TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hobi Beraktivitas di Alam? Waspadai Gigitan Ular!

Bisa ular dapat berpotensi bahaya

ilustrasi gigitan ular (inditvnews.com)

Banyak orang yang gemar melakukan aktivitas alam seperti berkemah, piknik, mendaki gunung, dan sebagainya. Buat yang hobi aktivitas outdoor tersebut, kamu perlu waspada dengan gigitan ular.

Dilansir John Hopkins Medicine, gigitan ular yang tidak berbisa masih bisa menyebabkan infeksi dan reaksi alergi. Demi keamanan, perlakukan semua gigitan ular itu beracun dan berbahaya.

Lantas, apa yang harus dilakukan saat kita atau orang di sekitar kita digigit ular? Apakah perlu lekas ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis? Penting buat pengetahuan dan antisipasi, simak ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

1. Beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam bisa ular

ilustrasi ular (share.upmc.com)

Ular menggigit untuk menangkap mangsa atau sebagai mekanisme pertahanan. Dilansir Cleveland Clinic, spesies ular tertentu membawa bisa yang berbeda dengan spesies lainnya. Pada umumnya, berikut adalah zat berbahaya yang ada di dalam bisa ular:

  • Sitotoksin: menyebabkan bengkak dan kerusakan jaringan.
  • Haemorrhagins: merusak pembuluh darah.
  • Agen antipembekuan: mencegah pembekuan darah sehingga perdarahan sukar berhenti.
  • Neurotoksin: menyebabkan kelumpuhan dan kerusakan sistem saraf.
  • Miotoksin: merusak jaringan otot.

Baca Juga: 10 Cara Jitu Menyingkirkan Kutu Kasur, Gigitannya Bikin Gatal-gatal!

2. Gejala

ilustrasi tangan bengkak akibat gigitan ular (indianexpress.com)

Ular yang berbeda dapat menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda pula. Namun, berikut adalah beberapa gejala umum yang bisa dialami jika kamu digigit ular:

  • Luka berdarah dan bernanah
  • Darah yang sulit membeku
  • Adanya bekas berupa gigi taring ular dan bengkak di lokasi gigitan
  • Nyeri di lokasi gigitan
  • Diare
  • Lemah, pusing
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Pandangan kabur

Gejala lain yang lebih berbahaya antara lain sebagai berikut:

  • Penurunan kesadaran
  • Syok
  • Susah bernapas
  • Kelumpuhan
  • Kejang

3. Pertolongan pertama

Pertolongan pertama pada gigitan ular adalah kompres dingin dan balut luka dengan kain bersih. (tcptraining.com)

Jika kamu atau orang yang bersamamu digigit ular, segera cari bantuan medis. Selagi dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan terdekat, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama:

  • Bersihkan luka dengan sabun dan air.
  • Posisikan area yang digigit lebih rendah dari jantung.
  • Tutup area gigitan dengan kain bersih yang di kompres dingin untuk meredakan pembengkakan.
  • Jika ada pembengkakan, lepas semua perhiasan, jam tangan, dan pakaian yang dirasa mengikat erat atau ketat.
  • Ingatlah waktu terjadinya gigitan untuk dilaporkan ke petugas kesehatan.
  • Ingatlah seberapa besar area luka pertama kali digigit dan seberapa besar pelebarannya.
  • Jangan mengisap area luka.

4. Pengobatan medis

ilustrasi UGD di rumah sakit (healthline.com)

Ketika sampai di UGD rumah sakit, petugas kesehatan akan memberi beberapa obat antara lain sebagai berikut:

  • Antibiotik untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
  • Obat antinyeri untuk meredakan nyeri.
  • Obat antivenom tergantung dari jenis ular yang menggigit dan tingkat keparahan gejala.

Antivenom adalah terapi utama pada kasus gigitan ular. Antivenom akan diberikan melalui suntikan supaya efek terapi yang ditimbulkan lebih cepat.

Baca Juga: 10 Penyakit yang Disebarkan lewat Gigitan Nyamuk, Waspada ya!

Verified Writer

Gilberta Rebecca

Health enthusiast ❤️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya