TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Manfaat Menari bagi Kesehatan Fisik dan Mental Kita!

Bantu manajemen kesehatan fisik maupun mental

ilustrasi manfaat menari untuk kesehatan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Apakah kamu lebih suka menari secara bebas atau terlibat dalam program kelas menari yang lebih formal? Beberapa orang mungkin lebih menyukai aktivitas menari secara bebas bersamaan dengan lantunan lagu favorit, sementara beberapa orang lainnya lebih senang terlibat kelas menari seperti balet, hip-hop, dansa, dan jenis tarian lainnya. Ini kembali ke preferensi masing-masing, tidak ada yang benar maupun salah.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa menari telah dikaitkan dengan upaya untuk meningkatkan kesehatan secara fisik. Di samping dapat membakar kalori, menari juga bisa menjadi ajang mengekspresikan perasaan. Tidak hanya itu, dengan menari, kamu bisa mengistirahatkan otak sejenak dari beban pekerjaan atau tugas lain yang sering kali memicu stres.

Dengan demikian, secara tidak langsung, aktivitas menari telah berkorelasi positif terhadap pemeliharaan kesehatan baik fisik maupun mental. Inilah beberapa manfaat menari bagi kesehatan fisik dan mental.

1. Tarian yang mengalir bebas dapat meningkatkan suasana hati

ilustrasi manfaat menari untuk kesehatan (pexels.com/cottonbro)

Studi dalam jurnal Complementary Therapies in Clinical Practice tahun 2021 menjelaskan, tarian yang mengalir bebas dan dilakukan secara sadar telah terbukti menghasilkan manfaat bagi kesehatan mental di antara para partisipan. Ini berdasarkan pada hasil survei terhadap 1.000 penari di seluruh dunia yang mengalami kecemasan, depresi, dan riwayat trauma.

Sebagian besar (sekitar 98 persen) partisipan melaporkan bahwa menari dengan bebas dapat meningkatkan suasana hati mereka. Selain itu, dengan menari tarian secara bebas, itu memberi lebih banyak kasih sayang dan kepercayaan diri.

Baca Juga: 7 Manfaat Menari Balet bagi Kesehatan, Tengok yuk!

2. Tarian koreografi membantu melindungi otak dari degenerasi saraf

ilustrasi menari tarian yang disinkronkan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience tahun 2017 berhasil melakukan kajian perbandingan antara efek berjalan, peregangan, dan menari terhadap materi abu-abu dalam otak orang dewasa yang lebih tua. Hasilnya, menari memiliki efek positif yang paling menonjol.

Studi tersebut membagi para partisipan ke dalam tiga kelompok, yakni kelompok berjalan, peregangan, dan menari. Adapun tarian yang harus diperagakan pada sesi penelitian adalah tarian country.

Para partisipan yang belajar tarian country diketahui memiliki materi putih yang lebih padat di bagian otak yang memproses memori. Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa menari (khususnya dengan koreografi) dapat membantu melindungi otak dari degenerasi saraf akibat faktor penuaan.

3. Tarian yang disinkronkan membantu meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit

ilustrasi menari dengan koreografi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penelitian yang termaktub dalam jurnal Biology Letters tahun 2015 menjelaskan, tarian yang disinkronkan dengan orang lain memungkinkan terciptanya perasaan lebih dekat satu sama lain.

Jadi, ketika seseorang menyinkronkan diri dengan orang-orang di sampingnya dalam kelas tari, ini akan memicu suatu bentuk tarian kolektif bersamaan dengan musik yang diputar. Hal tersebut mendatangkan efek positif untuk membangun perasaan kedekatan dengan orang lain.

Aktivitas menari tarian yang disinkronkan juga dikaitkan dengan peningkatan toleransi rasa sakit. Sederhana, ketika menari, zat kimia bahagia (endorfin) akan dilepaskan. Dalam studi khusus tersebut, peneliti juga ingin melihat efek endorfin terhadap rasa sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang bergerak paling energik dan sinkron dengan orang lain cenderung memiliki toleransi rasa sakit yang lebih tinggi.

4. Menari telah dikaitkan dengan bentuk terapi yang baik untuk kesehatan mental dan fisik

ilustrasi instruktur memberi arahan pada penari balet (pexels.com/Gustavo Fring)

American Dance Therapy Association (ADTA) mendefinisikan terapi tari sebagai penggunaan gerakan psikoterapi untuk mendukung integrasi emosional, sosial, kognitif, dan fisik dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan psikologis. Inilah mengapa sudah banyak gebrakan baru yang menjadikan aktivitas menari sebagai alternatif mekanisme koping yang dinilai sangat efektif.

Adapun penelitian metaanalisis dalam jurnal Frontiers in Psychology berhasil menguak pengaruh terapi gerakan tari terhadap hasil psikologis yang berkaitan dengan kesehatan. Hasilnya ialah, mempraktikkan gerakan tarian tertentu membantu peningkatan kualitas hidup, termasuk menurunkan tingkat depresi dan kecemasan.

Baca Juga: Bantu Atasi Depresi, Kenali Fakta Menarik tentang Terapi Interpersonal

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya