makan sehat
Faktor utama permasalahan stunting adalah buruknya asupan gizi yang diberikan kepada anak. Bagi seorang calon ibu, asupan gizi saat bayi masih dalam kandungan merupakan hal yang tak kalah penting untuk mengurangi resiko stunting pada anak. Sehingga sang calon ibu juga harus memperhatikan asupan nutrisinya dengan baik saat hamil.
Hal lainnya adalah pemenuhan gizi di awal perkembangan anak di 1000 hari pertama. Salah satunya adalah dengan pemberian ASI eksklusif untuk sang buah hati di 6 bulan awal, dan bisa juga dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. Namun jangan lupa juga untuk memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi dan seimbang.
Pola makan dengan gizi yang seimbang ini perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah dalam satu porsi makan diisi oleh sayuran dan buah-buahan, setengahnya lagi diisi oleh sumber protein (hewani atau nabati) dengan proporsi lebih banyak dari sumber karbohidrat.
Baca Juga: 6 Langkah Mengatasi Krisis Stunting di Indonesia
Editor’s picks
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Stunting dan Tubuh Pendek Itu Beda Lho!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.