TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! 9 Gejala Ini Menandakan Tubuhmu Kelebihan Gula 

Jerawat di area mulut dan dagu adalah salah satunya!

pexels.com/Daria Shevtsova

Tubuh manusia pada dasarnya memerlukan gula sebagai salah satu sumber energi. Namun, bila konsumsinya berlebihan, justru berbahaya bagi kesehatan. Menurut rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI, asupan gula maksimal adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan per hari. Apakah konsumsi gula harianmu lebih dari itu?

Kalau lebih dari itu, menurut sebuah penelitian dalam jurnal Psychosomatic Medicine tahun 2010, gula darahmu akan naik, meningkatkan radikal bebas dan senyawa yang memicu inflamasi. Seiring berjalannya waktu, tingginya konsumsi gula dapat meningkatkan risiko diabetes, beberapa jenis kanker, dan penyakit kronis seperti penyakit jantung.

Supaya itu tidak terjadi, kamu harus tahu tanda-tanda tubuhmu kelebihan gula, sehingga kamu bisa langsung mengubah pola hidupmu jadi lebih sehat demi menurunkan risiko datangnya berbagai macam penyakit. Berikut ini tanda-tanda yang perlu kamu perhatikan!

1. Jerawatan 

pixabay.com/Kjerstin_Michaela

Lho, kok bisa, kelebihan gula bikin jerawatan? Melansir Eat This, Not That!, menurut Bruce Robinson, M.D., dermatolog asal Amerika Serikat (AS), ada hubungan erat antara konsumsi gula dengan munculnya jerawat, terutama di area mulut dan dagu. Ia mengatakan, penyebabnya adalah ketidakseimbangan hormon, terutama hormon androgen.

Hubungan tersebut pun terbukti lewat penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2007, yang meneliti 43 laki-laki usia 15-25 tahun, yang bermasalah dengan jerawat. Setelah mereka mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah selama 12 minggu, jerawat jadi berkurang, sementara sensitivitas insulin mereka meningkat.

Bisa jadi, nih, kalau wajahmu jerawat, cek lagi bagaimana pola makanmu. Bila konsumsi gulanya tinggi, cobalah untuk menguranginya.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Kurangi Kadar Gula Darah, Bikin Hidup Sehat

2. Gampang marah 

pexels.com/@olly

Sebuah penelitian dalam jurnal Scientific Reports tahun 2017 menghubungkan konsumsi gula dan gangguan suasana hati seperti depresi. Selain perubahan gula darah, gula dapat mengacaukan neurotransmiter di otak yang mengatur mood. Gula, pada khususnya, menyebabkan lonjakan hormon serotonin yang membuatmu merasa nyaman.

"Karena kita tahu gula memengaruhi neurotransmiter, konsumsi gula berlebihan memang awalnya membuatmu merasa lebih baik. Namun, ketika kadarnya kembali turun, kamu mood akan kembali turun dan membuat perasaanmu memburuk, dalam jangka panjang," kata Karen Ansel, RD, penulis buku Healing Superfoods for Anti-Aging kepada Eat This, Not That!

Melansir WebMD, makan permen atau kue sesekali dapat membuat mengalami lonjakan energi (sugar high) dengan cara meningkatkan kadar gula darah secara cepat. Namun, ketika kadarnya turun saat sel-sel tubuh menyerap gula, kamu mungkin akan merasa gelisah dan cemas (sugar crash).

Jika kamu mengonsumsi gula terlalu banyak dan sering, gula akan mulai memengaruhi suasana hati, bikin mood jadi drop. Penelitian telah mengaitkan asupan gula yang tinggi dengan risiko depresi yang lebih besar pada orang dewasa.

3. Sulit tidur 

pexels.com/@cottonbro

Kamu punya kebiasaan makan kue, cokelat, atau makanan manis lainnya dekat dengan waktu tidur? Hati-hati, karena itu bisa membuatmu sulit tidur.

Alasannya, karena itu bisa menyebabkan lonjakan energi dengan gula darah yang meningkat, yang mana itu akan membuatmu kesulitan untuk tidur. Kondisi tersebut mungkin memicu efek yang sebaliknya tak lama kemudian, karena gula akan memicu pelepasan neurotransmiter serotonin, yang akan membuatmu relaks dan bahkan mengantuk. Namun, efek mengantuk ini tidak menjamin tidurmu berkualitas. Mungkin kamu akan terbangun dengan perasaan lesu karena kadar gula darah yang turun saat tidur.

Lebih baik hindari makanan manis setidaknya 2 jam sebelum tidur, sehingga kamu tidak akan mengalami gangguan pencernaan dan gula punya waktu yang cukup bisa diserap ke sistem tubuh. Kualitas tidurmu pun jadi tidak terganggu.

4. Sering ngidam makanan atau minuman manis

pixabay.com/silviarita

Makin banyak gula yang dimakan, semakin kamu menginginkannya. Dari craving ini, lama-lama akan membuatmu kecanduan.

Brooke Alpert, M.S., R.D., penulis The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger mengatakan kepada Self bahwa penyebab kecanduan tersebut bukan hanya karena indra perasa telah beradaptasi dan membuatmu butuh lebih banyak makanan atau minuman manis, tetapi karena bagaimana gula membuat energi melonjak, yang tak lama kemudian drop (seperti kecanduan obat-obatan).

Gula bisa meningkatkan hormon pemicu rasa bahagia, menyebabkan otak terus menginginkannya lagi.

"Pola makan tinggi gula menyebabkan respons hormonal tubuh seperti gelombang, membuatmu merasa naik turun lalu memicu tubuh menginginkan lebih banyak gula," kata Brooke seperti dikutip di Self.

Makan makanan dan minuman yang manis, juga menyebabkan fluktuasi kadar gula dalam darah. Akibatnya, kamu jadi terus-menerus merasa lapar.

Untuk menghindarinya, sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung serat atau nutrisi lain, sehingga tubuh merasa kenyang lebih lama dan berhenti menginginkan gula.

5. Berat badan meningkat 

pixabay.com/jarmoluk

Melansir WebMD, makin banyak gula yang dikonsumsi, berat badan pun akan makin naik. Berdasarkan penelitian dalam jurnal BMJ tahun 2013, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi gula akan menyebabkan naiknya berat badan.

Selain itu, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa orang-orang yang minum minuman manis cenderung memiliki kelebihan berat badan, dan ini berisiko membuat mereka mengalami diabetes tipe 2.

Ada pula penelitian yang menemukan bahwa orang-orang yang  meningkatkan asupan gula berat badannya bertambah 1,7 pound (hampir 0,8 kg) dalam waktu kurang dari 2 bulan. Jumlah gula yang berlebihan dapat merangsang sel lemak yang membuatnya melepaskan senyawa kimia yang dapat meningkatkan berat badan.

6. Tekanan darah tinggi 

pixabay.com/McRonny

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ menemukan bahwa konsumsi gula berpengaruh terhadap tekanan darah tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular.

Hasil dari pengamatan terhadap hewan maupun manusia menunjukkan bahwa makanan dengan gula tambahan (terutama fruktosa), bisa meningkatkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, memicu peradangan, menyebabkan resistansi insulin, serta berbagai gangguan metabolik lainnya.

7. Kerutan di kulit muncul lebih cepat

pixabay.com/kelseyannvere

Menurut sebuah laporan dalam jurnal Skin Therapy Letter tahun 2015, pola makan tinggi gula terbukti dapat mempercepat penuaan kulit. Ini karena gula yang terlampau tinggi dapat bereaksi dengan protein dalam aliran darah dan membentuk produk akhir advanced glycation endproducts (AGEs), yang mana ini dapat merusak protein struktural dalam kolagen dan elastin yang membuat kulit kenyal.

Konsumsi gula yang terlalu banyak dapat mempercepat timbulnya keriput, membuatmu tampak lebih tua! Maka dari itu, cobalah kurangi konsumsi gula dan optimalkan dengan pola makan sehat dan perawatan kulit yang tepat.

8. Gigi berlubang

creazilla.com

Menurut American Dental Association, gula adalah penyebab utama gigi berlubang. Saat gula menempel di gigi, itu akan memberi makan bakteri plak yang secara alami ada di sana, menghasilkan asam yang mengikis email gigi, dan lama-lama menyebabkan gigi berlubang.

Efek paling buruknya adalah dengan mengombinasikan gula dan asam, yang biasanya didapat dari minuman bersoda atau minuman penambah energi. Keduanya dapat merusak enamel gigi. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele yang Dapat Menyebabkan Gula Darah Naik, Waspada!

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya