Berapa Lama Luka Sunat Tidak Boleh Kena Air? Ini Durasinya
Kudu diikuti kalau gak mau infeksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu mungkin pernah mendengar pantangan terkena air setelah sunat. Sama seperti luka bedah lainnya, bekas operasi kecil ini juga tidak boleh langsung basah. Kecuali jika kamu mau lukamu kena infeksi.
Lantas, berapa lama luka sunat tidak boleh kena air? Apakah ini artinya seseorang tidak boleh mandi setelah sunat? Simak penjelasan lengkapnya di bawah, plus tips merawat luka setelah sunat agar lekas membaik.
Baca Juga: Penyebab Penis Mengecil Saat Dingin, Ini Alasan Ilmiahnya
Berapa lama luka sunat tidak boleh kena air?
Sejatinya, durasi pantangan luka sunat terkena air tergantung metode yang dilakukan. Namun, secara keseluruhan, disarankan untuk tidak membasuhnya dalam 2-3 hari pertama setelah sunat, melansir Circumcision Centre.
Pada kurun waktu tersebut, luka sunat umumnya masih dalam tahap pemulihan. Kamu mungkin mendapati ujung penis mengalami peradangan atau terlihat sangat memar. Hal ini merupakan efek normal dari anestesi selama operasi. Namun, tenang, akan berangsur pulih, kok.
Selain itu, kamu dianjurkan untuk tidak berendam setidaknya sampai jahitan benar-benar kering atau sudah waktunya dilepas. Durasinya berkisar antara 2-4 minggu tergantung pada kondisi masing-masing individu.
Lebih jauh, air mungkin dapat membersihkan kotoran yang ada di permukaan kulit. Sayangnya, air pada bak mandi atau shower belum tentu steril sehingga dapat memicu infeksi. Selain itu, kulit sekitar pun berisiko menjadi lunak dan menimbulkan luka kembali, melansir NHS.
Lantas, apakah artinya tidak boleh mandi? Bukan, kamu tetap boleh membasuh beberapa bagian tubuh lainnya, tetapi tidak dengan bekas sunatnya. Kamu hanya perlu menghindari berendam, mandi di bath tub atau berenang, sampai luka benar-benar kering.
Baca Juga: 7 Tanda Luka Sunat Mengalami Infeksi, Segera Hubungi Dokter!