TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berbagai Manfaat Sehat Tempe, Makanan Murah Meriah Tinggi Antioksidan 

Ternyata, cara masak tersehatnya bukan dengan digoreng!

pixabay.com/Bintang_Galaxy

Siapa yang tak mengenal makanan yang satu ini? Ya, makanan asli Indonesia ini dikonsumsi secara luas oleh masyarakat, bahkan mungkin menghiasi meja makan setiap hari. Tak cuma enak, manfaat kesehatannya sangat beragam!

Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Umumnya, tempe berbahan baku kedelai dengan ditambah kultur starter Rhizopus oligosporus.

Selama ini, kamu mungkin menganggap tempe sebatas lauk pendamping nasi yang menggiurkan. Padahal, melansir sebuah laporan dalam Jurnal Widya Kesehatan tahun 2020, manfaat kesehatan tempe juga tak kalah menggiurkan. Apa saja?

1. Mengandung antioksidan tinggi

pixabay.com/sabinevanerp

Di dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon sebagai antioksidan, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut, juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan isoflavon dalam kedelai.

Antioksidan ini disintesis pada saat proses fermentasi kedelai menjadi tempe. Apabila makanan yang dikonsumsi mengandung senyawa antioksidan yang cukup, maka proses penuaan dapat dihambat.

Baca Juga: Enak Cuma Sementara, 5 Cara Masak Ini Paling Berbahaya untuk Kesehatan

2. Menjaga kesehatan jantung

pixabay.com/Mittmac

Antioksidan dan sifat antiinflamasi yang terkandung dalam tempe mampu melindungi pembuluh darah dari kerusakan inflamasi dan oksidatif, sehingga dapat mendukung kesehatan jantung.

Penyakit jantung koroner adalah salah satu bentuk kelainan pembuluh darah koroner akibat penumpukan lemak di dalam dinding pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Nah, tempe bisa kamu konsumsi untuk membantu mencegah penyakit tersebut, karena mengandung zat-zat yang mempunyai sifat hipokolesterolemik (menurunkan lemak darah), yaitu: protein, asam lemak tidak jenuh majemuk, serat pangan, niacin, vitamin E, karotenoid, isoflavon, dan kalsium.

3. Mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan

pixabay.com/Alicia_Harper

Adanya serat pangan yang cukup tinggi pada tempe mampu mencegah penyakit saluran pencernaan, seperti divertikulosis (borok pada usus besar), kanker, dan hernia.

Selain itu, enzim lipase, protease, dan amilase yang diproduksi oleh Rhizopus sp (kapang tempe) yang masing-masing berguna untuk pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat sangat membantu proses pencernaan makanan di dalam tubuh.

4. Menurunkan kadar kolesterol jahat

commons.wikimedia.org/Sentausa

Isoflavon dan niacin yang terkandung pada tempe telah terbukti efektif menurunkan kolesterol jahat (low-density lipoprotein atau LDL) secara alami bagi orang-orang yang berisiko mengalami serangan jantung dan stroke karena memiliki kadar LDL dan trigliserida tinggi, sementara kadar kolesterol baiknya (high-density lipoprotein atau HDL) rendah.

5. Mencegah kanker

pixabay.com/derneuemann

Kandungan antioksidan isoflavon, seperti daidzein, glisitein, genistein dan 6,7,4 trihidroksi isoflavon pada tempe dapat mencegah kanker. Hasil penelitian di Universitas North Carolina, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa genistein dapat mencegah kanker prostat dan kanker payudara.

6. Mencegah anemia

pixabay.com/RobinHiggins

Rendahnya kandungan hemoglobin dalam darah merupakan indikasi anemia. Kondisi kurang darah tersebut bisa dicegah dengan mengonsumsi tempe, karena tempe mengandung protein, zat besi, vitamin B12, asam folat, tembaga, dan seng yang sangat dibutuhkan untuk sintesis hemoglobin.

Selain itu, tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, maka mineral-mineral tertentu (besi, kalsium, magnesium, dan seng) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh. Oleh karena itu, konsumsi tempe secara teratur akan mencegah anemia akibat kekurangan zat besi.

7. Mencegah asma

freepik.com/yanalya

Asma dan kekambuhannya dapat dicegah. Kenapa? Karena serat pangan dan asam lemak tidak jenuh esensial (asam oleat, linoleat, linolenat) yang terkandung pada tempe mampu mengurangi tingkat peradangan terkait respons pernapasan, serta memperkuat sel-sel kekebalan di paru-paru.

8. Mengatasi efek flatulensi

Pixabay/HansMartinPaul

Efek flatulensi atau perut kembung bisa diatasi dengan mengonsumsi tempe. Ini berkat senyawa karbohidrat rafinosa dan stakiosa dalam tempe yang tidak tercerna dalam sistem pencernaan, mengalami hidrolisis oleh enzim amilase selama fermentasi, sehingga efek flatulensinya dapat dihilangkan.

9. Memenuhi kebutuhan vitamin B12

commons.wikimedia.org/FotoosVanRobin

Vitamin B12 yang dalam tempe sangat dibutuhkan oleh oleh tubuh, yakni untuk pembentukan sel-sel darah merah. Bila sampai mengalami defisiensi vitamin B12, bisa kamu bisa mengalami anemia pernisiosa dengan gejala: pucat, sakit perut, dan berat badan menurun.

Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, maka para vegetarian dan vegan tak perlu khawatir kekurangan vitamin ini sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu makan hariannya.

Baca Juga: 10 Makanan Sehat Ini Bikin Peluang Hamil Makin Besar 

Verified Writer

ilham bintoro

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya