TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Disabilitas Internasional: 5 Fakta Disabilitas di Dunia  

Minoritas yang banyak tersebar di negara berkembang

pixabay.com/Pexels

Setiap tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional (International Day of Persons with Disabilities). Ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1992, peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami dan menerima penyandang disabilitas di dunia.

Meski sudah 28 tahun diproklamirkan, nyatanya banyak orang yang masih kurang mengenal apa yang dimaksud dengan disabilitas. Supaya lebih paham, berikut ini beberapa fakta tentang disabilitas di dunia.

1. Minoritas

un.org

Penyandang disabilitas merupakan salah satu kelompok minoritas di dunia. Melansir dari disabled-world.com, tercatat hanya 10 persen dari populasi dunia, atau sekitar 650 juta orang, yang merupakan penyandang disabilitas.

Di beberapa negara, perempuan dinilai memiliki tingkat kecacatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Baca Juga: Multiple Sclerosis, Penyakit Neurologis yang Bisa Sebabkan Kelumpuhan

2. Tinggal di negara berkembang

qld.gov.au

Menurut Program Pembangunan PBB, penyandang disabilitas tinggal di negara-negara berkembang. Bahkan, Bank Dunia memperkirakan peningkatan jumlah anak cacat selama 30 tahun ke depan, khususnya yang tinggal di negara-negara berkembang, dikarenakan kondisi kekurangan gizi, penyakit, pekerja anak, dan penyebab lainnya.

3. Keluarga miskin

un.org

Bank Dunia juga mencatat bahwa 20 persen dari orang miskin di dunia memiliki berbagai jenis disabilitas. Keluarga dengan status ekonomi rendah lebih berisiko mengalami disabilitas karena kurangnya pemenuhan nutrisi, akses kesehatan yang sulit atau tidak memadai, serta kondisi lingkungan dan/atau pekerjaan yang kurang aman.

4. Anak dengan disabilitas tidak sekolah

pexels.com/RUN 4 FFWPU

Beberapa faktor dapat menyebabkan anak-anak dengan disabilitas tidak sekolah. Bisa jadi karena faktor kemiskinan atau sulitnya akses pendidikan bagi kelompok disabilitas. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap disabilitas, sehingga beberapa memiliki anggapan bahwa seluruh penyandang disabilitas lebih baik sekolah di tempat khusus disabilitas.

UNESCO mencatat, 90 persen anak dengan disabilitas di negara berkembang tidak bersekolah. Melansir disabled-world.com, persentase anak penyandang disabilitas yang tidak bersekolah bervariasi, bahkan hingga mencapai 65-85 persen di beberapa negara di benua Afrika.

Baca Juga: 5 Cara Bercanda Ini Fatal, Bisa Bikin Gangguan Kesehatan Sampai Cacat

Verified Writer

Mayang Sirait

This is me.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya