TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingin Tubuhmu Semakin Sehat? Gampang, Jangan Lupa Bahagia!

Pikiran positif dan rasa bahagia akan membuatmu lebih sehat

Pexels.com/mentatdgt

Bahagia. Satu kata yang mampu menggambarkan arti kegembiraan, kepuasan, serta pengalaman emosi positif. Bahagia lebih dari sekadar perasaan. Dampaknya bisa ke mana-mana, termasuk dapat membuatmu lebih sehat.

“Kebahagiaan merupakan makna dan tujuan hidup, keseluruhan tujuan, serta akhir dari keberadaan manusia,” kata seorang filsuf Yunani kuno, Aristoteles, yang masih berlaku hingga saat ini.

Melansir artikel dalam Harvard Health Publishing, jika kamu ingin meningkatkan kesehatan dan merasa lebih baik dari waktu ke waktu, mulailah fokus pada hal-hal yang membuatmu bahagia.

Studi telah membuktikan bahwa rasa bahagia dapat meningkatkan kesehatan seseorang. Simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

1. Orang yang bahagia cenderung menerapkan gaya hidup sehat 

unsplash.com/KAL VISUALS

Penelitian dalam jurnal Psychosomatics dan Psychology & Health tahun 2012 menjelaskan bahwa orang yang bahagia cenderung memilih menu makanan yang lebih sehat yakni buah, sayur, serta biji-bijian dalam jumlah tinggi.

Sebagaimana yang telah diketahui, pola makan kaya akan buah dan sayur secara konsisten berhubungan dengan berbagai manfaat kesehatan, seperti penurunan risiko diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

Pernyataan tersebut didukung oleh tiga kajian ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal British Medical Journal tahun 2014, Journal of Nutrition, dan The Lancet tahun 2006.

Selain itu, ada pula penelitian yang berhasil mengkaji hubungan antara kebahagiaan dan aktivitas fisik secara aktif. Hasilnya, orang yang bahagia (merasakan kesejahteraan positif) 33 persen lebih mungkin bergerak aktif secara fisik selama 10 jam atau lebih dalam satu minggu.

Aktivitas fisik dengan pola teratur dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang, energi, serta membantu menurunkan tekanan darah dan lemak tubuh.

Baca Juga: 7 Fakta soal Jam Tidur, Tidur Kamu Sudah Cukup atau Belum?

2. Hubungan antara kebahagiaan dengan jam tidur yang berkualitas

pexels.com/cottonbro

Tiga penelitian berbeda, yaitu dalam jurnal Psychosomatics Medicine tahun 2015, jurnal Sleep tahun 1996, dan dalam Organization Behaviour and Human Decision Processes tahun 1999 memaparkan bahwa orang yang bahagia juga dapat meningkatkan kebiasaan dalam praktik tidur yang berdampak positif terhadap kehidupan.

Dampak positif tersebut meliputi konsentrasi, produktivitas, kinerja olahraga, dan menjaga berat badan lebih sehat.

Penelitian lain dalam Journal of Psychosomatic Research tahun 2008 menyebut, sekitar 47 persen masalah tidur dialami partisipan orang dewasa yang tingkat kesejahteraan positifnya lebih rendah.

Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hubungan antara masalah tidur dengan tingkat kebahagiaan seseorang.

3. Bahagia bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh

unsplash.com/christian buehner

Sebuah studi dalam The Journals of Gerontology Series A Biological Sciences and Medical Sciences tahun 2004 menunjukkan adanya korelasi antara bahagia dan peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Memilih untuk bahagia juga dapat membantumu mengurangi risiko terkena flu dan infeksi dada. Hal tersebut didukung oleh studi dalam Psychosomatic Medicine tahun 2003, yang menjelaskan bahwa orang yang tidak bahagia hampir tiga kali lebih mungkin terkena flu biasa dibandingkan orang yang merasa bahagia.

4. Menghalau stres

pexels.com/Andrea Piacquadio

Rasa bahagia nyatanya berdampak positif terhadap pengurangan tingkat stres. Melansir Healthline, stres yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol, yakni hormon yang berkontribusi terhadap efek bahaya stres. Efek sampingnya meliputi gangguan tidur, penambahan berat badan, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.

Sejumlah penelitian, salah satunya dalam jurnal Psychoneuroendocrinology, berhasil menguak fakta ilmiah jika orang yang lebih bahagia memiliki kadar kortisol lebih rendah sebagai respons terhadap situasi stres.

5. Bahagia bisa bikin panjang umur

unsplash.com/LOGAN WEAVER

Sebuah studi jangka panjang dalam jurnal Social Science & Medicine mengamati efek kebahagiaan di tingkat kelangsungan hidup pada 32.000 orang. Risiko kematian selama periode studi 30 tahun memperkirakan sebanyak 14 persen orang yang tidak bahagia lebih besar dibandingkan mereka yang lebih bahagia.

Kebahagiaan memiliki efek yang menguntungkan pada kelangsungan hidup, mengurangi risiko kematian sebesar 18 persen pada orang sehat, dan sebesar 2 persen pada orang yang sebelumnya pernah menderita suatu penyakit.

Meskipun cara kebahagiaan dalam meningkatkan harapan hidup tidak dipahami secara terperinci, hal tersebut dikaitkan dengan peningkatan kebiasaan hidup sehat seperti tidak merokok, melakukan aktivitas fisik secara aktif dan teratur, patuh pada pengobatan bagi yang menderita suatu penyakit, dan kebiasaan tidur tepat waktu.

Baca Juga: 6 Manfaat Berkebun bagi Kesehatan, Bikin Bahagia dan Gak Mudah Sakit

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya