Mengenal Imposter Syndrome, Gejala Si Cerdas yang Merasa Tak Pantas
Ingatlah! Tidak ada yang sempurna di dunia ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orang pasti ingin mencapai kesuksesan dalam hidup ini, mulai dari dapat pekerjaan yang diidamkan, prestasi yang banyak hingga menciptakan keluarga yang bahagia. Namun, pernahkah kamu justru merasakan kecemasan dan perasaan tidak pantas dengan dengan berbagai pencapaian tersebut?
Jika hal itu yang kamu rasakan, bisa jadi kamu mengidap imposter syndrome. Lalu apakah imposter syndrome itu? Berikut penjelasannya.
1. Apa itu Imposter Syndrome?
Imposter Syndrome atau sindrom penipu merupakan kondisi psikologis di mana seseorang merasa tidak pantas dengan segala pencapaian dan prestasi yang telah dicapainya. Mereka justru merasa cemas dan tidak pantas, serta merasa seolah-olah suatu hari orang lain akan tahu jika dia hanyalah penipu yang tidak pantas dengan segala prestasinya.
Imposter syndrome pada dasarnya bukan gangguan yang diakui dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V). Imposter syndrome (IS) adalah istilah yang pertama kali digunakan oleh psikolog Suzanna Imes dan Pauline Rose Clance pada 1970-an.
Ketika konsep IS diperkenalkan, awalnya mengacu pada fenomena psikis yang banyak dialami wanita karir setelah mencicipi kesuksesan. Sejak itu, imposter syndrome telah diakui sebagai pengalaman yang lebih luas, dengan 40 persen orang berprestasi tinggi mengalami fenomena ini.
Baca Juga: Mengenal Dysthymia, Depresi Ringan yang Menetap Bertahun-tahun
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Tanda Depresi Ringan yang Sedang Kamu Alami, Jangan Diremehkan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.