Kenali Keputihan Tanda Hamil dan Bedanya dengan Mau Haid

Kenali, siapa tahu beneran positif

Keputihan dan lendir serviks mengalami perubahan sepanjang siklus menstruasi. Selain menjadi ciri saat subur, cairan vagina juga kerap dijadikan metode untuk mengidentifikasi keberhasilan pembuahan dan terjadinya kehamilan. 

Meski bisa saja kegocek, keputihan tanda hamil sangat mungkin dikenali. Terlebih jika kamu mengamati lendir serviks sebelum menstruasi dan ovulasi. Pasalnya, kputihan di awal kehamilan bisa saja berbeda.

Keputihan dan lendir serviks

Sangat normal apabila tubuh mengeluarkan cairan sepanjang siklus menstruasi. Vaginal discharge alias keputihan merupakan gabungan antara lendir serviks dan cairan tubuh.

Fun fact-nya, meski dinamakan 'lendir serviks', lendir ini tidak diproduksi oleh serviks. Sekresi ini dihasilkan oleh kelenjar yang letaknya dekat dengan serviks, melansir Very Well Family.

Hadir nyaris sepanjang waktu, lantas apa fungsi keputihan? Pada fase tidak subur, lendir ini berbentuk kental dan lengket. Sekresi vagini ini berfungsi untuk mencegah terjadi infeksi bakteri ataupun virus.  

Dalam jurnal Advanced Drug Delivery Reviews pun dijelaskan karakteristik lendir saat hendak ovulasi. Karakteristiknya umumnya berubah menjadi lebih encer, tipis, dan licin. Tampilannya sendiri mirip putih telur mentah. Nah, tujuan dari sekresi ini untuk mempermudah sperma berenang dan bertahan hidup guna mendukung pembuahan.

Keputihan tanda akan haid

Kenali Keputihan Tanda Hamil dan Bedanya dengan Mau Haidilustrasi siklus menstruasi (freepik.com/freepik)

Baik saat menjelang haid atau awal kehamilan, vagina mengeluarkan keputihan yang disebut leukorea. Keputihan ini berisik cairan tubuh dan sel-sel yang dikeluarkan dari vagina.

Tahap menjelang menstruasi ini disebut sebagai fase luteal. Pada waktu tersebut, hormon progesteron memuncak. Berbeda dengan estrogen yang membuat cairan cenderung bening, progesteron justru menyebabkan keputihan tampak keruh atau putih. 

Perbedaan yang terlihat mungkin ada pada volumenya yang tidak terlalu banyak. Medical News Today menyebutkan bahwa jumlah cairan yang dihasilkan bisa kurang dari satu sendok teh atau sekitar 4 mililiter. 

Ketika mendekati waktu menstruasi, keputihan dapat memuat sedikit bercak kecokelatan. Ini merupakan darah lama yang keluar dari vagina. Selanjutnya, bercak ini disusul darah yang menandakan menstruasi tiba. 

Baca Juga: 7 Cara agar Menstruasi Cepat Selesai yang Aman dan Efektif

Keputihan tanda hamil

Kenali Keputihan Tanda Hamil dan Bedanya dengan Mau HaidIlustrasi test pack (Freepik.com/freepik)

Babylist menyebutkan bahwa keputihan di awal masa kehamilan dapat berbentuk tipis, berwarna putih susu, dengan bau yang ringan. Warnanya juga bisa berubah menjadi lebih kuning pucat di awal trimester pertama. 

Selain itu, volume keputihan bisa jadi lebih banyak dibanding saat tidak hamil. Penyebabnya yakni aktivitas hormon estrogen yang meningkat dan menghasilkan lebih banyak aliran darah ke rahim serta vagina.

Bukan tanpa tujuan, peningkatan debit cairan tubuh ini memiliki manfaat untuk melindungi janin. Selain itu, keputihan yang lebih banyak mendorong bakteri, ragi, atau penyebab infeksi lainnya agar tidak masuk ke rahim. 

Meski demikian, The American College of Obstetricians and Gynecologist mencatat perubahan volume keputihan mungkin tidak terlihat hingga minggu ke-8 usia kehamilan. Artinya, peningkatan ini bisa jadi muncul setelah kamu menyadari bahwa menstruasi terlambat. 

Beberapa perempuan hamil bisa mendapati sejumlah cairan keputihan berwarna cokelat atau merah muda yang mirip dengan bercak menstruasi. Ini merupakan tanda implantasi alias ketika embrio tertanam di rahim. Waktunya sekitar 10 hari setelah pembuahan.

Bercak akibat implantasi kebanyakan tidak akan menempel di pembalut. Saking tipisnya, bisa jadi hanya disadari ketika kamu menyeka area vagina menggunakan tisu. 

Seiring waktu, vaginal discharge selama masa kehamilan juga dapat membentuk mucus plug alias sumbat lendir. Adanya gumpalan sumbatan ini membantu menghalangi bukaan serviks selama mengandung guna menekan risiko infeksi yang membahayakan janin. 

Tanda hamil lainnya

Keputihan memang bisa mengindikasikan kehamilan. Walaupun begitu, vaginal discharge bukan satu-satunya patokan untuk mengetahui apakah kamu sedang mengandung.

Selain memperhatikan karakteristik cairan vagina, kamu juga perlu mengidentifikasi adanya gejala lain yang menandakan pembuahan berhasil. Berikut di antaranya:

  • Melewatkan periode menstruasi
  • Payudara melunak atau melembut, bengkak, nyeri, hingga terasa kesemutan
  • Areola (daerah sekitar puting) menjadi lebih gelap
  • Kelelahan
  • Terasa mual atau mengalami morning sickness
  • Sembelit.

Jika kamu mendapati lendir yang dihasilkan vagina tampak berubah dan sudah melewatkan periode menstruasi, coba gunakan test pack. Alat pendeteksi kehamilan ini dapat membantumu memberikan hasil yang lebih akurat tentang keberhasilan pembuahan. 

Kapan harus ke dokter?

Kenali Keputihan Tanda Hamil dan Bedanya dengan Mau Haidilustrasi pemeriksaan dengan dokter (pexels.com/cottonbro)

Kamu bisa menjadwalkan janji temu dengan dokter setelah mendapati keputihan berlebih yang disusul dengan terlambat haid. Selain menggunakan test pack, pengujian dengan layanan kesehatan akan membantu menjelaskan kondisimu. 

Di luar hal tersebut, perhatikan pula karakteristik keputihan. Segera hubungi layanan kesehatan apabila kamu mendapati kemerahan, gatal, dan bengkak pada vulva. Di samping itu, lakukan juga pengecekan ketika mengalami perubahan cairan sebagai berikut:

  • Warna: kuning kehijauan, hijau, abu-abu, merah terang atau seperti pendarahan
  • Aroma: bau menyengat, kuat, dan busuk alih-alih bau ringan atau tidak sama sekali
  • Konsistensi: mirip keju dan berbusa, chunky atau cottage, bukan berserabut. 

Apabila cairan yang dikeluarkan terlalu encer, bisa jadi merupakan cairan ketuban bocor. Selain itu, cairan yang berubah warna dapat menandakan adanya infeksi. Jadi, sebaiknya segera ke dokter, ya!

Keputihan tanda hamil tidak selalu muncul di awal mengandung, tetapi umumnya berlangsung akan hingga persalinan. Untuk memastikan, ada baiknya tetap melakukan pengujian dengan test pack setidaknya 1 hari setelah periode menstruasi terlewat. 

Baca Juga: Beda Lendir Keputihan dan Lendir Melahirkan Saat Hamil

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya