TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Krusial tentang Antibiotik yang Perlu Diketahui, Picu Resistensi

Jangan keliru lagi!

ilustrasi antibiotik (pexels.com/Jeshoots.com)

Ada beberapa hal krusial tentang antibiotik yang perlu diketahui. Antibiotik merupakan obat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sakit, biasanya dokter akan memberikan antibiotik dan harus dihabiskan sesuai anjuran.

Namun, masih banyak orang yang belum tahu cara kerja antibiotik dan menganggapnya enteng. Padahal, ada lima hal krusial tentang antibiotik yang perlu diketahui. Yuk, simak!

1. Antibiotik tidak dapat melawan virus

ilustrasi antibiotik (pexels.com/freestock.org)

Masih banyak yang beranggapan jika antibiotik bisa digunakan untuk melawan virus. Padahal, sesuai namanya, antibiotik hanya bisa digunakan untuk melawan bakteri patogen yang menyebabkan sakit.

Ketika tubuh terserang virus maka pengobatan bisa dilakukan dengan mengonsumsi antivirus seperti favipiravir, molnupiravir, dan paxlovid yang terbukti ampuh mengobati pasien COVID-19. So, jangan lagi menganggap antibiotik sama dengan antivirus karena dua hal ini jelas berbeda.

Baca Juga: Mengenal Resistensi Insulin yang Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

2. Harus dihabiskan

ilustrasi antibiotik (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Biasanya saat sakit, dokter memberi resep antibiotik yang harus dihabiskan dalam 5 hari. Meskipun kamu merasa sudah sehat, kamu tetap harus menghabiskannya sesuai petunjuk dokter.

Saat kamu tidak menghabiskan antibiotik tersebut, infeksi akibat bakteri patogen itu bisa berulang dan memicu resistensi. Saat kamu mengalami infeksi karena bakteri, tentunya bakteri tersebut akan mengalami kekebalan sehingga ketika kamu mengonsumsi antibiotik bakteri patogen tersebut tidak mati. Kondisi ini disebut resistensi bakteri terhadap antibiotik dan harus diwaspadai.

3. Bisa mempengaruhi program KB

ilustrasi antibiotik (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Tak banyak yang tahu jika antibiotik bisa mempengaruhi program KB atau keluarga berencana. Saat kamu mengonsumsi antibiotik biasanya efektivitas pil KB menjadi tidak maksimal karena ada pengaruh dari antibiotik.

Ya, antibiotik memang bisa mempengaruhi pelepasan hormon estrogen dalam tubuh. Sehingga saat kamu sedang menjalani program KB ada baiknya tidak sembarangan mengonsumsi antibiotik. Jika memang terpaksa tentunya kamu harus konsultasi pada petugas kesehatan ya!

4. Jangan dikonsumsi saat hamil dan menyusui

ilustrasi antibiotik (pexels.com/Julie Viken)

Antibiotik merupakan salah satu obat keras sehingga dalam penggunaannya memerlukan perhatian lebih. Obat satu ini tidak cocok dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui karena bisa menimbulkan efek efek berbahaya bagi bayi. 

Saat hamil dan menyusui tentunya semua yang dikonsumsi akan ikut ditransfer pada sang bayi termasuk antibiotik misalnya. Namun, jika memang membutuhkannya jelas kamu harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan mintalah saran terbaik pada dokter.

Baca Juga: Resistensi Antibiotik, Risiko Pakai Antibiotik Sembarangan saat Diare

Verified Writer

Indah Shaliha

Someone who loves writing and pottery

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya