TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Hamil Kembar pada Trimester Pertama, Ibu Perlu Tahu!

Apa yang beda dengan hamil tidak kembar?

ilustrasi hamil (pexels.com/RODNAE Productions)

Sudah sewajarnya kehamilan menunjukkan tanda-tanda. Meski tidak semua mengalaminya, gejala kehamilan dapat muncul sejak hari pertama implantasi terjadi. Pada kehamilan kembar, gejalanya dapat menjadi double mengingat ada dua (atau lebih) bayi dalam kandungan.

Tanda hamil kembar pada trimester pertama bisa jadi tidak disadari. Namun, bisa jadi kamu mengalami hal-hal berikut. Jika demikian, sebaiknya tanyakan kepada dokter saat konsultasi. 

Tanda hamil kembar pada trimester pertama

Umumnya, USG pertama pada masa kehamilan dilakukan sejak kandungan berusia 10-14 minggu. Walau begitu, dalam kasus tertentu, seperti double heartbeat yang menandakan hamil kembar, dokter mungkin menyarankan USG lebih awal. Tepatnya pada minggu ke-6 sampai ke-9, melansir What to Expect.

Nah, setiap gejala berikut sebetulnya juga muncul pada ibu yang hamil tunggal. Perbedaan utamanya, terletak pada tingkat tanda-tanda yang muncul. Double baby sangat mungkin memicu gejala yang double pula.

1. Kadar hCG melonjak

ilustrasi test pack (pixabay.com/juliafiedler)

Beberapa saat setelah implantasi berhasil, tubuh akan mulai memproduksi hormon hCG alias human Chorionic Gonadotropin. Hormon inilah yang dideteksi oleh alat uji kehamilan alias test pack. Begitu hasilnya positif, besar potensi kamu sedang mengandung.

Kadar hCG ini dapat melonjak pada minggu pertama kehamilan. Jumlahnya pun dapat berlipat ganda setiap 2 atau 3 hari selama kurang lebih 10 minggu. Sebuah studi dalam Clinical Endocrinology menunjukkan, kadar hCG yang diproduksi ibu hamil kembar bisa jadi lebih tinggi.

Meski demikian, kamu tidak bisa mendeteksinya dengan test pack biasa. Di sisi lain, beberapa kehamilan tunggal juga berpotensi membuat kadar hCG melonjak. Oleh sebab itu, kadar hCG tidak bisa dijadikan patokan untuk mendeteksi tanda kehamilan kembar. 

Baca Juga: 7 Penyebab Hasil Test Pack Berubah serta Solusinya

2. Morning sickness parah

Morning sickness dan kehamilan merupakan dua hal yang berkaitan satu sama lain. Begitu juga pada kehamilan kembar. Namun, tanda-tanda yang ditunjukkan kandungan ganda dapat lebih parah mengingat lonjakan hormon jauh lebih tinggi, melansir Parents.

Ibu hamil kembar mungkin merasakan muntah yang lebih parah hingga mual seharian. Bahkan, meski namanya morning sickness, kondisi ini bisa terjadi kapan saja. Namun, biasanya gejala tersebut muncul pada minggu ke-4 kehamilan, bersamaan dengan periode menstruasi yang terlewat.

Morning sickness parah juga dapat menjadi indikasi hyperemesis gravidarum. Kondisi mual parah hingga penurunan berat badan ini, bisa terjadi pada siapa saja. Jika kamu mengalaminya, penting untuk segera berkonsultasi kepada dokter kandungan.

3. Kelelahan ekstrem

ilustrasi kelelahan (unsplash.com/Stacey Gabrielle Koenitz Rozells)

Tidak hanya morning sickness parah, tingkat kelelahan yang dirasakan ibu hamil kembar bisa semakin ekstrem. Perempuan hamil mana pun akan merasa lelah, tetapi banyak ibu dengan kehamilan kembar melaporkan bahwa rasanya mereka sangat lelah, melansir Mama Natural.

Peningkatan kadar progesteron yang tajam untuk mendukung kehamilan dua bayi mungkin menjadi alasannya. Di samping itu, hal ini mungkin dikombinasikan dengan tingkat metabolisme basal atau tingkat tubuh menggunakan energi yang lebih tinggi sehingga memicu kelelahan ekstrem. 

Plus, trimester pertama adalah momen paling kritis untuk mengembangkan sistem dasar tubuh bayi. Mengingat bahwa ibu sedang mendukung perkembangan dua bayi, rasa lelah bisa terjadi lebih parah.

4. Peningkatan berat badan lebih awal

Berat badan menjadi tanda hamil kembar pada trimester pertama yang dapat dideteksi, meski tidak selalu. Sebab, umumnya, ibu tidak mengalami kenaikan berat badan sekitar 0,5–2,5 kilogram hingga usia kehamilan trimester pertama, melansir Healthline.

Kehamilan kembar, yang berarti ada dua bayi atau lebih, memungkinkan peningkatan berat badan lebih awal. Beberapa ibu mungkin menyadarinya bersamaan dengan gejala lainnya.

Meski demikian, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan catatan terkait kenaikan berat badan yang didasarkan pada BMI sebelum hamil, yakni: 

  • BMI kurang dari 18.5: 22-28 kg 
  • BMI 18.5–24.9: 16–24 kg
  • BMI 25–29.9: 14–22 kg
  • BMI sama dengan atau lebih dari 30: 11–19 kg.

Baca Juga: Kenali Keputihan Tanda Hamil dan Bedanya dengan Mau Haid

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya