Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Berbentuk lonjong, berwarna kuning, dan dilapisi oleh selaput yang transparan, minyak ikan merupakan suplemen andalan banyak orang. Sebab, menurut kepercayaan masyarakat, suplemen ini kaya akan manfaat. Dari anak kecil hingga orang tua dianjurkan untuk mengonsumsinya.
Minyak ikan diambil dari ekstrak jaringan ikan laut, seperti tuna, haring, dan makerel. Sebagian di antaranya juga mengandung minyak hati ikan cod. Karenanya, suplemen ini kaya akan asam amino omega-3 yang baik untuk kesehatan.
Lalu sebenarnya apa saja manfaat minyak ikan yang telah terbukti secara ilmiah? Untuk mengetahuinya, simak berikut ini!
1. Menyehatkan jantung
Salah satu khasiat utama dari minyak ikan adalah kemampuannya dalam menjaga kesehatan jantung. Ini karena kandungan omega-3 di dalamnya bisa mengurangi sejumlah faktor yang bisa membahayakan organ tersebut. Di antaranya:
- Meningkatkan kolesterol baik (HDL);
- Mengurangi kadar trigliserida;
- Membantu menstabilkan tekanan darah;
- Mencegah munculnya plak pada pembuluh arteri.
Namun, perlu diingat bahwa minyak ikan adalah suplemen yang fungsinya untuk pemeliharaan, bukan pengobatan. Melansir Harvard Health Publishing, untuk memaksimalkan tugasnya dalam melindungi jantung, kita harus tetap mengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, ikan berlemak sehat, dan sebagainya.
2. Menjaga kesehatan mata
Salah satu nutrisi yang paling dibutuhkan mata kita adalah omega-3, terutama pada kandungan DHA di dalamnya. Sifat antiinflamasi dari zat tersebut mampu mengatasi kekeringan pada mata. Dengan begitu, berbagai iritasi dapat dicegah.
Tak hanya itu, omega-3 yang dikandung minyak ikan juga dapat mencegah berbagai penyakit mata yang berhubungan dengan pertambahan usia. Salah satunya adalah degenerasi makula (AMD) yang menyebabkan penglihatan buram.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Archives of Ophthalmology tahun 2006 menyebutkan bahwa konsumsi omega-3 dapat mengurangi risiko AMD di masa tua.
Baca Juga: Dilarang dalam Islam, Ini 10 Manfaat Kesehatan Daging Babi
3. Dapat membantu pengobatan gangguan psikologis tertentu
pexels.com/Maksim Goncharenok Melansir Healthline, 60 persen dari otak kita terbentuk dari lemak, khususnya asam amino omega-3. Itulah kenapa nutrisi tersebut begitu dibutuhkan agar organ itu berfungsi secara normal.
Salah satu khasiat omega-3 di dalam minyak ikan untuk otak kita adalah ia bisa membantu pengobatan gangguan psikologis tertentu, di antaranya:
- Gangguan stres pasca trauma (post-traumatic stress disorder atau PTSD);
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD);
- Bipolar;
- Psikosis.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Bantu mengatasi depresi
Depresi merupakan kondisi psikologis yang membuat seseorang merasakan sedih yang mendalam dan mood yang buruk selama kurun waktu tertentu. Salah satu yang bisa memicunya adalah kadar omega-3 yang rendah.
Sebuah penelitian dalam Journal of Integrative Neuroscience tahun 2018 membuktikan bahwa kondisi pasien depresi yang mengonsumsi minyak ikan sedikit lebih baik daripada yang tidak. Ternyata, suplemen tersebut bisa berperan sebagai antidepresan yang mengurangi gejala depresi.
5. Bisa membantu mengurangi berat badan
Berikutnya, minyak ikan ternyata juga cocok dikonsumsi ketika kamu sedang diet. Menurut laporan dari Healthline, berbagai studi membuktikan bahwa suplemen tersebut mampu memperbaiki komposisi tubuh sehingga lebih ideal.
Tak hanya itu, lingkar perut dan panggul juga akan menurun ketika kamu rajin mengonsumsinya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa manfaat ini dapat dimaksimalkan ketika kamu mengombinasikannya dengan mengatur pola makan dan olahraga.
6. Membantu mengatasi artritis dan penyakit autoimun lainnya
Manfaat lain dari minyak ikan adalah membantu mengatasi gejala artritis atau radang sendi. Dilansir Verywell Mind, suplemen ini bisa mengurangi rasa kaku yang terjadi di pagi hari, sendi yang lemah, dan pembengkakan.
Tak hanya itu, minyak ikan juga terbukti membantu mengurangi respons sistem imun yang berlebihan, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh orang-orang dengan penyakit autoimun. Contohnya lupus, psoriasis, sindrom Raynaud, osteoartritis, dan sebagainya.
Baca Juga: 10 Manfaat Kesehatan Kunyit yang Terbukti secara Ilmiah
